oleh

Setelah Islah, H.Ade Sugianto,S.IP Berkomentar: “Tulus dan Ikhlas, Kami Memaafkan KH Miftah Farid,”

Kab.Tasik, LINTAS PENA

Sungguh luar biasa dari  seorang H.Ade Sugianto,S.IP sosok politikus muda dari PDI Perjuangan yang kini menjabat Bupati Tasikmalaya, karena dia mampu “meredam gejolak” memadamkan api dengan “air kesejukan” sehingga suasana pun terasa adem tatkala suhu politik mulai memanas.

Betapa tidak! Ketika beredarnya sebuah video ceramah KH Miftah Farid pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Khoer di Desa Pasir Batang Kec.Manonjaya Kab.Tasikmalaya melalui media sosial yang sempat viral dan menghebohkan, karena dampaknya menimbulkan ketersinggungan pihak/kelompok tertentu, sehingga suasana menjadi “panas”.

Namun berkat “tangan dingin” H.Ade Sugianto,S.IP sebagai Ketua DPC PDIP Kab.Tasikmalaya sekaligus Bupati Tasikmalaya itu mampu “meredam” mendinginkan suasana panas tersebut. Tidak menimbulkan gejolak…! Juga tidak terlepas dari bantuan para kyai penyejuk umat

Hal ini setelah terjadinya “islah” penandatanganan Surat Kesepahaman Bersama antara KH Miftah Farid dengan Ketua PCNU Kota Tasikmalaya KH Ate Musodiq yang juga pimpinan Pontren Raudhatul Muta’alimin Cilendek, Ketua PCNU Kab.Tasikmalaya KH Atam Rustam yang juga pimpinan Pontren Sukahideung Kec.Sukarame Kab.Tasikmalaya, Ketua DPC PDIP Kota Tasikmalaya Drs.H.Denny Romdony dan Ketua DPC PDIP Kab Tasikmalaya H.Ade Sugianto,S.IP.

Adapun isi Surat Kesepahaman Bersama tersebut, yakni “Sehubungan dengan telah beredarnya video ceramah KH Miftah Farid (Pimpinan Ponpes Miftahul Khoer Desa Pasir Batang Kec.Manonjaya) melalui media sosial yang dampaknya telah menimbulkan ketersinggungan pihak/kelompok tertentu, dengan ini kami sepakat: 1.Permasalahan ini telah diselesaikan secara musyawarah dan mufakat bahwa KH Miftah Farid telah meminta maaf atas adanya isi ceramah yang menyebabkan adanya pihak lain yang merasa tersinggung; 2.Semua pihak telah bersepakat untuk sama sama menjaga kondusivitas wilayah; 3.Sepakat bahwa permasaahan ini telah diselesaikan secara musyawarah kekeluargaan dan tidak akan melakukan penuntutan ke ranah hukum,”

Bagaimana komentar Bupati Tasikmalaya H.Ade Sugianto,S.IP terkait “islah” yang penuh kedamaian tersebut? Dia mengaku merasa lega dan bersyukur kepada Allah SWT. “Alhamdulillah selesai dengan penuh rasa persaudaran dan kedamaian sebagaimana yang diharapkan,”ungkapnya.

Bahkan, Ade Sugianto pun menulis status di instagram pribadinya:  Bagi kami segenap kader PDI Perjuangan, kejadian ini adalah kesempatan bagi kami untuk belajar bersabar sekaligus belajar memaafkan.  Kondusifitas dan ketentraman masyarakat banyak adalah segala-galanya. Untuk kemaslahatan ummat banyak, Kami harus bijak, rela redakan ego kepartaian, dan mengesampingkan rasa suka atau tidak suka.
Saya selalu meyakini, “ulama itu adalah warisan para nabi”. Melalui para ulama lah, titah mulia dan tradisi Baginda Rasulullah SAW dalam kehidupan berbangsa dan bernegara tetap terjaga dan terlestari sampai saat ini. Nasihat dan kesejukan para ulama selalu dinantikan ummat.”paparnya. (ADE BACHTIAR ALIEF/ REDI MULYADI)****

Komentar