oleh

Srikandi Relawan Kemanusian Kec.Tawang Diterjunkan Untuk Bantu Korban Bencana Tasela

 

Kota Tasik, LINTAS PENA

Staf ASN perempuan Kecamatan Tawang dan sejumlah mahasiswi Unsil Tasikmalaya  turut andil dalam misi KEMANUSIAAN untnk borban bencana alam banjir bandang dan longsor yang menimpa warga Kabupaten Tasikmalaya bagian selatan.

Tim Srikandi Relawan Kemanusiaan Kec.Tawang dipimpin oleh Sekmat Tawang Yeti Sukaeti yang juga seorang perempuan, mereka dengan semangat menyalurkan berbagai bantuan sembako, obat obatan dan pakaian langsung kepada Satgas Penanggulangan Bencana Tasela di Posko Bencana Culamega.

Setelah menyalurkan bantuan, Tim Srikandi langsung menuju Dapur Umum yang berada di sekitar posko bencana untuk bergabung denga relawan lain memasak dan mengemas makanan.

“Meskipun perempuan, kami merasa terpanggil untuk turut serta membantu dengan sekemampuan kami dalam meringankan beban tanggung jawab tim Penanggulangan Bencana Tasela. Kami turun ke Tasela sebanyak 9 orang perempuan yaitu 5 orang ASN Kec. Tawang dan 4 orang Mmahasiswi Unsil Tasikmalaya. Adapun keberangkatan bersama sama dengan unsur Muspika Tawang yang dipimpin langsung oleh Camat Tawang Pak H.Deni Diyana.”jelas Yeti Sukaeti kepada LINTAS PENA dan NUANSA POST

Satgas PB Kismanto yang juga  Camat Culamega pihaknya menyambut baik Tim Perempuan dari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya ini, mereka kelihatan sangat bersemangat dan tidak mengenal lelah setelah perjalanan cukup jauh dari Kota untuk selanjutnya membantu saudara saudaranya yang terkena bencana.”Kami mengucapkan terima kasih atas misi kemanusian dari Kec.Tawang “ujarnya.

Sementara itu, Camat Tawang Drs.H.Deni Diyana,M.Si mengatakan, dengan  spirit keseteraan gender, dia menurunkan jug arelawan perempuan untuk ikut membantu korban bencana yang terjadi wiayah Kabupaten Tasikmalaya bagian selayan. “Saya bangga dengan mereka Srikandi Srikandi  Tawang yang telah dengan semangat terjun langsung ke lapangan.

Harapanya agar bisa menginspirasi untuk perempuan anyg lain bahwa bila kita punya kemauan dalam hal positif apa saja, maka perbedaan gender tidak boleh menjadi rintangan. Tentunya dalam kaidah kaidah yang sesuai dengan norma serta adat kebiasaan yang ada.”pungkasnya. (ADE BACHTIAR ALIEF)***

Komentar