Oleh : Ustadz Nanang Iskandar S.Ag
Nasib Bangsa Indonesia sangat bergantung pada integritas dan moralitas para pemimpin politik.Karena itu,dalam proses berpolitik,praktik-praktik negatif yang berpotensi menggerus dua hal tersebut harus disingkirkan,khususnya praktik politik transaksional.
Firman Alloh SWT dalam surat Al-A’rof ayat : 113 dan 114
Politik Transaksional ?
{ وَجَاۤءَ ٱلسَّحَرَةُ فِرۡعَوۡنَ قَالُوۤا۟ إِنَّ لَنَا لَأَجۡرًا إِن كُنَّا نَحۡنُ ٱلۡغَـٰلِبِینَ }{ قَالَ نَعَمۡ وَإِنَّكُمۡ لَمِنَ ٱلۡمُقَرَّبِینَ }
[Surat Al-A’raf: 113,114]
Dua ayat diatas mengisahkan Firaun dan para tukang sihir.Firaun meminta bantuan kepada tukang sihir untuk menghadapi Nabi Musa.Para tukang sihir siap mendukung dan membantu Firaun tapi dengan syarat imbalan yang akan mereka terima dari Firaun.Maka Firaun menyanggupinya,di mengatakan bahwa para tukang sihir itu akan diberikan posisi strategis dalam pemerintahannya.
POLITIK transaksional terjadi ketika dalam menjalankan praktik politik didasarkan pada konsep transaksi, yaitu ada yang memberi dan menerima.
Politik seperti ini sangat berbahaya dalam membangun pemerintahan,karena kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintahan akan disesuaikan dengan pesan-pesan para infestor politik !
“Ada praktik-praktik yang harus kita singkirkan,yaitu praktik-praktik transaksional ,dan inilah musuh bersama kita”
Komentar