oleh

Sri Nanda Rahayu Selama 18 Tahun Tanpa Anus Harapkan Bantuan Biaya Operasi

SRI NANDA RAHAYU (18) dibalik parasnya yang cantik dan senyumnya merekah, ternyata dia sangat menderita, karena selama 18 tahun itulah menderita penyakit Atresiani (cacat lahir) tanpa anus. Dia masih tetap bersemangat hidup meski tanpa anus yang dirasa sangat menderita dan sakit bila hendak buang air besar (BAB).

“Bapak bisa membayangkan bila hendak BAB tetapi sulit mengeluarkannya. Bagaimana rasa sakitnya? Sedangkan saya sejak bayi tidak memiliki lubang anus untuk mengeluarkannya,”ungkap Sri Nanda Rahayu kepada NUANSA POST saat menyerahkan bantuan pengobatan alakadarnya dari YAYASAN BERKAH LINTAS PENA  di rumahnya Dusun Hayawang Rt.004/012 Desa Winduraja Kec.Kawali Kabupaten Ciamis, hari Jum’at (19/07/2019).

Selama ini, pelajar sebuah Madrasah Aliyah di Ciamis  selalu tabah dan kuat menghadapi derita penyakitnya tersebut dengan penuh keceriaan; dia mampu bertahan hidup meski tanpa  anus. Namun ketika menghadapi ledekan/ejekan/cemoohan dari teman teman sekolahnya,misalnya dibilang mau pesing (keluar cairan dari lubang kecil dibagian dekat vagina), Sri pun putus asa dan hendak drop out. Syukurlah, pihak sekolah memberikan dispensasi untuk tidak masuk sekolah, dan bahkan membantu untuk biaya pengobatan.

“Sri sudah tidak punya ayah. Saya bukannya tidak ingin mengobati Sri, tapi membutuhkan biaya yang sangat besar,sedangkan untuk biaya hidup sehari hari saja tidak mencukupi. Untuk membuat lubang anus dan vagina saja, menurut keterangan, harus punya uang Rp.300 juta? Uang dari mana sebesar itu?” jelas  Yayah Herlina, ibunya Sri mengungkapkan keluhannya.

Syukurlah, wartawan NUANSA POST Ibin Yuliana yang mengetahui penderitaan Sri Nanda Rahayu tergerak hatinya untuk membantu; mulai mengurus surat surat ke Pemdes Winduraja, Kecamatan Kawali hingga Pemkab Ciamis, kemudian membuat proposal permohonan bantuan kepada para agnia/dermawan.”Alhamdulillah, untuk biaya pengobatan ada bantuan dari para dermawan. Sedangkan untuk biaya operasi yang membutuhkan dana sekitar Rp.300 juta, saya akan mengajukan permohonan ke Pemkab Ciamis. Responnya cukup bagus.”jelasnya.

Bahkan sambil menunggu bantuan dari Pemkab Ciamis maupun para dermawan, lanjut Ibin Yuliana, pihak keluarga akan membawa Sri Nanda Rahayu ke RSUD dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya. “Rencananya, tanggal 6-7 Agustus 2019 masuk rumah sakit dan 8 Agustus 2019 akan dilaksanakan operasi atau membuat lubang anus, agar normal seperti kita.”jelasnya.

Soal biaya operasi yang diperkirakan mencapai Rp.300 juta? “Selain berharap bantuan penuh dari Pemkab Ciamis, yang kebetulan Pak Bupatinya juga orang Kawali, pihak keluarga berharap uluran tangan dari para dermawan/agnia untuk meringankan biaya operasi tersebut. Bantuan dari para dermawan bisa ditransfer langsung ke No.Rekening: 3263.01.023053-530 Bank BRI Unit Kawali Ciamis a/n Yayah Herlina atau No.Rekening: 0092796493100 Bank Jabar Banten Cabang a/n Yayasan Berkah Lintas Pena ,”tuturnya.

Sebelum mengakhiri obrolan, Yayah Herlina pun mengucapkan terima kasih kepada pimpinan PT.LINTAS PENA MEDIA (penerbit TABLOID LINTAS PENA, SKU NUANSA POST, LINTAS HUKUM INDONESIA), wartawan NUANSA POST Biro Ciamis dan YAYASAN BERKAH LINTAS PENA yang sudah banyak membantu, juga kepada para dermawan,dinas/instansi maupun lembaga. “Kami mohon do’a dan uluran tangan dari semua untuk kelancaran operasi (pembuatan lubang anus) dan pengobatan putri kami,”pungkasnya. (REDI MULYADI)***