Oleh: Lusi Ayu Gustari,S.Pd. (Guru Kelas VI SDN Sukamulya Kec.Bungursari Kota Tasikmalaya)
PROSES belajar matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan sisw, dimana perubahan tingkah laku siswa diarahkan pada peningkatan kemampuan dalam mempelajari matematika, sedangkan guru dalam mengajar harus pandai mencari pendekatan dan media yang sesuai dan tentunya akan membantu siswa dalam belajarnya.
Bilangan bulat merupakan konsep yang sangat penting dalam matematika Sekolah Dasar dan juga merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa,karena konsep bilangan bulat merupakan dasar untuk mempelajari konsep selanjutnya.
Bentuk-bentuk operasi penjumlahan bilangan bulat mencakup penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat positif dan penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif.
Ada beberapa cara untuk menanamkan konsep penjumlahan dua bilangan bulat yang berlainan tanda. Cara yang dimaksud antara lain dengan menggunakan garis bilangan, atau dengan menggunakan benda konkrit yang dapat dikotak-katik contohnya dengan menggunakan media kartu bilangan.
Langkah pertama guru perlu menyiapkan potongan-potongan karton berbentuk persegi panjang/bulat sesuai dengan kebutuhan. Potongan-potongan tersebut diberi warna yang berbeda misalnya hitam dan putih. Karton berwarna hitam dianggap mewakili bilangan bulat negatif sedangkan karton berwarna putih dianggap mewakili bilangan bulat positif.
Prinsip kerja dari alat peraga tersebut yaitu : (1)jika a dan b kedua-duanya adalah bilangan positif atau bilangan negatif,maka gabungkanlah sejumlah potongan karton ke dalam kelompok potongan karton lain yang berwarna sama. (2) Jika a bilangan positif dan b bilangan negatif atau sebaliknya, maka kita memasangkan masing-masing satu karton hitam dengan satu karton putih, hasilnya adalah potongan karton yang tidak mempunyai pasangan.
Jika dibandingkan antara penggunaan media garis bilangan dengan penggunaan kartu bilangan pada penerapan konsep penjumlahan bilangan bulat kepada siswa, faktanya mayoritas siswa lebih memahami dengan menggunakan media kartu bilangan. Hal itu disebabkan selain karena menggunakan benda konkrit juga dengan penggunaan kartu bilangan siswa mempraktekan sendiri menggunakan media tersebut sehingga siswa menjadi lebih memahami materi.
Penggunaan alat peraga dalam mengajar memegang peranan penting sebagai alat bantu pendidik untuk menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Melalui media dan alat peraga yang menyenangkan bisa membawa siswa masuk dalam dunia matematika yang bersifat abstrak dapat menjadi konkret. Oleh karena itu seorang pendidik dituntut untu meramu sedemikian rupa pembelajaran dengan memadukan alat peraga yang sesuai sehingga kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan optimal.
Biodata penulis: Lusi Ayu Gustari,S.Pd. Guru Kelas VI SDN Sukamulya Kec.Bungursari