Oleh : Shanti Dewi Sawitri, S.Pd.
(Guru Kelas VI SDN 1 Parakannyasag Kota Tasikmalaya)
Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan muatan wajib dalam struktur kurikulum Sekolah Dasar. Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 di desain sebagai pemersatu dan pengikat muatan pelajaran lainnya. Karakteristik muatan pelajaran Bahasa Indonesia lebih aplikatif dan berisi informasi-informasi faktual saat ini. Bisa dikatakan muatan pelajaran Bahasa Indonesia berisi konten-konten muatan pelajaran lain yang wajib dikuasai oleh peserta didik. Seandainya kita lebih teliti dalam menganalisis muatan pelajaran Bahasa Indonesia, di setiap tema selalu muncul kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik yang berhubungan dengan penentuan ide pokok dari sebuah paragraph. Saya sebagai guru Kelas VI SDN 1 Parakannyasag menyikapi hal tersebut sebagai fenomena unik, sehingga diperlukan pola pembelajaran yang memudahkan peserta didik dalam menguasai kompetensi menentukan ide pokok dari sebuah paragraf tersebut.
Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan karakteristik unik seperti diuraikan di atas jika diajarkan secara konvensional, sudah menjadi jaminan bahwa maksud dan tujuan yang terkandung dalam muatan pelajaran Bahasa Indonesia itu sendiri akan keliru dipahami oleh peserta didik, sehingga diperlukan metode pembelajaran yang tepat. Saya merancang pola pembelajaran menggunakan mind mapping untuk memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran khususnya pada muatan Bahasa Indonesia di kelas VI SDN 1 Parakannyasag. Alasannya metode tersebut dapat mengkongkretkan pola piker atau pemahaman peserta didik dalam bentuk skema peta konsep. Mind Mapping atau lebih dikenal dengan sebutan peta konsep yang saya gunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia adalah sebuah metode pembelajaran yang didalamnya terdapat proses memetakan pikiran peserta didik untuk menghubungkan permasalahan atau informasi yang disajikan di dalam teks menjadi sebuah kesatuan utuh dan merujuk pada sebuah kesimpulan, artinya dalam metode mind mapping ada penguraian unsur-unsur penjelas atau pendukung yang merujuk kepada sebuah topik permasalahan dalam sebuah paragarf.
Metode mind mapping yang saya maksud lebih menguraikan informasi-informasi pendukung dari sebuah paragrap, untuk diambil kalimat utamanya, sehingga bisa dengan mudah menentukan ide pokok sebuah paragraf. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih memahami tentang informasi yang disajikan sehingga tepat dalam menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang disediakan. Dalam dunia nyata pun, mind mapping bisa digunakan untuk memecahkan sebuah permasalahan, karena dengan mind mapping permasalahan akan dipecah berdasarkan informasi-informasi atau sebab-sebabnya sehingga akan diketahui inti dari permasalahan tersebut agar dapat diatasi dengan solusi yang tepat.
Penggunaan metode mind mapping pada pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VI SDN 1 Parakannyasag untuk lebih detailnya adalah sebagai berikut :
- Menyajikan informasi dalam bentuk teks paragraf sesuai dengan tema pembelajaran;
- Menugaskan peserta didik untuk membaca teks paragraf tersebut secara seksama;
- Membimbing peserta didik untuk menganalisis setiap kalimat yang ada dalam setiap paragraf;
- Menugaskan peserta didik untuk mencatat hasil analisisnya ke dalam bentuk peta konsep;
- Peserta didik menyajikan hasil analisisnya dengan komposisi bahwa kalimat utama disimpan ditengah kerangka kemudian dari kerangka tersebut membuat cabang-cabang dan setiap cabang diisi oleh informasi penjelas;
- Peserta didik menyajikan kerangka tersebut dengan gambar kreatif dan menarik bisa menggunakan gambar, simbol atau bentuk lain;
- Peserta didik menghubungkan setiap cabang dengan garis pada kerangka tengah atau kalimat utama;
- Peserta didik menafsirkan mind maping yang terbentuk dengan kalimat sendiri
- Peserta didik menyimpulkan dan mennentukan ide pokok dari paragraf yang sudah diuraikan dalam mind mapping tersebut.
Penggunaan mind mapping memberikan manfaat nyata, memudahkan peserta didik kelas VI SDN 1 Parakanyasag dalam memahami informasi berdasarkan teks bahkan mereka sangat mudah menentukan kalimat utama dan kalimat penjelas yang akhirnya peserta didik mampu menentukan ide pokok dari sebuah paragraf atau teks.
Komentar