Oleh: Nita Krismania, S.Pd
KAMPUS Merdeka adalah kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbudristek dengan memberikan hak kepada Mahasiswa untuk mengambil mata kuliah di luar program studi selama 1 semester dan berkegiatan di luar perguruan tinggi selama 2 semester. Perguruan tinggi diberikan kebebasan untuk menyediakan kegiatan Kampus Merdeka yang sesuai dengan kebutuhan dan minat mahasiswanya. Pengalaman Mahasiswa di kegiatan Kampus Merdeka akan berpengaruh besar terhadap kesiapan karir mahasiswa dengan cara memastikan Mahasiswa terus menyimak perubahan dunia luar kampus selama berkuliah dan dapat kesempatan untuk menerapkan ilmu kepada masalah di dunia nyata. Salah satu kegiatan yang ada dalam program Kampus Merdeka adalah Kampus Mengajar.
Kampus Mengajar adalah sebuah program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kelas selama 1 (satu) semester dengan menjadi mitra guru untuk berinovasi dalam pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif di satuan pendidikan sasaran, dengan fokus pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di sekolah sasaran. Sekolah kami terpilih menjadi salah satu sekolah sasaran program kampus mengajar di tahun 2023 ini.
Program Kampus Mengajar membuka ruang bagi mahasiswa untuk bisa mengaplikasikan keahlian serta ilmu pengetahuan mereka dalam membantu peserta didik di satuan pendidikan dasar. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan minat, semangat, dan keinginan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa diharapkan menjadi inspirasi bagi para peserta didik untuk memperluas cita-cita serta wawasan mereka. Kegiatan Kampus Mengajar yang dilaksanakan pada SD Negeri Leuwikidang merupakan program yang dilakukan untuk membantu kegiatan baik belajar mengajar, administrasi dan kegiatan penunjang sekolah lainnya yang dilaksanakan oleh mahasiswa dari berbagai kampus dengan didampingi oleh satu orang Dosen Pembimbing dengan menyesuaikan kepada kebutuhan sekolah itu sendiri.
Saya ditugaskan oleh kepala sekolah untuk menjadi guru pamong, dalam mendampingi mahasiswa menjalankan program kerja kampus mengajar. Program Kampus Mengajar ini berlangsung yaitu mulai dari tanggal 20 Februari hingga 9 Juni 2023 Sesuai dengan surat tugas dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal pendidikan tinggi Nomor : 0448/E2.1/DT.01.02/2023, yang mana kegiatannya juga disesuaikan kepada kebutuhan dan kondisi SD Negeri Leuwikidang.
Berdasarkan hasil observasi kemampuan literasi dan numerasi peserta didik di SDN Leuwikidang masih ada sekitar 20,7% yang berada dalam level perlu intervensi khusus. Oleh karena itu mahasiswa perlu menyusun program peningkatan literasi dan numerasi. Permasalahan pemilahan sampah juga menjadi salah satu konsentrasi dalam program kampus mengajar ini. Selain itu mengingat bahwa SDN Leuwikidang mendaftar untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada tahun pelajaran 2023-2024, mahasiswa juga perl u mengadakan sosialisasi untuk mengoptimalisasi Platform Merdeka Mengajar.
Program kerja yang pertama adalah program peningkatan literasi. Dimana mahasiswa menjadi agen-agen untuk meningkatkan kemampuan literasi dasar. Seperti kemampuan membaca permulaan, menulis permulaan, literasi digital yang dituangkan dalam kegiatan sebagai berikut:
- Lima belas menit membaca sebelum jam pelajaran
- Pengembangan lingkungan fisik, sosial, afektif, dan akademik
- Memilih cara dan jenis e-literasi yang tepat untuk proses pembelajaran, produksi pengetahuan, dan menyebarkannya di kalangan warga sekolah.
- Pembuatan Pohon Literasi (Pohon Geulis);
- Pembuatan bahan kaya teks pada majalah dinding oleh peserta didik;
Program kerja yang kedua adalah program peningkatan numerasi. Seperti yang telah diketahui berdasarkan raport mutu dan hasil observasi, sebanyak 20,7 % siswa SDN Leuwikidang membutuhkan intervensi khusus dalam kemampuan numerasi. Oleh karena itu mahasiswa melaksanakan program kerja numerasi yang mencakup kegiatan:
- Penguatan numerasi setelah KBM
- Pembuatan bahan kaya teks numerasi pada majalah dinding;
- Pembinaan siswa dalam OSN 2023
- Pembuatan media pembelajaran yang menunjang numerasi sesuai kebutuhan kelas
Program kerja selanjutnya adalah program pemilahan sampah. Kegiatan ini dilaksanakan dengan dibuatnya Bank sampah sekolah. Dimana siswa harus memilah sampah organik dan an organik. Kemudian memilih dan memilah sampai yang dapat di daur ulang. Hal ini dilakukan untuk menanggulangi masalah sampah yang menjadi permasalahan sehari-hari dimanapun. Kemudian mahasiswa membimbing anak-anak untuk melakukan kegiatan daur ulang, memanfaatkan botol plastik dan kardus bekas untuk jadikan benda yang memiliki nilai seni.
Program kerja yang terakhir adalah program kerja adaptasi teknologi. Dimana awalnya mahasiswa merencanakan untuk mengenalkan Platform Merdeka Mengajar kepada guru di SDN Leuwikidang, namun terjadi perubahan aksi karena semua guru sudah berhasil log in dan mengikuti pelatihan Mandiri dalam patform PMM. Mahasiswa memutuskan untuk melakukan kegiatan pelatihan adaptasi teknologi pada siswa memanfaatkan aplikasi Canva. Sasarannya adalah siswa kelas 6. Mahasiswa memberikan pelatihan untuk membuat poster digital dan mind mapping yang diharapkan dapat menjadi bekal siswa ketika berada di SMP kelak.
Dengan adanya Program Kampus mengajar ini, sekolah kami merasa sangat terbantu. Kemampuan beberapa siswa yang tergolong slow learner dalam kemampuan literasi dan numerasi meraih perkembangan yang signifikan. Mading Sekolah dapat dioptimalisasikan kembali. Masalah pemilahan sampahpun dapat tersosialisasikan dengan baik. Diharapkan Program Kampus Mengajar ini dapat berkesinambungan untuk terus memajukan pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Dinda Permatasari Harahap, M.Psi. Psikolog. (2021). Mengembangkan Kemampuan Literasi Anak Sejak Dini. Sleman: Mirra Buana Media
Diah W.E, Beti I.S (2022). Literasi Numerasi untuk Sekolah Dasar. Malang: UMM Press.
Komentar