Oleh : Parjiyo (Kandidat Magister Pascasarjana UNNES,Pendamping Guru Penggerak Kemdikbud)

GURU bertanggung jawab atas tumbuh kembangnya peserta didik sehinga seorang guru harus memiliki kemampuan dalam melihat kelemahan dan kelebihan dari seorang peserta didik. Mendidik pada masa pandemi covid 19 merupakan hal yang sulit bagi seoarang guru. Guru harus memiliki inovasi dan terobosan yang perpihak pada perkembangan peserta didik agar tujuan dari pendidikan dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan. Pembelajaran dengan metode daring memiliki kelemahan tetapi kelemahan tidak menjadi hambatan melainkan jadi tantangan. Pada materi biologi khususnya jenjang SMA banyak materi yang dapat diimplementasikan pada kehidupan sehari-hari sehingga peserta didik dapat merasakan langsung kebermanfaatan dari pelajaran biologi.

Teknologi diciptakan untuk mempermudah seseorang dalam mencapai sebuah keingginan atau target. Penulis memanfaatkan media teknologi berbasis android yang sudah banyak digunakan oleh setiap orang mulai dari anak TK, SD, SMP dan SMA. Teknologi membantu penulis dalam hal kegiatan belajar mengajar daring mata pelajaran biologi  di SMA Islamic Centre Demak selama pandemi covid-19 sehingga target yang ingin dicapai dapat terlaksana dengan baik.

Pemanfaatan media teknologi berbasis android sangat mudah dioperasikan oleh peserta didik tanpa bimbingan khusus. Hanya saja kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik adalah pada saat menginstal aplikasi android karena memori gawai peserta didik tidak mencukupi sehingga peserta didik harus membuang atau menghapus aplikasi yang tidak terpakai atau jarang  digunakan. Banyak kendala teknis yang dihapapi oleh peserta didik dalam pembalajaran daring termasuk diantarnaya: (1) peserta didik yang tinggal di daerah terpencil terkendala sinyal internet, (2) kapasitan memori gawai kecil, (3) kapasitas batre yang lemah, dan (4) gawai tidak mendukung atau tidak support dengan aplikasi android. Selain beberapa kendala teknis tersebut, biasanya terdapat juga kendala non teknis diantaranya: (1) peserta didik tidak diijinkan bermain gawai oleh orang tuanya, (2) Peserta didik mengalami penyakit mata termasuk miophi dan hipermiophi, (3) peseerta didik tinggal di pondok pesantren sehingga penggunaan gawai dibatasi oleh peraturan pondok tersebut, dan (4) peseta didik  tidak suka menggunakan gawai dan lebih suka menggunakan laptop.

Pembelajaran akan berlangsung dengan baik apabila pembelajaran dilaksanakan dengan nayaman dan menyenangkan. Untuk menciptkan pembelajaran yang menyenangkan maka penulis menggunakan snapseed. Sebuah aplikasi untuk edit foto agar hasil foto dapat menjadi menarik. Penulis menggunakan aplikasi android snapseed untuk mendukung pembelajaran. Penulis menerapkan konsep SATU HARI SATU ILMU, dimana peserta didik membuat tulisan dengan menggunakan aplikasi android snapseed untuk dijadikan konten foto yang bisa diupload di Whatsapp, Instagram, atau Facebook. Peserta didik ditugaskan membuat tulisan di snapseed dengan tema sesuai dengan materi pelajaran, misalnya materi gangguan sistem respirasi pada kelas XII. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) Peserta didik mencari objek foto, misalnya orang yang batuk karena asap rokok, (2) Foto tersebut diupload di snapseed untuk di edit, (3) atur kecerahan, kontras, saturasi, ambiance, highlight, bayangan, warmth pada menu edit, (4) Tuliskan teks sebagai contoh lindungi keluarga dari asap rokok, (5) foto hasil dapat diperindah dengan bingkai atau menu-menu yang lain sesuai dengan selera peserta didik. Peserta didik mengeksplorasi kemampuannya dalam bidang editing foto untuk dijadikan sebagai bahan berbagi ilmu kepada orang lain. Media informasi termasuk whatsapp, instagram dan facebook sudah banyak yang menggunakan, maka dari itu akan mudah untuk menyebarluaskan informasi atau menyampaikan ilmu kepada setiap orang. Peserta didik penulis wajibkan juga untuk membuat status di media sosial mereka dengan hastag SATU HARI SATU ILMU.

Aplikasi adroid snapseed menjadi aplikasi yang banyak digunakan oleh peserta didik SMA Islamic Centre Demak sebagai media untuk menyebarluaskan pembelajaran yang langsung diimpelmentasikan ke masyarakat. Banyak juga yang menggunakan aplikasi android snapseed sebagai edit foto barang-barang yang dapat dijual agar memiliki hasil foto yang menarik. Sebut saja Dimas peserta didik kelas XII MIPA 1 SMA Islamic Centre Demak. Dia mengunakan aplikasi android snapseed untuk mengedit foto jualan tahu orang tuanya agar lebih menarik. Ada juga siswa yang bernama Nadya menggunakan aplikasi android snapseed untuk menjaul produk kosmetik dan pakian agar memiliki foto yang menarik.

Hasil refleksi dari pembalajaran biologi yang menggunakan media android snapseed menjadikan kegiatan pembelajaran Biologi lebih menyenangkan karena peserta didik dapat menghasilakan produk foto yang beraneka ragam tanpa ada interfensi dari penulis sebagai guru. Mereka bebas menentukan objek foto yang nantinya akan dijadikan status atau disebar di media sosial peserta didik. Bagi peserta didik pembelajaran Biologi menjadi bermakna karena mereka dapat merasakan dampaknya secara langsung dengan menggunakan aplikasi snapseed. Bahkan peserta didik yang suka membuat status yang kurang postif sekarang mereka bisa membagikan ilmu kepada setiap orang melalu  media sosial. Satu hari satu ilmu menjadikan peserta didik termotivasi untuk selalu belajar menyampaikan ilmu ke masyarakat. Sehingga peserta didik harus sering belajar atau sering membaca agar memiliki bahan informasi yang akan disampikan ke masyarakat. Peserta didik menjadi senang karena dapat berbagi ilmu dengan kata lain semua siswa semua guru.@@@

Komentar