Kab.Tasik,LINTAS PENA
Kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Dr. Susi Pudjiastuti yang didampingi oleh Plh. Sekretaris Daerah Kabupaten Tasikmalaya Drs. H. Iin Aminudin, M.Si dalam rangka Silaturahim bersama santri Pondok Pesantren KH.Zainal Mustofa, bertempat di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (10/04/2019)
Dibuka dengan bacaan surat Ar-Rum dan selanjutnya menyanyikan lagu wajib Indonesia Raya hingga Mars Pondok Pesantren, adalah salah satu rangkaian dalam acara tersebut. Setelah itu dilakukan sambutan oleh Kepala Pondok Pesantren dengan hati yang sangat terharu beliau mengatakan “saya baru mendengar seorang Menteri mengucapkan terima kasih atas pilihan surat yang di berikan, hingga saya melihat beliau sangat mengikuti ketika pembacaan dzikir bersama”
Ibu Susi Pudjiastuti pun tak lupa menanggapi perkataan kepala pondok pesantren tersebut dalam sambutannya mengatakan “kenapa saya berterima kasih ayat-ayat yang dibacakan oleh qoriah itu adalah tentang kerusakan yang di buat oleh manusia”
“Bapak Presiden Joko Widodo empat setengah tahun dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia mempunyai Visi menjadikan Indonesia menjadi poros maritim dunia dan menjadikan laut sebagai masa depan bangsa Indonesia. Karena Indonesia letaknya di tengah tengah geografis yang dilalui oleh 4 samudra, begitu strategis letak Indonesia dan panjang laut nomor dua terpanjang di dunia.”ujar menteri
Langkah pertama Susi Pudjiastuti untuk menjaga kelautan Indonesia adalah menjaga kedaulatan dengan bertemu dengan Duta Besar – Duta besar untuk menjaga kelautan Indonesia, dan beliau juga mengingatkan jikalau kedapatan ada yang melakukan illegal fishing maka akan pakai pasal 69 Undang-Undang No.45 Tahun 2009 yaitu akan ditenggelamkan kapal tersebut. “Hingga pada akhirnya sampai sekarang kedapatan 448 kapal ditenggelamkan menjadi rumah ikan” ujar Susi Pudjiastuti. Bahkan sekarang Indonesia menjadi Negara berdaulat dan tegas dimata dunia.
Point terakhir dalam sambutannya Ibu Susi ini ialah mengajak untuk memperhatikan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018 mengintruksikan penanganan sampah plastic nasional di laut. Salah satu caranya ialah mengurangi pemakaian kresek hingga sedotan, karena tak sedikit sampah yang mengalir di sungai citanduy menuju ke laut itu sampah plastik. Maka tak heran jikalau diperkirakan pada tahun 2030 hal itu terjadi terus menerus di laut dan sungai itu akan lebih banyak sampah plastic dibandingkan ikannya.
Dalam acara tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia memberikan bantuan berupa :A.12 lubang paket budidaya nila bioflok kepada Pondok Pesantren Sukamanah kab. TasikmalayaB. 1 ton pakan mandiri kepada Pondok Pesantren Sukamanah Kab. Tasikmalaya.(KOMINFO)***
Komentar