oleh

Putra Putri Gerakan Pramuka SLBN Kabupaten Tasikmalaya Raih Juara Umum di Tingkat Kabupaten Tasikmalaya

Kab.Tasik LINTAS PENA

Ratusan  peserta didik SLB dari sejumlah sekolah berkebutuhan khusus,(Children with special needs) atau difference ability (difabel) se Kabupaten Tasikmalaya laksanakan kemah Pramuka Luar Biasa yang digelar di halaman kantor Bupati, Tasikmalaya, dari Jum’at sampai Minggu 5-7 Okteber 2018.yang resmi dibuka oleh Asisten Daerah (Asda) ,dan ditutup pada hari Minggu” oleh H. Koswara S.IP MSi LG.

Para peserta Gerakan Pramuka SLB meskipun secara fisik terlihat memiliki kekurangan,namun dalam kecakapan dan pemahamannya tentang berbagai pengetahuan, sama persis seperti peserta didik pada umumnya.Itulah Pemandangan yang terlihat” LINTAS PENA dari ratusan peserta didik sekolah luar biasa (SLB) saat mengikuti kegiatan pramuka yang digelar di komplek perkantoran Bupati  Tasikmalaya.

“.Sedikitnya sekitar 352 peserta didik dari 22 SLB yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, dilatih untuk bisa hidup mandiri, seperti layaknya anak-anak yang normal lainnya.Dalam perkemahan ini, para peserta didik mengikuti berbagai perlombaan, dengan tujuan untuk mengasah kemandirian, serta ketangkasan anak berkebutuhan khusus ini,intinya untuk belajar mandiri dengan kegiatan Pramuka,” ungkap Aang SPd M.MPd Kepala SLBN Kabupaten Tasikmalaya, yang beralamat di Jalan Pesantren, RT/RW 003/005 Desa Tanjung Mekar, Jamanis Tasikmalaya, kepada LINTAS PENA.

Berbagai kreatifitas pun yang ditunjukan oleh Anak yang berkebutuhan khusus ini,dan hasilnya tidak kalah menarik dengan hasil anak-anak normal lainnya ungkapnya.” Lihat saja salah satu karya mereka berupa hiasan dari tenda yang dipasang oleh mereka masing masing,memasang tanaman, hingga melakukan dekorasi Tenda yang terlihat rapih dan paratif”ungkapnya.

Aang SPd M.MPd menambahkan,dalam membimbing anak di SLB,memang agak sedikit kesulitan,karena berbeda kemampuan, juga dengan cacat fisik,yang dialami mereka barbeda beda paparnya, sementara kegiatan yang diajarkan dalam Pramuka juga sama, seperti bagi yang normal, tegasnya.mereka juga diajarkan tali temali, morse,semapore,baris berbaris dan juga kegiatan terkait lainnya, memang agak sulit, tetapi yang pada akhirnya, mereka juga dapat dan bisa mengikutinya, buktinya, para peserta didik Gerakan Pramuka di SLBN kami, di perkemahan Pramuka tingkat Kabupaten Tasikmalaya, yang tempo hari digelar, “Gerakan Pramuka putra maupun putrinya meraih Juara Umum.

“ Jika diberi kesempatan, maka mereka dapat menjadi anak yang sama dengan anak anak lainnya.maka dari itu, imbuh Aang SPd M.MPd,  kami ingin merubah sisi pandangan ekstrim kebanyakan orang terhadap anak anak yang ber kebutuhan khusus ini.Untuk dapat melihat anak anak tersebut dapat interaksi dengan baik terhadap siswa lain, yang pertama dapat dilakukan adalah, memberikan sebuah pengakuan.karena hal itu membantu meyakinkan mereka, untuk diterima di tengah tengah lingkungannya. ,juga program ini bertujuan,untuk menghilangkan pandangan pandangan ektrim “pungkasnya.(JOHAN ROHANI)*

 

Komentar