oleh

Penilian Tengah Semester Dimasa Pandemi

Oleh:  Hermanto (Guru SDN Babakan Pendey – Kota Tasikmalaya)

TAHUN ajaran 2020-2021 sudah memasuki pertengahan semester genap. Guru dan siswa sudah mulai bersiap kembali melaksanakan penilaian tengah semester. Penilaian yang rutin dilaksanakan guna mngukur sejauh aman siswa menerima dan mampu memahami materi yang diajarkan selama setengah semester ini biasanya akan berlangsung dibulan maret pada semeter dua, dan berlangsung di bulan september pada semester pertama. Penilaian tengah semester sangat berguna sekali bagi guru untuk mengevaluasi kegiatan pembelajarannya selama setengah semester kebelakang apakah berhasil atau tidak. Penilaian ini juga bisa dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan pengunaan suatu model pembelajaran yang digunakan pada setengah semeter yang sudah bejalan.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, penilain tengah semester kali ini berlangsung dalam suasana pandemi. Walau bukan penilaian tengah semester yang pertama kali dilakukan ketika pandemi namun tetap saja menjadi hal yang baru bagi guru maupun siswa. Perubahan yang paling terasa adalah karena penilaian tengah semester kali ini dugunakan untuk mengukur dan mengevaluasi hasil belajar yang dilakukan secara daring selama setengah semester. Tentu teknik penilaian yang dilakukan pun dilakukan secara daring. Ibarat sebuah pisau yang memiliki dua mata pisau, disatu pihak pelaksanaan penilaian secara daring ini sangat membantu bagi guru, karena hasil dari penilaian bisa langsung terlihat dan tidak perlu melalui tahapan pengolahan data lagi. Dilain pihak tentu saja ada kendala yang siap menghadang di antaranya adanya siswa yang mungkin tidak memeiliki perangkat pendukung atau tidak memiliki akses internet untuk mengikuti kegiatan penilaian tengah semeter. Namun pastinya setiap masalah pasti memiliki solusi, termasuk terkait kendala yang terjadi ketika penilaian dilakukan secara daring. Kita bisa menyiasatinya dengan menggabungkan siswa yang memeiliki keterbatasan perangkat dengan siswa yang memiliki perangkat yang mumpuni untuk pembelajaran.

Guru dalam pelaksaannya dituntut lebih kreatif, sehingga mampu menciptakan penilain yang mampu mewakili hasil pembelajaran yang dilakukan selama setengah semester kebelakang. Penulis biasanya menggunakan google form sebagai media untuk melaksanakan penilaian. Kenapa menggunakan google form, karena banyak fasilitas mumpuni yang bisa dimanfaatkan oleh guru untuk mendapatkan penilaian yang optimal, efektif dan efisien.

Seperti sudah disinggung di atas, bahwa penilaian yang dilakukan secara daring memberi keuntungan lebih diantaranya guru dapat melihat langsung hasil penilaian yang dilakukan oleh siswa. Dengan langsung terlihatnya hasil belajar siswa, guru dapat langsung menentukan langkah yang harus dilakukan guna meningkatkan hasil belajar untuk setengah semester kedepan. Keuntungan lainya adalah guru dan sekolah dapat menekan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan penilaian. Karena pada penilaian yang dilakukan secara off line guru  dan sekolah harus mengeluarkan anggaran lebih untuk penggandaan naskah soal. Namun ketika penilaian dilakukan secara daring makan anggaran untuk penggandaan ditiadakan karena penilaian tidak lagi membutuhkan kertas untuk pelaksanaannya.

Penilaian tengah semester sebagai salah satu tolak ukur keberhasilan pembelajaran harus tetap berjalan walau terkendala dengan adanya pandemi. Kreatifitas dan terobosan terobosan perlu dilakukan oleh guru agar mampu mendapatkan gambaran yang maksimal dari hasil pembelajaran.(***