oleh

Perpustakaan Mukhrim Desa Harapan Baru Gencarkan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Bengkalis, LINTAS PENA —Pada hari Rabu 19 Oktober 2022 perpustakaan mukhrim Desa Harapan baru mengadakan lomba mewarnai tingkat anak SD yang berada disekitar Perpustakaan desa.Bersamaan dengan kegiatan itu pula Perpustakaan Mukhrim Desa Harapan Baru juga mendapat kunjungan dari Dispersip Kabupaten Bengkalis.

Dengan aktifnya kegiatan – kegiatan didalam perpustakaan Mukhrim Desa Harapan Baru, seluruh perangkat desa dan jajaran Dispersip Kabupaten Bengkalis berharap nantinya akan terjadi perubahan literasi yang lebih baik dari sebelumnya, baik itu literasi dasar maupun digital yang akan terus di gencarkan dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS).

Ketika dikonfirmasi awak media diruang kerjanya, Kepala Desa Tarmin mengatakan, “Saya mau anak – anak Desa Harapan Baru itu cerdas-cerdas, jadi orang yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, inilah yang membuat saya sangat peduli dan Terus berupaya memberikan manfaat sebanyak-banyaknya.”

Kemudian Kepala Desa Harapan Baru Tarmin mengucapkan terima kasih yang sebasar-besarnya kepada Dispersip Kab.Bengkalis yang telah berkunjung meninjau  dan mensuport kegiatan yang diadakan oleh perpustakaan Mukhrim dengan tujuan tidak lain adalah untuk memajukan masyarakat Desa Harapan Baru.“Terima kasih telah mau bersedia memajukan masyarakat Desa Harapan Baru semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut,” tuturnya.

“Kunjungan Dispersip ke desa kami ini untuk melihat dan bertemu langsung dengan masyarakat sebagai penerima manfaat kegiatan, kali ini mereka jemput bola turun kedesa langsung. Ini juga mungkin salah satu upaya untuk pancingan semangat masyarakat desa agar berinovasi yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar Kades.

“Alhamdulillah kegiatan acara tersebut berjalan lancar dan meriah,” ucapnya.       Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini,  bertujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung kepada peningkatan kreativitas dan kesejahteraan masyarakat.

“Perpustakaan selain menyediakan sumber-sumber bacaan untuk menggali informasi dan pengetahuan juga memfasilitasi masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan dan keterampilan yang bertujuan untuk pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat, yang artinya perpustakaan tidak hanya mencerdaskan juga mensejahterakan,” paparnya.

            Ia menambahkan bahwa perpustakaan sekarang tidak lagi sekedar berteori, tetapi praktik langsung melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial ini hadir dan bisa memberikan solusi.( ZUL )

Komentar