Oleh: Dahlia,S.Pd (SDN 3 Mulyasari Desa Mulyasari Kec. Pataruman Kota Banjar)
SETIAP guru memiliki permasalahan serupa, yakni kesulitan dalam menetapkan metode pembelajaran yang tepat pada peserta didiknya. Terlebih lagi, setiap siswa memiliki kepribadian dan karakteristik yang berbeda. Bisa jadi metode belajar tertentu cocok untuk siswa A, dan sebaliknya dianggap kurang menarik bagi siswa B. Untuk itulah, guru perlu memahami apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran agar tercipta proses belajar mengajar yang efektif dan efisien.
PJOK merupakan mata pelajaran yang paling diminati oleh siswa. Suasana pembelajaran PJOK yang selalu ceria tentu terlihat ketika siswa aktif dalam mengikutinya sehingga kemampuan gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif dapat dilaksanakan secara maksimal.
Pada kenyataannya banyak persoalan yang terjadi dalam pembelajaran PJOK di sekolah diantaranya adalah guru mengeluhkan rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa terutama keterampilan gerak pada materi servis atas permainan bola voli. Rendahnya tingkat ketuntasan belajar siswa pada ranah ketrampilan gerak tersebut lebih disebabkan karena guru kurang tepat dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat.
Untuk mencapai ketuntasan belajar siswa, disinilah pentingnya guru PJOK menerapkan metode part and whole dalam pembelajaran olahraga servis bawah permainan bola voli. Menurut Subarjah (2007: 9.11) berpendapat kombinasi metode bagian keseluruhan ini dipandang lebih tepat, dan meniadakan kelemahan – kelemahan yang ada, baik pada metode bagian maupun metode keseluruhan. Oleh karena itu, pada umumnya guru pendidikan jasmani menggunakan metode ini dalam proses pembelajaranya.
Langkah -langkah apa sajakah yang harus diperhatikan oleh guru dalam menerapkan metode part and whole di proses pembelajaran?
Pertama. Pada pelaksanaan metode part (bagian), guru terlebih dahulu harus memperhatikan tahapan gerakan yang dipraktikkan oleh siswa. Hal ini dimaksudkan agar proses pembelajaran tahap demi tahap di ranah pengetahuan (kognitif) berjalan dengan lancar.
Kedua. Guru harus menyuruh siswa untuk melakukan suatu rangkaian gerakan secara keseluruhan dari tahapan – tahapan yang dipelajari di bagian whole. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat merangkaikan tahapan keterampilan gerak sampai berujung pada penguasaan gerak pada materi ajar tersebut.
Ketiga. Guru harus melaksanakan postest keterampilan gerak. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas metode part and whole dalam menyelesaikan ketuntasan belajar gerak siswa.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang guru PJOK dalam menerapkan metode part and whole pada proses pembelajaran materi servis atas permainan bola voli harus memperhatikan tahapan gerak di metode part, menyuruh siswa untuk melakukan suatu rangkaian gerakan secara keseluruhan di metode whole dan melaksanakan post test kepada siswa.
Dengan adanya penerapan metode part and whole dalam pembelajaran olahraga servis atas permainan bola voli dan memperhatikan langkah-langkahnya, diharapkan semoga pendidikan olahraga dalam ruang lingkup pembelajaran PJOK di sekolah dapat terwujud peningkatan kualitas kearah yang lebih baik.(****
Komentar