oleh

SLBN Tasikmalaya Mengadakan Kegiatan Pelatihan Bidang Tataboga

Kab Tasik. LINTAS PENA— Sebagai upaya mewujudkan kemandirian bagi disabilitas dengan bentuk kegiatan pelatihan tata boga.SLBN Tasikmalaya mengadakan kegiatan pelatihan di bidang tataboga,ini salah satu pelajaran dalam melatih keterampilan supaya siswa/i mengenal konsep hidup mandiri ,supaya mereka mengenal makanan sehat dan juga bertujuan supaya mandiri untuk bekal bilamana mereka sudah lulus.

Guru SLBN Tasikmalaya sekaligus instruktur/trainer Dwi Widi Andriyana S.Pd dalam pelatihan tataboga mengatakan palatihan ini supaya siswa/i bisa mandiri. “Kegiatan ini rutin di selenggarakan setiap satu bulan sekali supaya anak anak bisa hidup mandiri dan untuk bekal nanti bilamana mereka telah lulus dari sekolah ini ” ucap nya

Pada kesempatan itu pula hadir kepala sekolah Hj.Sri Suhendrawati M.Pd sangat mengapresiasi sekali dengan kegiatan ini.” saya mendukung sekali dengan adanya kegiatan pelatihan tataboga ini,kegiatan ini bisa mengarahkan siswa/i jadi punya keahlian dan alhamdulillah sekarang mereka sudah bisa membuat berbagai makanan,dan bisa membentuk kepribadian nya pribadi yang mandiri ” katanya

Tidak siswa/i saja yang di berikan pembelajaran tataboga,semua guru di sekolah itu juga diberikan pelatihan.”Masa siswa/i nya bisa bikin kue guru nya tidak bisa” ucap salah satu guru

Antusias  para ibu guru dalam pelatihan tata boga ini terlihat sekali dalam pengolahan dan mempersiapkn bahan bahan yang telah di sediakan,mereka bersemangat sekali. Dengan penuh kesabaran penuh ketelatenan instruktur mengajari para ibu guru dari menyiapkan bahan baku cara pengolahan sampai dengan pengopenan.

Salah seorang  guru  mengatakan ” saya merasa senang sekali dengan di adakan nya pelatihan tata boga ini,kalau sudah bisa kan nanti nya bisa jadi usaha sendiri bisa produksi sendiri di rumah” ujar nya

Ada perbedaan dalam mengajari antara siswa/i dan guru. Tapi Siswa/i SLBN Tasikmalaya ini punya potensi dan bakat luar biasa. “Mereka punya kemampuan untuk membuat produk berupa makanan seperti saat ini bisa kita lihat,ada red velvet,babana cake,cream chese dan kue lain nya” kata Dwi Widi Andriyana

 Dwi Widi Andriyana S.Pd selaku instruktur mengatakan ada proses pembelajaran yang bertahap sedikit sulit diterapkan kepada siswa/i SLB supaya bisa mempelajari yang kami ajarkan. “Dalam mendidik kemandirian anak tentu ada kesulitan seperti berkomunikasi,cara pengolahan yang harus di ulang ulang,kami berikan pembelajarannya secara bertahap, dari mulai pengenalan bahan baku,kemudian cara pengadukan nya,cara pembuatannya,kami dengan sabar memberikan arahan memberikan contoh kepada anak-anak seperti mengolah bahan baku, memasak, dan memberi bumbu ” ujar nya

Menurutnya,siswa/i yang berkebutuhan khusus memang harus di berikan pengarahan dengan berulang ulang dengan beberapa kali praktek.” kita sebagai pengajar harus pintar dalam merayu anak supaya si anak tidak jenuh,kita berikan sedikit candaan kita harus ekstra sabar harus perlahan dalam mendidik nya ” ucap nya lagi.

Kepala sekolah hj.Sri Hendrawati Mpd berencana untuk hasil olahan siswa/i SLBN Tasikmalaya ini akan di pasarakan ke masyarakat sekitaran jamanis. “insyaalloh produk olahan ini kami akan pasarkan ke masyarakat dan juga ke toko toko di sekitaran jamanis aja dulu dan mudah mudahan kedepan nya kami akan pasarkan ke luar daerah juga ” ucap ibu kepala sekolah

“mudah mudahan hasil dari pembelajaran tata boga ini akan menjadikan anak anak di SLBN Tasikmalaya ini jadi anak kuat mandiri dan bisa sukses jadi wirausahawan .Semoga siswa/i SLBN Tasikmalaya mepunyai bekal jiwa mandiri dan punya keahlian yang bermanfaat ungkapnya. (JOHAN ROHANI )

Komentar