Homepage / ADVERTORIAL Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Para Pemimpin Redaksi Media Nasional di Hambalang, 6 April 2025
oleh

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Para Pemimpin Redaksi Media Nasional di Hambalang, 6 April 2025

-ADVERTORIAL, ARTIKEL, CATATAN : Green Berryl & Pexai, Internasional, Nasional, OPINI-3 views

By Green Berryl & Pexai

PADA Minggu, 6 April 2025, Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan tujuh pemimpin redaksi dari berbagai media nasional di kediamannya, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pertemuan yang berlangsung selama empat jam ini menjadi forum diskusi intensif mengenai berbagai isu nasional dan internasional yang sedang menjadi perhatian publik. Diskusi antara Presiden dan para jurnalis senior ini mencakup topik-topik strategis mulai dari kebijakan perdagangan internasional, situasi politik dalam negeri, hingga program-program pemerintah yang telah berjalan selama 130 hari masa kepemimpinan Prabowo-Gibran.

Latar Belakang dan Format Pertemuan

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan serupa yang digelar pada 22 Februari 2025 lalu dan diinisiasi langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Angga Raka Prabowo mengungkapkan bahwa pertemuan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya permintaan dari media untuk mewawancarai Presiden setelah pemerintahannya berjalan selama 130 hari[4]. “Pak Presiden lalu (bilang) kayaknya sudah saatnya wawancara dan menjawab banyak isu yang berkembang,” kata Angga yang dikutip dari berbagai sumber[4].

Pertemuan yang awalnya dijadwalkan berlangsung sekitar dua jam ini akhirnya diperpanjang menjadi empat jam penuh karena antusiasme diskusi dari kedua belah pihak[4]. Diskusi berlangsung di ruang perpustakaan kediaman pribadi Presiden Prabowo, dengan format meja bundar yang menciptakan suasana lebih santai namun tetap substantif[6]. Valerina Daniel dari TVRI bertindak sebagai moderator dalam pertemuan tersebut[7].

Profil Jurnalis yang Hadir

Tujuh jurnalis senior dari berbagai platform media hadir dalam pertemuan tersebut, mewakili spektrum media cetak, digital, dan penyiaran di Indonesia:

  • 1. Sutta Dharmasaputra, Pemimpin Redaksi Harian Kompas[1][4][6][7][8]
  • 2. Najwa Shihab, Founder Narasi[1][4][6][7][8]
  • 3. Lalu Mara Satriawangsa, Pemimpin Redaksi tvOne[6][7][8]
  • 4. Retno Pinasti, Pemimpin Redaksi SCTV-Indosiar[6][7][8]
  • 5. Alfito Deannova Gintings, Pemimpin Redaksi Detikcom[5][7][8]
  • 6. Uni Lubis, Pemimpin Redaksi IDN Times[4][6][8]
  • 7. Valerina Daniel, News Anchor TVRI[6][7][8]

Kehadiran para pemimpin redaksi ini menunjukkan representasi beragam dari media mainstream Indonesia, mencakup media cetak, daring, dan televisi. Najwa Shihab, yang dikenal dengan wawancaranya yang kritis dan tajam, menilai pertemuan ini sebagai kesempatan berharga bagi kalangan media. “Jurnalis, kan, selalu berusaha untuk mendapatkan konfirmasi dan informasi dari sumber A1, orang nomor 1,” katanya[4].

Topik dan Isu yang Dibahas

Di awal pertemuan, Presiden Prabowo membeberkan capaian yang sudah diraih oleh pemerintahan Prabowo-Gibran selama 130 hari sejak pelantikan pada 20 Oktober 2024[4]. Selanjutnya, diskusi berlangsung dinamis dengan beragam topik yang diangkat:

Isu Internasional dan Geoekonomi

Salah satu topik utama yang dibahas adalah kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan implikasi ekonominya terhadap Indonesia[1][4]. Sebagai negara yang bergantung pada perdagangan internasional, kebijakan proteksionisme AS menjadi perhatian serius bagi pemerintah Indonesia.

Isu Politik dan Komunikasi Pemerintah

Para jurnalis mengajukan pertanyaan mengenai isu-isu politik domestik, termasuk demonstrasi terkait UU TNI dan RUU Polri yang belakangan menjadi sorotan[1][4]. Sutta Dharmasaputra menyampaikan bahwa diskusi juga menyentuh “persoalan politik lebih ke bagaimana komunikasi pemerintah ke seluruh pemangku kepentingan di negeri ini yang dirasa masih banyak kekurangan”[4].

