oleh

Rakhmat Sujarwo: Kepedulian Terhadap Lingkungan Hidup Perlu Perhatian Serius dari Berbagai Pihak

Bandung,LINTAS PENA—Kondisi lingkungan dunia saat ini menghadapi berbagai tantangan yang mengancam lingkungan, seperti terjadinya degradasi lahan, perubahan iklim, kerusakan hutan, perubahan lahan, perburuan liar, dan hilangnya keanekaragaman hayati.

        Beberapa permasalahan lingkungan di Indonesia, antara lain: Pencemaran sungai oleh bahan kimia berbahaya industri. Bencana kebakaran hutan dan gambut. Alih fungsi hutan lindung dan lahan pertanian. Pencemaran perairan oleh limbah pertambangan. Kasus penangkapan ikan berlebih dan illegal di perairan Nusantara.

        Di era sekarang ini minim sekali kepedulian terhadap isu lingkungan. Permasalahan lingkungan semakin multidimensi. Banyaknya faktor permasalahan lingkungan yang menyebabkan bencana kian terjadi seperti, Perubahan iklim yang memicu kenaikan suhu global, Perubahan cuaca yang kita tidak tahu kapan terjadinya hujan dan kapan terjadinya panas.

        Dengan adanya peristiwa ini mampu mengakibatkan berbagai macam bencana alam, seperti banjir, kekeringan, kebakaran hutan, dan lainnya akibat perubahan iklim tersebut. Tidak hanya perubahan iklim saja yang dapat menyebabkan bencana terjadi adapun faktor lain juga menimbulkan permasalahan lingkungan hidup diantaranya adalah, terjadinya pencemaran air, pengelolaan sampah yang salah, serta penggundulan hutan.

        Dalam beberapa tahun terakhir, dorongan publik agar pemerintah memberikan prioritas pada isu lingkungan hidup dan perubahan iklim semakin meningkat. Selain karena tantangan domestik, juga tren global yang menempatkan isu lingkungan sebagai salah satu agenda internasional. Apalagi saat ini pada tingkat global terdapat insentif ekonomi internasional menuju ramah lingkungan dan iklim.

        Menjelang Pemilihan Kepala Daerah 2024 nanti, isu lingkungan hidup menjadi semakin relevan karena pemerintahan baik di pusat maupun di tingkat daerah nanti akan menentukan pencapaian Visi Indonesia 2045. Dengan krisis lingkungan yang terjadi tentu menjadi hambatan serius bagi pencapaian Visi Indonesia 2045. Menurut Indeks Performa Lingkungan (EPI) 2022, Indonesia masih menempati posisi 164 dari 180 negara di dunia dalam mengelola tantangan lingkungan hidup. Artinya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Indonesia.

       Isu lingkungan kembali muncul ditengah masa kampanye Pilkada 2024. Hal ini terungkap dalam seminar sehari lingkungan hidup yang diinisiasi Pusat Analisis Keselamatan Lingkungan (PAKL) Minggu, 13 Oktober 2024 di Kafe Kurito Kota Bandung. 

            Menurut Ketua PAKL, Rakhmat Toto, pihaknya memandang penting untuk kembali mengingatkan perlunya kepedulian terhadap lingkungan, khususnya bagi para pengambil kebijakan di daerah.

“Isu lingkungan semestinya menjadi agenda penting bagi calon kepala daerah, karena siapapun yang terpilih tentu wajib mendukung dan menyukseskan visi Indonesia 2045”, tutur Rakhmat Toto.

        Lebih lanjut, Rakhmat Toto mengatakan pihaknya sudah mengundang calon kepala daerah untuk menjadi narasumber di seminar lingkungan ini, namun karena jadwal yang berbarengan dengan agenda para calon kepala daerah, akhirnya mereka tidak bisa hadir untuk menjadi narasumber.

“Betul, sebelumnya memang kami sudah mengundang kehadiran calon, khususnya cawalkot dan calon gubernur, tapi jadwalnya bentrok,jadi tidak bisa hadir” jelas Rakhmat Toto.

        Seminar lingkungan hidup dengan tema Menumbuhkan Kepedulian Terhadap Lingkungan ini menghadirkan narasumber dari kalangan pakar, akademisi, dan pegiat lingkungan hidup, antara lain yaitu Ir. Riyan Sumindar, M.T., (akar dan praktisi Lingkungan), Ahmad Nada Kusnendar , S.Sos, M.I.Kom (Akademisi dan pegiat lingkungan, founder Radio Metrum), dan Dr. Ahmad Zakiyuddin, M.I.Kom (Palar Komunikasi Lingkungan). Sementara peserta seminar ini terdiri dari berbagai kalangan, baik dari kalangan akademisi, mahasiswa, pelajar, perwakilan ormas/komunitas, guru, dan kalangan masyarakat umum.

        Di sisi lain, terungkap agenda seminar sehari lingkungan hidup ini: pertama, terkait peran dan kepedulian wakil rakyat  baik di DPR maupun DPRD sangat penting menyangkut politik anggaran dan pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.

“Anggaran untuk pengelolaan lingkungan hidup tidak hanya perlu ditambah tiap tahunnya, namun jauh lebih penting terkait pengawasan terhadap pelaksanaan serapan anggaran, sehingga upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dapat lebih optimal,” jelas Rakhmat.

        Kedua, perlunya penguatan implementasi dari konsep penta-helix atau multipihak bidang lingkungan hidup, dimana unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasikan dalam aksi nyata.

“Konsep penta-helix memang perlu ditingkatkan implementasinya, ini penting agar upaya menumbuhkan kesadaran dan meminimalisir kerusakan lingkungan hidup” lanjut Rakhmat Toto.

        Ketiga,  terkait dengan pentingnya penguatan edukasi dan kesadaran masyarakat. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan melalui kampanye edukasi dapat membantu menciptakan budaya peduli lingkungan. Kegiatan seperti penanaman pohon dan pengelolaan sampah juga dapat melibatkan masyarakat secara langsung.

“Kami punya harapan, dunia ini dihuni oleh orang-orang berkesadaran sehingga dunia ini menjadi tempat yang nyaman untuk kita wariskan kepada anak cucu kita. Karena dunia hari ini adalah Titipan buat anak cucu kita .” pungkas Rakhmat Toto.(001)