Penulis: Kundang, S. Pd. (Guru SDN 3 Picungremuk ,Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya)***
BERBICARA pendidikan tentu saja tidak terepas dari sekolah, pendidikan dan sekolah adalah dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Karena Sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam memanusiakan manusia sebagai wujud dari pendidikan tersebut. Keberhasilan pendidikan ditentukan juga oleh keberhasilan sekolah menyelneggarakan pembelajaran. Sekolah dituntut untuk dapat melahirkan produk unggul yaitu generasi yang akan meneruskan pembangunan suatu bangsa. Salah satu tolak ukur keberhasilan yaitu dinilai dari berhasil atau tidaknya pembelajaran di kelas.
Keberhasilan tujuan pembelajaran suatu sekolah tergantung banyak hal, namun dalam hal ini peranan guru menjadi salah satu faktor utama dalam menciptakan suasana pembelajaran yang mendukung tercapainya hasil belajar yang optimal. Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang optimal maka guru harus menguasai keterampilan dasar mengajar. Keterampilan dasar mengajar tersebut meliputi 8 keterampilan yang dapat digunakan guru selama proses belajar mengajar, diantaranya: keterampilan bertanya, keterampilan memberikan penguatan, keterampilan mengadakan variasi, keterampilan menjelaskan, keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, keterampilan mengelola kelas, keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
Namun pada kenyataannya keberhasilan ini belum sepenuhnya tercapai karena banyaknya kasus pembelajaran yang terjadi saat ini. Salah satunya dialami penulis ketika memberikan matri peranan Indonesia di dunia internasional. Karakter materi yang banyak membutuhkan kegiatan membaca, literasi, selain itu materi peajaran yang banyak menyebut tanggal, tokoh dan peristiwa yang harus diingat oleh siswa.
Karakter materi seperti disebutkan di atas dan pengelolaan pembelajaran masih cenderung monoton, atau dalam proses pembelajaran guru masih menjadi pusat belajar yang mengakibatkan siswa merasa bosan, ditambah dengan perencanaan pembelajaran yang belum jelas sehingga mengakibatkan kegiatan belajar mengajar di kelas belum begitu terfokus pada proses dan tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan sebelumnya, makadampaknya hasil belajar siswa pada materi tersebut sangat kurang.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merasa tertarik untuk memilih suatu model pembelajaran yang tepat untuk membantu proses pembelajaran, tercapainya tujuan pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa. Penulis berupaya mencari literatur tentang metode belajar yang banyak melibatkan partisipasi siswa, menyenangkan dan juga mudah untuk dilakukan. Salah satu metode yang menarik perhatian penulis adalah metode cepat tepat.
Metode cepat tepat adalah metode pembelajaran yang sangat partisipatif, bisa menumbuhkan sikap kompetitif sekaligus sportif. Dan yang paling penting metoide ini cukup mudah diterapka pada pembelajaran. Hal lain yang mendukung adalah metode cepat tepat bisa menerapkan fleksibitas waktu ayng diperlukan. Dengan persiapan dan perencanaan yang baik, metode cepat tepat sangat cocok digunakan pada pembelajaran.
Pengalaman penulis. Metode cepat tepat ternyata tepat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran yang dialami, metode cepat tepat efektif untuk meningkatkan partisipasi belajar, meumbuhkan nilai-nilai kerja sama dalam berdiskusi menentukan jawaban, menumbuhkan sikap saling menghargai ketika orang lain salah menjawab, dan sikap sportifitas dalam bertanding. Keefektifan pelaksanaan yang ditandai oleh nilai-nilai postif tadi, berdampak pada meningkatnya hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn tentang Peranan Indonesia di Dunia Internaisonal. (****