oleh

Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ikuti Rakor Mingguan tingkat Provinsi Jawa Barat dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Jawa Barat

Tasikmalaya,LINTAS PENA – Kamis, 12 Januari 2023 bertempat di Ruang VIP Bale Kota Tasikmalaya. Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya mengikuti Rapat Koordinasi Mingguan tingkat Provinsi Jawa Barat dalam Rangka Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi dan Kabupaten/ Kota se-Jawa Barat. Turut mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikana, Kota Tasikmalaya, Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Tasikmalaya, Kepala Bagian Pengembangan dan Pengendalian Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya serta tamu undangan lainnya.

Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat dan dilaksanakan secara daring sebagai evaluasi pengendalian inflasi yang telah dilakukan di provinsi Jawa Barat dan Kota/Kabupaten serta menetapkan strategi dan upaya yang harus dilakukan untuk mengendalikan inflasi daerah.

Berdasarkan paparan dari Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Inflasi tahun 2022 merupakan inflasi tertinggi dalam 8 tahun terakhir, namun masih lebih rendah dibandingkan inflasi tahun 2013-2014. Perkembangan inflasi Provinsi Jawa Barat selama periode tahun 2022 masih di atas target yang ditetapkan dan cenderung semakin meningkat. Pada Desember 2022 secara year of year inflasi Jawa Barat mencapai 6,04% dan merupakan tertinggi kedua di pulau Jawa setalah Provinsi Jawa Timur, sedangkan secara month of month Jawa Barat menjadi provinsi tertinggi pertama di pulau jawa dengan tingkat inflasi sebesar 0,74%.

Pada tahun 2022 Kota Bandung menjadi kota dengan tingkat inflasi tertinggi yaitu 7,45%, dan sedangkan Kota dengan inflasi terendah adalah Kota Cirebon dengan tingkat Inflasi 4,86%. Untuk angka inflasi di Kota Tasikmalaya sendiri secara year of year berada di angka 6,65%.

Dalam keterangannya, Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya menyatakan bahwa salah satu penyumbang inflasi di kota Tasikmalaya adalah komoditas seperti telur, bawang, dan cabai dikarenakan komoditas tersebut masih tergantung pasokan dari luar Kota Tasikmalaya. Karena itu diperlukan pemanfaatan pekarangan, pemanfaatan lahan yang tidak produktif menjadi produktif agar bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan di Kota Tasikmalaya. Selain itu Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan Pemerintah Kota Tasikmalaya secara berkala akan terus memantau perkembangan harga, sehingga dapat segera dilakukan antisipasi untuk mengatasi laju inflasi di Kota Tasikmalaya.(ADE BACHTIAR ALIEF/KOMINFO)***

Komentar