oleh

Seorang Warga Dusun Bojong Salawe Desa Karang Jaladri Merasa Kecewa Dengan Pelayanan Puskesmas Cijulang

Pangandaran LINTAS PENA

Keluarga seorang bayi berusia 1 bulan yang menjadi korban penelantaran petugas medis di Puskesmas Cijulang menangis saat di wawancarai awak media LINTAS PENA. Asep Tata (46) merupakan kakek dari bayi (alm) yang juga seorang Ketua Rt 02 / 04 di Dusun Bojong Salawe Desa Karang Jaladri Kecamatan Parigi   mengungkapkan kekecewaanya terhadap petugas medis di  Puskesmas Cijulang Kecamatan Cijulang.

”  Minggu dini hari Sekitar pukul 02:00 WIB,  saya mengantarkan cucu  ke Puskesmas Cijulang kondisi cucu saya saat itu kembung Perut, tidak buang angin dan pup.nangis terus menerus sesampenya di PKM cucu saya muntah muntah dan lemas. Mungkin  cucu saya lemas karena butuh cairan di karenakan terlalu banyak muntah muntah . Kami ke Puskesmas Cijulang karena menantu saya atau Ibu cucu saya warga Cijulang,  namun  bukan penangananan medis yang cucu saya dapatkan seorang perawat yang masih muda hanya kebingungan  tanpa melakukan tindakan apapun yang bisa menjadi Pertolongan Pertama . Setelah 1 jam lebih perawat itu hanya merekomendasikan agar di bawa ke klinik menggunakan Ambulance  . “ungkap Asep   sambil menahan kesedihan didampingin istrinya yang sesekali menangis sedih.

” Dalam keadaan seperti itu saya membawa cucu saya ke sebuah klinik. Lagi lagi saya kecewa dengan pelayanan medis,  tidak ada tindakan atau upaya apapun. Alasanya tidak ada dokter dan alat yang memadai dll. Kemudian saya menuju ke Puskesmas Parigi dengan mobil bantuan dari teman saya . Rasa panik dan khawatir keluarga kami  terhadap cucu saya yang kritis  tidak serta merta membuat petugas medis di klinik tersebut  membantu untuk sekedar mengantar kami pakai Ambulance yang tersedia.”paparnya

Menurut Asep, Pangandaran tak butuh gedung puskesmas  megah  namun pelayanannya yang harus di tingkatkan dan dokter jaga bukan on call . “Saya tidak sekali ini mendengar keluhan warga Pangadaran yang merasa kecewa dengan layanan medis puskesmas   puskesmas di  Kabupaten Pangandaran”.tutupnya.

Sementara itu Nurhayati  selaku Kasubag TU PKM Puskesmas Cijulang  saat di klarifikasi membenarkan pada waktu yang disebutkan ,betul telah kedatangan pasien ( bayi) tersebut, Menurut laporan perawat yang bertugas. Namun pihaknya membatah  perawatnya telah melakukan pembiaran. Menurutnya  pihak PKM telah berupaya mengantarkan pasien ke Sebuah Klinik terdekat dengan di fasilitasi ambulance yang tersedia di PKM. “Adapun alasan perawat tidak memberikan tindakan medis sejak pasien datang karena alasanya  ruangan penuh pasien pun belum mengalami dehidrasi . “jelas Nurhyati

Nurhayati juga menambahkan bahwa pihak PKM telah menerima Laporan dari Bidan Iik Kondangjajar yang membatu proses persalinanya perihal bayi tersebut (Alm) sudah mengalami suatu penyakit bawaan lahir. Ia sangat menyayangkan mengapa keluarganya tidak membawanya ke Rumah Sakit Umum. Imbuhnya.

Awak Media belum mendapatkan, informasi terkait penyebab kematian Bayi tersebut apakah  ada hubunganya dengan penyakit bawaan lahir seperti yang di sebutkan . Atau akibat Bayi mengalami  muntah muntah dan tidak segera di beri pertolongan pada saat datang ke PKM Nusawiru. Karena Bayi Baru mendapatkan Pertolongan Medis Setelah Bayi di bawa ke PKM Parigi . Keluarga bayi  pun sangat berterima kasih kepada Perawat di PKM Parigi yang telah dengan sigap menolong , walaupun Tuhan berkehendak lain. Setidaknya seperti itulah jiwa empati dan kasih sayang yang harus di miliki oleh setiap perawat atau tenaga medis.  keluarga bayi sudah Ikhlas dengan ketentuan yang di Atas  namun pihaknya sangat kecewa dengan pelayanan perawat di PKM Cijulang.

Miris memang Pangandaran dengan gedung Puskesmasnya yang megah namun pelayanannya belum memadai dan kejadian serupa bukan kali pertama terjadi di Pangandaran. Beberapa bulan yang lalu pun telah terjadi tindakan tenaga medis  PKM Pangandaran Kecamatan Pangandaran Kabupaten Pangandaran , yang di duga ceroboh dalam menangani pasien sehingga menyebabkan kematian seorang bayi  berusia 11 bulan warga Dusun Prapat Kabupaten Pangandaran .(EVA LUSITA)***

 

Komentar