Oleh : Firdaus, S. Pd (Guru PJOK SDN Kemirimuka 2, Kota Depok)
DIMASA pendemi Covid-19 saat ini seluruh aktivitas kehidupan manusia mengalami perubahan yang sangat signifikan. Kekhawatiran mengenai resiko meningkatnya penyebaran penyakit tersebut, berdampak pada pentingnya pengendalian infeksi dan tindakan pencegahan keselamatan yang harus diikuti oleh seluruh masyarakat. Dunia pendidikanpun ikut mengalami perubahan, pemerintah menetapkan kebijakan belajar jarak jauh untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Anak-anak tidak lagi bebas mendapatkan pendidikan yang langsung disampaikan oleh guru di dalam kelas. Pembelajaran secara mandiri lewat daring menjadi prioritas yang utama demi kesehatan dan keselamatan peserta didik. Pembelajaran yang biasanya dilakukan oleh guru dengan bertatap muka kini beralih lewat online dan dibimbing oleh orang tua.
Salah satu anjuran pemerintah dengan gerakan Stay at home (tetap berada dirumah) adalah langkah mendasar yang harus dilaksanakan untuk membatasi penyebaran infeksi dan penularan secara luas akibat pendemi. Namun, tinggal di rumah dalam waktu lama terutama pada anak-anak dapat meningkatkan perilaku malas gerak dan berkontribusi pada rasa cemas serta depresi, yang pada waktunya dapat mengarah pada gaya hidup yang tidak menentu dan mengakibatkan berbagai masalah kesehatan.
Orangtua saat pandemi ini harus selalu memerhatikan bagaimana anak-anak mereka dapat belajar dari rumah dengan baik. Anak-anak yang rentan dari pengawasan orangtua nyatanya kurang memerhatikan hal-hal yang bersifat positif. Banyak informasi yang terdapat di layanan internet maupun televisi. Anak-anak yang terbiasa memegang gadget akan menjadi rentan untuk mengakses hal-hal yang sifatnya kurang positif. Misalnya, anak akan lebih berlama-lama di depan layar hp atau laptop untuk melihat tayangan yang tidak perlu untuk ditonton sesuai dengan usia dan bahkan kebutuhan mereka.
Dimasa pandemi saat ini diperlukan aktifitas fisik untuk menjaga kebugaran tubuh. Apalagi anak-anak yang melaksanakan pembelajaran jarak jauh dengan online yang terbisa dengan mengunakan gawai (smart phone, tablets, TV, dan lain sebagainya) diperlukan alternatif untuk melakukan aktifitas fisik untuk menjaga kebugarannya. Adapun pemanfaatan permainan tradisional saat pandemi dapat menjadi solusi bagi anak-anak dan orangtua.
Permainan tradisional bisa dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam aktifitas sehari-hari untuk anak. Berbagai contoh permainan dapat dimainkan dirumah bersama orang tua seperti bekel, congklak, engklek dan lain sebagainya. Dengan melakukan permainan tersebuat dapat memberikan tantangan dan tidak membosankan. Salah satu dari tujuan permainan tradisional yaitu untuk hiburan, permainan hiburan berguna untuk melatih panca indra, bahasa atau anggota tubuh lainnya.
Melalui permainan tradisional, anak-anak dapat melatih diri baik dari aspek sosial, emosional, maupun spiritual. Selain itu, permainan tradisional juga dapat mengasah keterampilan motorik anak-anak baik dari segi motorik kasar, maupun motorik halus. Melalui kebermanfaatan itulah, seyogyanya permainan tradisional ini dapat dibudidayakan kembali. Dengan pendampingan orangtua, permainan tradisional dapat berlangsung secara efektif tanpa menyisihkan sisi dari nilai- nilai edukatif yang bermanfaat bagi tumbuh kembang anak.
Dengan mempertahankan aktivitas fisik dan berolahraga secara rutin di lingkungan rumah yang aman adalah strategi penting untuk hidup sehat selama krisis pandemi covid-19. (***
Komentar