Oleh: Redi Mulyadi (Pemimpin Redaksi TABLOID LINTAS PENA)
SUNGGUH luar biasa…..!!! Setiap kali “Bapa Aing” Kang Dedi Mulyadi (KDM) berkunjung ke setiap daerah, ternyata selalu disambut puluhan ribu warga masyarakat yang ingin bertemu, berjabatan tangan, selfie , bertatap muka dan bahkan dengan meneriakkan yel-yel “Bapa Aing Jabar 1, KDM Gubernur Jabar” dan lainnya.
Bagi penulis sendiri ada hal menarik; anggota Komisi IV DPR RI yang mantan Bupati Purwakarta dua periode ini punya daya pesona yang luar biasa. Sehingga warga siapapun yang bertemu dengan Dedi Mulyadi dan atau suatu tempat yang dikunjungi, warga pun ingin sekali foto selfie, menyerbu ingin menjabat tangannya sekalipun.
Setiap kali berkunjung ke berbagai kota/kabupaten, puluhan ribu warga menyambut hangat KDM tidak mengenal batas usia; anak anak, remaja, dewasa, emak emak, kakek kakek, nenek nenek,bapak bapak, dan lainnya. Juga mulai dari masyarakat jelata hingga pejabat pengusaha.“Sosok Kang Dedi Mulyadi punya daya tarik dan pesona tersendiri. Enner buauty memancarkan aura/energi positif.”ungkap Irenia Sakinah,SKM, jebolan Universitas Siliwangi mengomentari tayangan Channel Youtibe @KangDediMulyadi maupun @LemburPakuan
Walaupun KDM kini menggunakan perahu politik berbeda, dari Partai Golkar pindah ke Partai Gerindra, masyarakat tetap mengelu-elukan sosok KDM. Artinya, masyarakat tidak melihat partai politik yang menaunginya, tetapi sosok KDM yang menjadi “panutan” idola masyarakat.Lihat saja tayangan tayangan di channel youtube-nya saat tampil di Desa Saguling Ciamis, Karangnunggal Kabupaten Tasikmalaya, Tarogong Kab.Garut , Purwakarta, Bandung Barat, Karawang, Pelabuhan Ratu kab.Sukabumi dan kota lainnya. KDM selalu dikerumi puluhan ribu warga masyarakat yang mengidolakannya. Bahkan tak mengherankan jika kemudian dukungan terhadap KDM untuk tampil pada Pilgub Jabar 2024 makin mengalir deras.
Jujur saja, sosok Kang Dedi Mulyadi ini dikagumi masyarakat Jawa Barat secara luas karena kesederhanaannya,kepedulian sosialnya yang tinggi, serta kepribadiannya yang merakyat. Lihat saja kalau kunjungan ke suatu daerah, selain bersalaman, juga banyak yang ingin berfoto selfie ,berjabat tangan dan atau hanya menyapa.
Karena kesederhanaannya,kepedulian sosialnya yang tinggi, serta kepribadiannya yang merakyat itulah, masyarakat pun “ingin sekali” foto selfie bersama KDM yang cuek bebek dengan siapapun yang minta berfoto ria.
Kerumuman puluhan ribu warga masyarakat yang dikunjungi Kang Dedi Mulyadi dan ingin mengambil foto atau jika bisa ber-selfie ria dengan sang idola. Bisa berfoto ria dengan Kang Dedi Mulyadi sebagai simbol kebanggaan, bila boleh disebut sebagai sesuatu yang membanggakan, terutama bisa berjabat tangan.
Dengan adanya sambutan puluhan ribu warga masyarakat di suatu acara di kota/kabupaten yang dikunjungi KDM, tentu saja bikin meriang bagi yang bakal nyalon Gubernur Jawa Barat pada Pilgub 2024 mendatang. Apalagi yang belakangan ini ada tokoh masyarakat yang kabarnya akan nyalon gubernur dan mulai pansos, jadi meriang, panas dingin melihat sambutan masyarakat terhadap KDM. Karena dia tampil, mendekati masyarakat itu hanyalah sebuah pencitraan yang seolah olah peduli terhadap masyarakat, sehingga jauh berbeda dengan sosok KDM yang telah dilakukannya.
Kenapa setiap kunjungan KDM ke suatu daerah selalu disambut puluhan ribu warga masyarakat dan mengidolakannya?
“Pertama, KDM sangat merakyat alias dekat dengan masyarakat aliasan manunggal dengan rakyat.Kedua, kedermawanan atau tingkat sosialnya yang tinggi, dan kalau membantu akan sampai tuntas. Ketiga,teu bauan—merangkul semua pihak—tanpa terkecuali tanpa memandang status sosial. Lihat saja, masyarakat yang kepengen berfoto dengan beliau dari berbagai kalangan,mulai anak anak, remaja, dewaya, emak emak-bapa bapa, cakep jelek, miskin, kayak dan lainnya.KDM tidak peduli bila yang minta difoto dari kalangan jelata karena sudah tersebiasa. Keempat, beliau tidak menolak ketika minta difoto, bahkan dia sering mengambilkan foto agar hasilnya bagus. Kelima, someah meskipun bahasa/ucapannya seringkali cawokah (ciri khas orang Sunda). Dan masih banyak lagi daya “pelet” pesona KDM betika berhadapan dengan masyarakat.
Karakter atau perilaku Kang Dedi Mulyadi tidak dimiliki para pejabat lain. Ini sudah nampak jelas sejak Kang Dedi Mulyadi belum menjabat apa-apa. Karakter dia sudah seperti itu, sudah menjadi kebiasaan sehari hari. Terlebih saat dia punya jabatan, mulai wakil rakyat di DPRD Kab.Purwakarta, Wakil Bupati hingga Bupati Purwakarta , dan kini duduk sebagai wakil rakyat di DPR RI. Jadi, ini bukan pencitraan, tetapi memang “merakyat dan dicintai rakyat” bukan hanya di Purwakarta-Subang saja. Begitu pun ketika KDM berpindah haluan ke Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto, warga masyarakat tetap mengagumi dan mengidolakannya, bahkan berharap kalua KDM bisa memimpin Jawa Barat.(****