oleh

Penerapan Model Project Based Learning Dalam Pembelajaran Olahraga

Oleh: Dedi Kusnadi, S. Pd (SDN 2 Kaliwulu Jl. Kinatagama Desa Kaliwulu Kec. Plered Kab. Cirebon)

PJOK merupakan mata pelajaran yang paling digemari oleh siswa. Suasana pembelajaran PJOK yang selalu ceria tentu terlihat ketika siswa aktif dalam mengikutinya, sehingga kemampuan gerak dasar lokomotor, non lokomotor dan manipulatif dapat dilaksanakan secara maksimal.

Pada saat pendalaman materi salah satu latar belakang masalah dalam pembelajaran PJOK yaitu menghadapi motivasi belajar siswa yang cenderung menurun terutama ketika memberikan pengajaran teori olahraga. Penyampaian guru dalam pembelajaran yang membosankan dengan menggunakan metode pembelajaran yang konvensional merupakan akar dari permasalahan tersebut. Jadi untuk mencari solusi dari akar permasalahan tersebut adalah model pembelajaran apa yang tepat untuk meningkatkan motivasi belajar siswa?. Disinilah  pentingnya guru PJOK menerapkan model pembelajaran  Project Based Learning khususnya dipelaksanaan teori olahraga.

Menurut Fathurrohman (2016, hlm. 119) pembelajaran berbasis proyek atau project based learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Proyek sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan yang terdiri atas banyak pekerjaan dan membutuhkan koordinasi serta spesialisasi tenaga penunjang untuk menyelesaikannya.

Apa sajakah yang harus diperhatikan oleh guru dalam menerapkan model pembelajaran Project Based Learning ?

              Pertama. Guru menyampaikan topik dan mengajukan pertanyaan bagaimana cara memecahkan masalah.

              Kedua. Guru memastikan setiap peserta didik dalam kelompok memilih dan mengetahui prosedur pembuatan proyek/produk yang akan dihasilkan.

              Ketiga. Guru dan peserta didik membuat kesepakatan tentang jadwal pembuatan proyek (tahapan-tahapan dan pengumpulan).

              Keempat. Guru memantau keaktifan peserta didik selama melaksanakan proyek, memantau realisasi perkembangan dan membimbing jika mengalami kesulitan.

              Kelima. Guru berdiskusi tentang prototipe proyek, memantau keterlibatan peserta didik, mengukur ketercapaian standar.

              Keenam. Guru membimbing proses pemaparan proyek, menanggapi hasil, selanjutnya guru dan peserta didik merefleksi/ kesimpulan.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang guru PJOK dalam menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning pada teori olahraga harus memperhatikan Langkah-langkah yang sudah dipaparkan di atas.

Dengan adanya penerapan model pembelajaran Project Based Learning pada pelaksanaan teori olahraga sesuai langkahnya, diharapkan semoga pendidikan olahraga dalam ruang lingkup pembelajaran PJOK di sekolah dapat terwujud peningkatan kearah yang lebih baik.(****

Komentar