oleh

Rekanan Pengerjaan Peningkatan Jalan Sahadan Ancam Wartawan, Karena Hasil Pekerjaannya Salahi Bestek

Rupat, LINTAS PENA

Program Pemerintah Kab.Bengkalis  cq Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kab. Bengkalis dalam hal peningkatan Jln. Sahadan di kawasan Rt 01 Desa Darul Aman Kec Rupat Batu Panjang, yang sumber dananya berasal dari APBD Kab Bengkalis tahun anggaran 2017. Dalam peengerjaannya  diduga sarat degang  “kecurangan” tidak sesuai bestek. Sebab, pengerjaan peningkatan jalan tersebut baru juga selesai, ternyata kondisi ruas jalan tersebut sudah terlihat adanya retak dan patah. Adapun rekanan atau pemborongnya CV.Anugerah Canara dengan nilai kontrak Rp. 944.742.000.

“Kalau melihat hasil pekerjaan yang dilakukan, pihak pemborong tidak mengacu pada bestek, misalnya penggunaan semen lebih sedikit daripada campiran pasir/kerikil, sehingga jalan itupun sudah cepat rusak. Ironis, pembangunan jalan belum seumur jagung, sudah retak retak dan patah,”ungkap seorang warga.

Karena itu, LINTAS PENA segera konfirmasi kepada pemborong CV Anugerah Canara, tetapi mendapat perlakuan kasar dan mengancam segala macam oleh orang yang mengaku bernama Jasri.  ” Jangan banyak cerito kena entam dengan penyekop karang,” ucap Jasri menggunakan melayu .Padahal, wartawan LINTAS PENA sudah memperlihatkan identitas, baik KTA maupun Surat Tugas untuk peliputan

Bahkan, Jasri   mengancam dengan senjata tajam yakni, gunting mencoba menusuk ban motor kendraan wartawan LINTAS PENA. Dalam keadaan tegang, LINTAS PENA langsung merekam pakai video    untuk antisipasi   sekiranya terjadi kekerasan terhadap diri   sebagai bukti untuk pengaduan kepihak penegak hukum aparat kepolisian.

Lima hari sejak kejadian itu, pihak LSM serta awak media LINTAS PENA dan NUANSA POST menelusuri ke lapangan , menemukan beberapa ruas jalan yang baru di kerjakan dengan kondisi retak- retak dan  patah. Hal ini jelas diduga terkesan kurangnya mutu, kualitas yang di akibatkan kegiatan pekerjaan tidak mengacukan sesuai perencanaan atau bestek.

KetuaTim Gabungan LSM Awi mengatakan, dengan temuan tersebut pihak pemborong  diduga telah   menghalaingi kinerja wartawan dalam melakukan liputan. Dengan temuan kami menduga pihak pemborong telah mengkangkangi bestek, sehingga kegiatan pekerjaan tidak ada acuan seperti dilihat pada vidio rekaman itu. kelihatannya lebih pasir dari batu. “ungkapnya

Awi menambahkan, pihaknya akan menyupayakan guna menelusuri dinas terkait. tentang pekerjaan tersebut yakni Dinas Pekerjaan Umum  atau Dinas Perumahan, Permukiman dan Pertanahan Kab. Bengkalis disebabkan kondisi jalan tersebut belum sempat dimanfaatkan dengan baik kondisi jalan sudah banyak yang retak dan patah.  “Apalagi volume pengerjaan tidak mencantumberapa panjang kilometer, lebar dan ketebalan. Karena, 100 meter saja bisa dikatakan satu unit pekerjaan,”pungkas Awi ditampingi Ibrahim di rumahnya.(ALAN JERI FANUS)***

 

Komentar