oleh

Peranan Orangtua, Sekolah dan Guru dalam Mensukseskan Pendidikan,di Masa Covid-19.Belajar Kelompok di Rumah

Kab.Tasik LINTAS PENA.

Sehubungan kebijakan pemerintah pusat sampai saat ini belum bisa belajar tatap muka dalam dunia pendidikan dimasa pandemik Covid-19.Kami khawatir yang utama atas perkembangan mental peserta didik.Dengan belajar klompok di Rumah dan tentunya kami pun bisa memperhatikan peserta didik dengan segala keterbatasan kami, Ungkap OKP Pemuda Pancasila Cisayong ,Jejen Setiawan Kepada Lintas Pena.

Dia pun menambahkan bahwa Pendidikan merupakan hal terbesar yang selalu diutamakan oleh para orang tua. Saat ini masyarakat semakin menyadari pentingnya Pendidik(Guru) untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada anak-anak mereka sejak dini. Untuk itu orang tua memegang peranan yang sangat penting dalam membimbing dan mendampingi anak dalam kehidupan keseharian anak. Sudah merupakan kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat memancing keluar potensi anak, kecerdasan dan rasa percaya diri,anak,katanya. Dan tidak lupa memahami tahap perkembangan anak serta kebutuhan pengembangan potensi kecerdasan dari setiap tahap, paparnya.

Ada banyak cara, imbuh Kang Jejen, untuk memberikan pendidikan kepada anak baik formal maupun non formal. Adapun pendidikan formal tidak sebatas dengan memberikan pengetahuan dan keahlian kepada anak-anak mereka di sekolah. Selain itu pendidikan non formal menanamkan tata nilai yang serba luhur atau ahlak mulia, norma-norma, cita-cita, tingkah laku, dan aspirasi dengan bimbingan orang tua di rumah, tegasnya.

Sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan formal memerlukan banyak hal yang mendukung yaitu antara lain kepentingan dan kualitas yang baik dari kepala sekolah dan guru, peran aktif dinas pendidikan atau pengawas sekolah, peran aktif orangtua dan peran aktif masyarakat sekitar sekolah. Akan tetapi orang tua juga tidak dapat menyerahkan sepenuhnya pendidikan anak kepada sekolah. Pendidikan anak dimulai dari pendidikan orang tua di rumah,  orang tua yang mempunyai tanggung jawab utama terhadap masa depan anak-anak mereka, sekolah hanya merupakan lembaga yang membantu proses tersebut. Sehingga peran aktif dari orang tua sangat diperlukan bagi keberhasilan anak-anak di sekolah, tegas Jejen.

Ada beberapa cara dalam meningkatkan peran orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka.

Pertama, dengan mengontrol waktu belajar dan cara belajar anak. Anak-anak diajarkan untuk belajar secara rutin, tidak hanya belajar saat mendapat pekerjaan rumah dari sekolah atau akan menghadapi ulangan. Setiap hari anak-anak diajarkan untuk mengulang pelajaran yang diberikan oleh guru pada hari itu. Dan diberikan pengertian kapan anak-anak mempunyai waktu untuk bermain.

Juga memantau perkembangan kemampuan akademik anak. Orang tua diminta untuk memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.

Serta Orangtua, senantiasa memantau perkembangan kepribadian yang mencakup sikap, moral dan tingkah laku anak-anak. Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan berkomunikasi dengan para wali kelas di sekolah,paparnya.

Selain semua hal tersebut di atas, ada beberapa hal lain perlu diperhatikan yaitu membantu anak mengenali dirinya (kekuatan dan kelemahannya), membantu anak mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya, membantu meletakkan pondasi yang kokoh untuk keberhasilan hidup anak dan membantu anak merancang hidupnya.

Karenanya,

Pada banyak kasus, orang tua sering memaksakan kehendak mereka terhadap anak-anak mereka tanpa mengindahkan pikiran dan suara hati anak. Orang tua merasa paling tahu apa yang terbaik untuk anak-anak mereka. Hal ini sering dilakukan oleh orang tua yang berusaha mewujudkan impian mereka, yang tidak dapat mereka raih saat mereka masih muda, melalui anak mereka. Kejadian seperti ini tidak seharusnya terjadi jika orang tua menyadari potensi dan bakat yang dimiliki oleh anak mereka. Serta memberikan dukungan moril dan sarana untuk membantu anak mereka mengembangkan potensi dan bakat yang ada,pada anak.

Dan tentunya kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh orang tua dan harus dihindari dalam mendidik anak mereka, antara lain menumbuhkan rasa takut dan minder pada anak, mendidik anak menjadi sombong terhadap orang lain, membiasakan anak hidup berfoya-foya, selalu memenuhi permintaan anak, terutama ketika anak sedang menangis, terlalu keras dan kaku dalam menghadapi anak, terlalu pelit terhadap anak (melebihi ambang batas kewajaran), tidak mengasihi dan menyayangi mereka sehingga mereka mencari kasih sayang di luar rumah, orang tua hanya memperhatikan kebutuhan jasmaninya saja, orang tua terlalu berprasangka baik kepada anak-anak mereka.

Untuk itu sudah menjadi kewajiban orang tua untuk juga belajar dan terus menerus mencari ilmu, terutama yang berkaitan dengan pendidikan anak. Agar terhindar dari kesalahan dalam mendidik anak yang dapat berakibat buruk bagi masa depan anak-anak. Orang tua harus lebih memperhatikan anak-anak mereka, melihat potensi dan bakat yang ada di diri anak-anak mereka, memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung proses pembelajaran mereka di sekolah. Para orang tua diharapkan dapat melakukan semua itu dengan niat yang tulus untuk menciptakan generasi yang mempunyai moral yang luhur dan wawasan yang tinggi serta semangat pantang menyerah, ungkap OKP Pemuda Pancasila Cisayong, Jejen setiawan,sambil mengakhiri obrolannya.(JOHAN ROHANI)*