Depok,LINTAS PENA. Kepada LINTAS PENA, hari Rabu (24/11/2021),Roby Tutuarima salah satu Ketua Badan Pengurus Pusat LSM Istana Adat (ISDAT) meminta Gubernur Jawa Barat H.Ridwan Kamil untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar H.Dedi Supandi,S.STP.,M.Si serta Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah II Kota Depok dan Kota Bogor I Made Supriatna. Bahkan memberikan sanksi tegas terkait carut marutnya penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA Negeri di sejumlah kota/kabupaten pada tahun ajaran 2020/2021, terutama di Kota Depok yang mengakibatkan timbulnya berbagai masalah. “Kami menerima laporan dari orangtua siswa yang mengaku khawatir PPDB untuk SMAN di Kota Depok pada tahun ajaran 2021/2022 mendatang akan mengalami hal serupa, carut marut seperti dialami tahun ajaran 2020/2021.”ujarnya.
Roby Tutuarima menyesalkan, Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah II Kota Depok dan Kota Bogor yang menyampaikan kepada masyarakat bahwa kegiatan PPDB di Depok dan lainnya sudah berjalan lancar, aman serta kondusif. Namun kenyataan tidak sesuai kondisi di lapangan. Sebab, ada ratusan calon siswa dari warga miskin hingga kini nasibnya masih terkatung-katung,” katanya.
Dia mengatakan, penjelasan dan penegasan Kepala Disdik Jabar, Dedi Supandi yang diikuti Kepala KCD wilayah II Depok dan Kota Bogor jelas sangat menyakiti hati warga miskin di Kota Depok dan sekitarnya. “Sebab sampai saat ini anak mereka belum bisa mendapatkan sekolah negeri khususnya SMA Negeri. Sebaliknya, siswa titipan dari kalangan anak-anak pejabat dengan mudahnya bisa lolos, dan diterima di sekolah negeri.” ujarnya.
Karena itu, Roby Tutuarima meminta kepada Gubernur Jawa Barat H Ridwan Kamil untuk mengevaluasi kinerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jabar H.Dedi Supandi,S.STP.,M.Si terkait carut marutnya PPDB tingkat SMA/SMK Negeri di sejumlah kota/kabupaten pada tahun ajaran 2021/2022 mendatang.”Kami
minta ketegasan Gubernur Jabar Ridwan Kamil terhadap pelaksanaan PPDB tingkat SMA/SMK negeri yang carut marut agar tidak terulang kembali pada tahun ajaran mendatang,”pungkas sesepuh LSM Istana Adat ini. (REDI MULYADI)***
Komentar