oleh

Semarak Upacara Sakral “Nyangku 2017” di Desa Panjalu

Ciamis, LINTAS PENA

Yayasan Boros Ngora Panjalu adakan upacara sakral “Nyangku  2017” yang dilaksanakan pada hari Senin t 18 Desember 2017 bertempat di Tman Borosngora Desa Panjalu Kecamatan Panjalu   dihadiri Bupati Ciamis Drs.H.Iing Syam Arifin, para kepala  SKPD, Camat Panjalu, para Kepala Desa, dan perangkat desa, Ketua Tim penggerak PKK dan anggota, Ketua dan anggota BPD, Ketua dan Anggota LPM, RT/RW, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta seluruh warga masyarakat .

Nyangku adalah suatu rangkaian prosesi adat penyucian benda-benda pusaka peninggalan prabu sanghiyang borosngora dan para raja serta Bupati Panjalu . Istilah nyangku berasal dari kata bahasa arab yangko yang artinya membersihkan benda- benda dimaksudkan untuk mengenang jasa Prabu Sanghiyang Borosngora yang telah menyampaikan ajaran Islam kepada rakyat dan keturunannya . Upacara Nyanggku  telah dilaksanakan sejak jaman Kerajaan Sanghiyang Borosngora dan pada waktu itu sebagai salah satu media syiar Islam bagi rakyat panjalu dan sekitarnya , selanjutnya telah menjadi adat istiadat dan kebudayaan sampai dengan saat ini.

Bumi alit adalah tempat penyimpanan museum pusaka peninggalan leluhur panjalu sebagai tempat penyimpanan pusaka peninggalan prabu sanghiyang borosngora dan prabu rahyang kencana didayeuh nagasari ciomas, benda – benda pusaka yang tersimpan di bumi alit yaitu : pedang , cinderamata dari Baginda Sayidina Ali RA sebagai senjata yang digunakan untuk membela diri dalam rangka menyebarluaskan agama islam . Nusa Gede terbentuk dimana sebelumnya kawasan ini merupakan sebuah bukit yang bernama pasir jambu yang berada di tengah Situ Lengkong pada saat terbentuknya sebuah danau dengan sendirinya nusa gede terbentuk, yang disebut nusa larang atau pulau terlarang atau yang disucikan. Sama halnya dengan Kota Mekkah yang disebut tanah haram.

Kawasan ini pada masa pemerintahan Prabu Sanghiyang Borosngora pulau ini di jadikan pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu di Nusa Larang yang bersemayam jasad tokoh – tokoh kerajaan panjalu diantaranya : Prabu Rahyang Kencana, Raden Tumenggung Cakra Buana III , Raden Demang Sumawijaya, Raden Demang Aldakusuma, Raden Tumenggung Argakusuma, Raden Prajasana Kiaisakti. Nusa Gede Panjalu sudah tercatat dalam register tanah Desa Panjalu no 42 terletak di blok persil Nusa Lengkong denga luas 8 hektar dengan dikelilingi Situ Lengkong yang disampaikan oleh Kepala Desa Panjalu R Haris Riswandi   Cakradinata SE dan Ketua Yayasan Borosngora Ir.R.H. Mamay Sudirman Tjakradinata. (YADI SURYADI/HUSEN)***.