Kebijakan Ekonomi dan Program Pemerintah

Diskusi juga mencakup strategi ekonomi pemerintah Prabowo, termasuk paradigma peran negara dalam perekonomian, penciptaan lapangan kerja, dan program-program sosial seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis (CKG), serta pendirian sekolah rakyat[4]. Sutta mencatat bahwa “Pak Prabowo, kita tahu, punya paradigma bahwa negara harus menguasai cabang-cabang produksi dan memberikan kontribusi besar kepada publik, masyarakat banyak. Artinya, peran negara menjadi sangat besar”[4].

Respons dan Pandangan Para Jurnalis

Para jurnalis yang hadir memberikan tanggapan positif terhadap kesediaan Presiden Prabowo untuk berdialog langsung. Najwa Shihab mengatakan bahwa kesempatan berbincang dan bertanya langsung dengan presiden merupakan kesempatan berharga untuk siapa pun, terutama kalangan media[4]. Sementara itu, Uni Lubis menyampaikan bahwa Presiden Prabowo merasa nyaman dengan interaksi tersebut meskipun ada kritik-kritik yang disampaikan, dan berharap diskusi serupa dengan media akan dilakukan dalam interval 1-3 bulan[4].

Alfito Deannova Gintings dari Detikcom pada pertemuan sebelumnya (Februari 2025) pernah meminta agar pertemuan semacam ini dapat digelar secara rutin untuk memberikan pemahaman kepada media tentang landasan filosofis dan prinsip dasar berbagai keputusan penting strategis yang ditempuh pemerintah[5].

Perbandingan dengan Pertemuan Sebelumnya

Pertemuan pada 6 April 2025 ini merupakan kelanjutan dari pertemuan serupa yang diadakan pada 22 Februari 2025[2][4][5]. Pertemuan sebelumnya berlangsung lebih lama, yakni sekitar enam jam, dan melibatkan lebih banyak pemimpin redaksi serta tokoh senior jurnalisme[2][5]. Berbeda dengan pertemuan kali ini yang lebih fokus pada wawancara dan tanya jawab, pertemuan Februari lalu lebih bersifat diskusi umum tentang berbagai isu strategis dan peran media dalam menyampaikan informasi kepada publik[2].

Implikasi dan Signifikansi Pertemuan

Pertemuan ini terjadi di tengah isu yang beredar mengenai kemungkinan beberapa tokoh media, termasuk Najwa Shihab dan Uni Lubis, akan bergabung dengan Kabinet Merah Putih, meskipun belum ada konfirmasi resmi[8]. Pertemuan ini juga menunjukkan upaya Presiden Prabowo untuk membangun hubungan yang lebih terbuka dengan media massa, yang merupakan salah satu pilar demokrasi.

Dalam unggahan media sosialnya, Presiden Prabowo menyampaikan, “Alhamdulillah hari ini saya berkesempatan wawancara bersama 7 Jurnalis dari 7 grup media yang ada di tanah air. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan dalam wawancara hari ini, semoga jawaban dan penjelasan yang saya berikan dapat diterima dan menjadi informasi yang utuh dan jelas bagi masyarakat semua”[6].

Kesimpulan

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan tujuh pemimpin redaksi media nasional pada 6 April 2025 di Hambalang menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga komunikasi terbuka dengan media massa. Melalui diskusi intensif selama empat jam, berbagai isu strategis nasional dan internasional dibahas secara mendalam, mulai dari kebijakan tarif Trump, isu UU TNI dan RUU Polri, hingga program-program sosial pemerintah. Pertemuan ini tidak hanya menjadi sarana bagi presiden untuk menjelaskan kebijakan-kebijakan pemerintahannya, tetapi juga menjadi forum bagi para jurnalis untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan kritis demi kepentingan publik. Dengan adanya indikasi bahwa pertemuan serupa akan dilakukan secara berkala, diharapkan komunikasi antara pemerintah dan media dapat semakin terjalin baik, yang pada akhirnya akan bermanfaat bagi transparansi informasi kepada masyarakat Indonesia.

CITATIONS:

Jangan Lewatkan