Maumere, LINTAS PENA
SMPK Santa Maria Immaculata Magepanda Fata, Desa Magepanda Kecamatan Magepanda kabupaten Sikka pulau Flores Nusa Tenggara Timur yang terletak 30 kilometer arah utara Maumere ibu kota Kabupaten Sikka ini sudah dua tahun melaksanakan Kurikulum 2013 tetapi dalam pelaksanaannya masih menemui hambatan yang serius yakni proyector (In-fokus) dan buku-buku siswa dan guru.
Kepala Sekolah Anselmus Wora melalui Kepala Urusan Humas Eugenius Effendi,S.Pd mengemukakan hal itu kepada LINTAS PENA di SMPK Magepanda Sabtu 23 Pebruari 2019. “Kurikulum 2013 sudah kami jalankan tetapi factor penunjang berupa buku guru dan siswa masih kurang,”Kata Fendi guru mata pelajaran Ekonomi.
Fendi yang didampingi guru Pejaskes Sebastianus Diki mengatakan dalam kaitan dengan kesehatan sekolah ini dikelilingi hamparan sawah dan pada bulan Desember hingga April nyamuk cukup banyak. “Untuk mengantisipasi penyakit malaria dan penyakit ikutannya kami membangun komunikasi dengan pihak Puskesmas Magepanda untuk fogging dan sudah terjawab. Tetapi kami masih mengharapkan agar dua kali dalam sebulan bisa di fogging,”ungkap Fendi diamini Diki.
Selain itu Fendi menceritrakan tahun lalu saat banjir sekolah kami ini tergenang banjir. “Tahun lalu banjir dan ketinggian mencapai satu meter melanda sekolah kami. Buku-buku dalam lemari rusak tergenang air. Upaya yang telah dilakukan agar mencegah tidak tergenang banjir di bangun Turap sebagai tembok pengaman di bagian timur sekolah tepatnya di Bukit Kuru oleh pemerintah desa setempat,”jelas Fendi.
Fendi juga menjelaskan sekolah ini dibangun tahun 1982 tetapi pada saat gempa tektonik dan gelombang tsunami memporakporandakan Flores tahun 1992 gedung sekolah ini juga ambruk. Hingga kini sekolah yang memiliki 16 guru dan terdiri dari 11 rombongan belajar ini memiliki 258 peserta didik.
(/Yuven Fernandez)
Komentar