Oleh: Yuda Wibiksana (+62 896-7665-3226)
PELET identik dengan “menjerat”, yaitu; upaya seseorang ingin menguasai sesuatu (makhluk/benda) untuk kemudian dikuasainya, dan ini dilakukan secara paksa. Karena kriterianya yang demikian,maka pelet dikonotasikan sesuatu hal yang negatif.Bahkan mendengarnya saja, asumsi kita melayang pada adegan film tentang dukun ilmu hitam yang sedang membakar kemenyan untuk tujuan memikat seseorang atas suruhan tamu berduit..
Pada umumnya, ilmu pelet dimanfaatkan jika seseorang merasa tidak mampu dalam memikat lawan jenisnya secara wajar, alamiah atau normal, Maka karena itu, ia perlu menggunakan sarana lain, yaitu pelet walau hal demikian itu nampak kurang ksatria tapi banyak yang suka.
Saya menganggap pelet adalah upaya terakhir ketika seseorang menghadapi jalan buntu perihal asmara dan cinta tapi pada kenyataannya ilmu pelet dalam kondisi tertentu banyak menolong pasangan suami istri. Apalagi zaman sekarang, akhir² ini, yang namanya perselingkuhan hampir ada kesempatan disemua lini dan kondisi.. ditengah masyarakat modern dan himpitan ekonomi, perselingkuhan kerap kali terjadi karena faktor “ekonomi” dendam dan patah hati.
Perselingkuhan akhir akhir ini menjadi bagian dari budaya hidup. Bahkan dalam suatu
angket, diketahui 2 dari 3 laki pernah berselingkuh dan 3 dari 4 wanita pun pernah berselingkuh
Ilmu pelet itu bereaksi dalam kurun waktu sekitar 40 hari. Sedangkan pengasihan, walau reaksinya agak lambat (halus) namun jika sudah merasuk, kekuatannya lebih lama. Bahkan jika yang melakukan pengasihan itu mengadakan pendekatan² melalui psikologis, reaksi dari pengasihan itu pun insya Allah dapat abadi.
Pelet, dalam dunia medis dapat dikatagorikan obat dengan dosis tinggi yang memiliki pengaruh cepat bereaksi, sedangkan pengasihan itu sebagai obat yang lambat bereaksi, namun lebih memiliki nilai lebih dalam menyembuhkan penyakit. Nah, silakan pilih, anda lebih tertarik mana ? Pelet atau Pengasihan ?
Komentar