SUBANG—Dewan Pimpinan Nasional Satgas Relawan Prawiro Indonesia Garuda Merah putih , pada hari 5 Mei 2023 mengadakan konsolidasi internal di Resto Talaga Sundayana Subang, didampingi Tim Prawiro Milenial 08, dimana setelah itu dilanjutkan dengan kunjungan ke Ponpes Kebangsaan Raudhatul Hasanah pimpinan KH Maung Subang .
Rapat Konsolidasi dipimpin langsung oleh Ketum Prawiro Mayjen TNI Purn Sabar Yudho dan Sekjen Irjen Pol Purn Dr.H.Anton Charliyan,MPKN serta seluruh perangkat pengurus inti Depimnas PRAWIRO dan DPD Jabar.
Penekanan Mayjen Sabar sebagai Ketum Prawiro IGMP untuk Jabar dan Banten harus bisa mencapai target 60% keatas, “Untuk itu kita semua harus bekerja keras mulai saat ini juga. “tegasnya
Sementara itu, Sekjen Prawiro Anton Charliyan menekankan : “Kita semua jika merasa sebagai Satgas tidak boleh main-main lagi dalam bekerja, karena tugas kita cukup berat, agar DPD Kewilayahan mulai tingkat propinsi sampai tingkat terbawah, betul-betul focus, serius dan telaten dalam menggarap wilayahnya masing-masing, sehingga kita khususnya untuk Jabar dan Banten bisa mencapai target 60% sebagaimana yang dipesankan langsung oleh Bapak Prabowo Subianto kepada Prawiro IGMP.”ujar mantan Kapolda Jabar ini
JABAR-BANTEN BASIS POTENSIAL PEMILIH PRABOWO
Khusus dalam Pembahasan Konsolidasi Internal, dititik beratkan pada pembahasan untuk Pemenangan Capres Prabowo Subianto di Wilayah Jabar dan Banten, karena merupakan basic potensial Prabowo di Pilpres Thn 2019, yakni Jabar 59, 93 % = 16.774 Jt Banten 61,54% =4.059 jt.
Basic Kemenangan ini harus terus dipelihara dan dikuatkan, kalau tidak Dipagari dari skrng rawan direbut Kompetitor yang lain, karena memang Jabar Banten secara Demografi merupakan penduduk dengan jumlah tergemuk di Indonesia tercatat untuk prediksi thn 2024 pemilih jabar mencapai 35,91 jt hampir 17,5% dari jumlah pemilih yang ada di Indonesia 204,65 jt , ditambah Banten 8,39 JT bisa mencapai Sekitar 44,3jt, atau 21,7 % dari seluruh pemilih Indonesia, jika bisa mencapai target 60% atau 26,58 jt =12,99%dari seluruh Indonesia, sehingga sisanya bisa kita dulang dari basic potensial yg lain seperti Sumbar 85,92%,Aceh 85,95%, NTB 67,89%, Kalsel 64,08%, Riau 61,27% dll.
Daerah bependuduk padat seperti Jateng di Thn 2019 = 4,94 jt (22,71% ), Jatim =8,44 jt, (34,21%), jika Jateng dg pemilih 2024 28,5 jt dan Jatim 31,8 JT =60,3 Jt, jika Jateng jatim bisa mencapai Target 40% saja bisa mendulang suara 24,12jt = 8,48%, sehingga untuk pulau Jawa bisa menembus angka 21, 47% = 50,7jt Pemilih. Partisipasi Pemilih Pilpres di Thn 2019 hanya 81, 97%, berarti masih ada Golput 18,03% berjumlah 36, 89 Jt.
Sehingga prediksi Partisipasi pemilih 2024 sekitar : 167, 76 Jt , jika dijawa Tim kita dapat 50,7jt = sudah bisa mencapai 33,08%. Kita tinggal menetapkan Target yg realistik, berapa % harus dapat di Pulau Jawa SBG Daerah Demografi terbesar di Indonesia. Sementara untuk Capaian target kemarin Thn 2019 hanya mencapai = 44,59%.
KUNJUNGANI PONPES RAUDHATUL KHASANAH
Depimnas Prawiro IGMP Setelah selesai acara rapat konsolidasi dilanjutkan kunjungan Ke Ponpes Raudhatul Hasanah pimpinan Kiayi Maung Subang didamping KH Zainal Abidin dari Jatman dan KH Bobon dari Ponpes Suryalaya. Brigjen Purn Rusyadi, Arry Basuseno Bedum Prawiro, Andy & Jiandry Wasekjen, Harry Ketum Prawiro Milenial 08, Bobby Irwan pembina Milenial 08, Irwan Bobby Div Penggalangan, Joe Seknas Prabowo, Mey Wabendum, Eyon Div pertanian, Hadi Gasantana, Abi & Mery Telaga Sundayana , Siti Nurul korwil Bekasi dll, Edwin Cyber 88, Rizal tim IT , Mangapul tim logistik dll.
Kenapa kunjungan ke Ponpes Raudhatul Khasanah ? Karena Ponpes tersebut merupakan Ponpes Kebangsaan yang mengedepankan penanaman nilai nasionalisme, ideologi Pancasila dan cinta tanah air disamping nilai-nilai agamis dan religiusme. sehingga perlu mendapat atensi dari semua fihak.
Karena masih sangat jarang pesantren yang mau mendeklarasikan diri sebagai Pesantren Kebangsaan , sebagaimana disampaikan KH Maung Subang : “Ponpes ini merupakan Ponpes Kebangsaan karena memang mengutamakan nilai-nilai disiplin dan penanaman ideologi Pancasila serta cinta NKRI. Santri kami tidak kalah disiplin dan jiwa Nasionalismenya dari bapak2 TNI POLRI yang ada disini, Siapa lagi yang akan menjaga NKRI kalo bukan santri ? Karena dulu Pak Sudirman Jend besar TNI adalah seorang santri tulen, maka dari itu jika Santri tidak berjiwa NKRI dan Pancasilais , harus mondok lagi di Ponpes Kebangsaan Raudathul Hasanah.”paparnya
Acara kunjungan ke Ponpes berlangsung penuh keakraban dan rasa Kekeluargaan yang tinggi. (REDI MULYADI)****
Komentar