Kota Tasikmalaya, LINTAS PENA
Mahasiswa Universitas Siliwangi (UNSIL) Tasikmalaya yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 35 di Kampung Purbasari Kel.Purbaratu Kecamatan Purbaratu Kota Tasikmalaya sosialisasikan pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dan Berbahan Dasar Sampah Dapur secara sederhana.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Minggu 15 Agustus 2021 bertempat di lahan milik warga Kampung Purbasari RW.06 yang dihadiri perwakilan RT dan RW, delegasi masyarakat Kampung Purbasari , kader, karang taruna dan Santri Nurul Huda, dan pengajar RA Al Abror.
“Selama kegiatan sosialisai, masyarakat terutama para petani tampak antusias bertanya dan memperhatikan proses pembuatan pupuk organik secara sederhana, yang bahan bakunya berasal dari sampah.”jelas Ketua pelaksana M Rafi Milatul Fajri didampingi Ketua Kelompok Baruna Satria Hutama
M Rafi Milatul Fajri menjelaskan, bahwa tujuan pembuatan pupuk organik cair dan padat berbahan dasar sampah dapur agar masyarakat di Kampung Purbasari khususnya dapat mengelola sampah organik, salahsatunya dg pembuatan pupuk organik padat (kompos) dan pupuk organik cair. “Kelebihan pembuatan pupuk organik padat dan cair adalah relatif lebih murah dan bahan mudah didapatkan “tuturnya.
Irenia Sakinah salah seorang mahasiswa peserta KKN Kelompok 35 menambahkan, sosialisasi tersebut juga bertujuan untuk membangun dan menumbuhkan kesadaran pengolahan sampah organik atau limbah rumah tangga oleh masyarakat kampung setempat. Sebab, sebelumnya sebagian masyarakat Kampung Purbasari Kel,. Purbaratu masih mengolah sampah dedaunan dengan cara dibakar. Sedangkan sampah rumah tangga dibakar bersamaan dengan sampah lainnya, atau hanya dijadikan pakan ternak.Padahal, limbah-limbah tersebut dapat diolah menjadi produk pertanian yang berguna dan bernilai ekonomis bagi masyarakat.
“Kondisi inilah yang mendorong kami peserta KKN Kelompok 35 dari Unsil Tasikmalaya mengadakan sosialisasi pembuatan pupuk organik cair dan berbahan dasar sampah dapur secara sederhana. Apalagi bahan dasarnya di kampung ini cukup melimpah. Ada informasi juga mengenai harga pupuk yang melambung dan isu subsidi yang dikhawatirkan dihentikan. Maka kita berupaya membantu warga kampung melalui kegiatan ini,” pungkasnya. (REDI MULYADI)***
Komentar