oleh

Pentingnya Praktikum Pada Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Oleh: Sutrisna, S.Pd.SD (Guru SDN 2 Tanjung– Kec.Kawalu Kota Tasikmalaya)

ILMU pengetahuan alam atau biasa kita menyebutnya IPA ada salah satu cabang ilmu pngetahuan yang materinya diberikan kepada siswa baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama maupun sekolah menegah atas. Dengan tingkat kedalaman materi yang berbeda dan turunan ragam pembelajaran yang berbeda. Mulai dari Fisika, Kimia, dan Biologi, dimana semakin tinggi pendidikannya semakin mengkerucut dan semakin kompleks pula bahasan dan materi yang disampaikan.

Pembelajaran IPA di sekolah dasar masih bersifat umum dan tercampur antar semua sub pelajaran. Pembelajaran di dalamnya masih terdapat bagian  fisika seperti pembelajaran mengenai arus listrik. Atau pembahasan kimia seperti pembahasan mengenai unsur suatu zat. Atau biologi seperti pembelajaran ciri fisik masa pubertas. Semua pembelajaran itu disampaikan secara terpadu tanpa dispisahkan antar sub pembelajarannya. Dan tentu saja semua yang dibahas masih bersifat umum dan mendasar. Pembahasan atau pembelajaran yang diberikanpun tidak semendetail ketika anak belajar di tingkat yang lebih tinggi yaitu di sekolah menegah pertama dan sekolah menegah atas.

Walau demikian hal ini tidak bisa dijadikan alasan untuk menjadikan pelajaran IPA sebagai pelajaran yang “dianak tirikan” sebalaiknya pembelajaran IPA di sekolah dasar akan sangat menentukan bagaimana siswa dapat menguasai konsep atau materi mengenai pembelajaran IPA di tingkat yang lebih tinggi. Pengetahuan awal yang didapatkan anak akan menjadi bekal dan menjadi pintu gerbang untuk menerima dan mencerna pembelajaran selajutnya yang lebih mendetail, sehingga penguasaan konsep dasar IPA di sekolah dasarharus diberikan secara tepat dan dapat dikuasai dengan baik oleh anak.

Penguasaan konsep yang baik mengenai materi dasar pada pembelajaran IPA akan sulit dipahami tanpa anak mengalami langsung. Hal ini disebabkan anak usia sekolah dasar masih berada pada fase berfikir operasional konkrit. Sehingga dalam proses pembelajaran anak harus dibawa pada suasana belajar dimana siswa tersebut mengalami langsung apa yang menjadi teori dasar mengenai materi IPA. Tanpa mengalami langsung, anak mungkin bisa memahami teori tapi akan kesulitan untuk membuktikan kebenaran teori tersebut. Karena pembuktian teori hanya bisa dilakukan melalui praktikum. Baik dilakukan didalam laboratorium, didalam kelas maupun praktek mandiri di sekitar lingkungan tempat tinggal.

Dengan melakukan praktikum langsung, maka anak akan dapat membuktikan secara nyata mengenai teori yang diberikan oleh guru. Misal ketika siswa mempelajari mengani organ pencernaan pada ikan, maka siswa akan dapatlebih cepat memahami mengenai teori pencernaan ikan  dengan cara anak melihat langsung dan mempraktekan membedah ikan secara langsung. Atau ketika siswa mempelajari mengenai rangkaian seri dan rangkaian paralel maka anak bisa langsung mempraktekan bagaimana mebuat sebuah rangkaian seri dan paralel. Sehingga anak tidak hanya tahu toeri namun juga memiliki wawan dan pengalaman langsung mengenai teori tersebut.

Dari fakta di uraikan bisa disimpulkan betapa pentingnya praktek secacra langsung mengenai teori materi pembelajaran IPA. Anak akan mampu memahami dnegan baik setalah anak tersebut membuktikan sendiri dan mengalami sendiri terkait teori yang diterima oleh anak di kelas.  Guru pun akan lebih mudah menjelasakna mengenai sustu teori dan anak dapat menerima dengan baik apa yang telah diajarkan. Penguasaan yang baik akan materi pembelajaran disekolah dasar ini mennetukan bagaimana anak akan mnerima materi seljutnya di tingkat-tingkat yang lebih tinggi. Dan tidak terjadi bentrok pengetahuan anak karenaanak sudah mengalami dan membuktikan sendiri apa yang menjadi teori mengenai suatu materi pembelajaran. (^^^