oleh

Perempuan Menjadi Pemimpin,Kenapa tidak?

Oleh:  Sri Mulyani Indrawati (Menteri Keuangan RI)

Kemarin sore, saya berbincang seru dalam acara Seminar dan Musyawarah Nasional V Dharma Wanita Persatuan (DWP) yang diselenggarakan oleh @dharmawanitapersatuan.id  yang juga dihadiri rekan baik saya @frankamakarim dan Mbak @najwashihab.

Bicara soal peranan perempuan, baik itu dalam pekerjaan – terutama sebagai pemimpin – maupun dalam keluarga sebagai seorang istri dan Ibu bagi anak-anaknya. Saya banyak bercerita mengenai pengalaman saya dalam membagi waktu sebagai Menteri Keuangan dan juga ibu dalam keluarga.

Perempuan sejak lahir memang dihadapkan pada norma-norma yang berbeda dengan lelaki, yang kadang membatasi ruang gerak dan upaya kita untuk mengembangkan potensi diri. Namun, bukan berarti perempuan tidak bisa menjadi pemimpin.

Menjadi pemimpin yang terpenting adalah kesiapan diri. Seorang pemimpin harus kompeten, berintegritas, dan profesional. Sebagai seorang perempuan, kita juga dianugerahi kelebihan, yaitu sensitivitas dan kepekaan yang lebih dominan sehingga kebanyakan perempuan lebih mudah berempati.

Ini adalah modal yang baik bagi perempuan untuk menjadi pemimpin yang humanis, namun tetap harus diimbangi oleh kemampuan berpikir rasional yang kuat agar kita bisa mengambil keputusan yang tepat dan bijaksana.

Jadi, jangan pernah takut dan ragu. Percaya akan kemampuan diri sendiri.

To be a woman is a blessing. So be tough and pround of it

Dari Seminar dan Musyawaran Nasional V Dharma Wanita Persatuan

Jakarta, 19 September 2024

Komentar