Oleh: Gus Imam Makruf “Joko Dayu Satrio Tondo Negoro” (Guru Besar Padepokan Macan Telaga Merah Bojonegoro)
Pelangi yang mewarnai hati..
Kehadiranmu..mengantarkan kami para bidadari untuk mandi di bumi.
Dibumi dimana para bidadari mandi.
Sepasang mata jaka tarub sebagai saksi.
Mata itu yang telah menimbulkan sebuah tragedi.
Karena mata menimbulkan dusta SELENDANG ASMARA BERKABUT SUTRA‘
Impian memilikiku selamanya.
Harapan mencintaiku selamanya.
Bersamaku…denganku..memilikiku..mencintaiku…karena rasa itulah yang Telah membuatmu mengambil slendangku’. Jatuh kepangkuanmu.. menjadi sebuah pengakuan.
Pengakuan dari ketidak mampuan.
Tiada pilihan karena ketidak berdayaan.
Hanya engkau satu-satunya harapan kehidupan.
Akuu nawang wulan sudah tidak bersaudarakan’. Tujuh bersaudarakan.
Tujuh berserakan..
Joko Tarub.. yang mendustakan.’ Kebersamaan mendatangkan perhatian.
Saling memperhatikan..timbul benih cinta yang tak ter elakkan.
Cintaku bukan semu..
Diriku hanya untukmu..’ Harapan sibuah hati pun datang.
Sangat senang, sangat sayang hati ini dengan suami tersayang dan anak Yang baru ku lahirkan.
Tuhan maha pengasih lagi maha penyayang yang telah memberi sibuah Hati pada diriku nawang wulan.
Seiring waktu berjalan, cintakupun tak kan pudar.
Harapan membesarkan anak tersayang membuatku penuh kebahagiaan.
Jaka tarup penuh sayang,..nawang wulanpun sayang yang membuat anak Penuh dengan kasih sayang’
Menanak nasi diatas dandang.
Padi pun habis meninggalkan sebuah slendang.
Hati terasa hancur bagaikan tersambar petir tanpa ada hujan.
Menangis bukan karena menyesal…
Menangis karena cinta ini hasil dari sebuah kedustaan.
Cintaku yang sudah mendalam..
Sayangku berujungkan perpisahan karena sebuah perjanjian’. Tujuh bidadari adalah ucapan jaka tarup yang sedang jatuh hati.
Berangan bidadari terbang memakai selendang.
Namun itu hanya sebuah angan karena bayangan sebuah slendang asmara Berkabut sutra.
Bidadari tidak ada dibumi.
Kami hanyalah 7 saudara yang cantik nan menawan.
Wahai Jaka Tarup suamiku….
Aku pamit mau pergi meninggalkan kalian berdua(suami dan anakku).
Janganlah engkau berfikir yang berlebihan.,akuu.. hanya pergi untuk Mencari ikan di bengawan.
Bojonegoro
Komentar