SURAKARTA– Pemerintah Arab Saudi mengumumkan rencana pembangunan pusat kota modern terbesar di dunia, di ibu kota Riyadh, pada Februari 2023 silam. Rencana ini diberitakan menuai polemik. Pasalnya, pusat dari kota modern ini adalah The Mukaab (bangunan berbentuk kubus) yang dinilai oleh masyarakat menyerupai Kabah.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin menyampaikan bahwa kemiripan sisi arsitektur sebuah bangunan adalah hal yang wajar dalam bidang konstruksi. Asalkan, penggunaan bangunan tersebut tetap digunakan sebagaimana maksud didirikannya, bukan sebagai tempat ibadah.
“Kalau menurut saya bukan masalah itu kan, karena dia tidak membangun Kabah, kecuali ada membangun Kabah yang lain itu baru [masalah]. Tapi kalau membangun bangunan yang mirip Kabah tapi bukan Kabah hanya arsiteknya saja kubus, menurut saya bukan sesuatu yang jadi masalah,” tutur Wapres saat menjawab pertanyaan awak media pada keterangan persnya di Alila Hotel Solo, Jl. Slamet Riyadi No. 562, Jajar, Kec. Laweyan, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Rabu (01/03/2023).
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, kemiripan yang nampak dari kedua gedung tersebut hanya sebatas bentuknya saja yang seperti kubus.“Tidak seperti Kabah juga kan, kubus saja. Nah, bangunan itu soal arsitek saja kan,” papar Wapres.
Sebab, Wapres menilai, inspirasi seorang arsitek dalam membuat desain sebuah bangunan bisa datang dari mana saja, termasuk dari tempat ibadah. Oleh karena itu, hal tersebut hendaknya tidak disalah artikan dengan interpretasi yang menyimpang.
“Saya kira [The Mukaab] bukan Kabah ya, [Arab Saudi] tidak membangun Kabah yang lain,” imbuh Wapres.
“Kecuali membuat Kabah, membikin lagi di tempat lain dengan tujuan untuk orang datang ke situ [untuk beribadah], nah itu baru masalah. Saya kira begitu, tapi mungkin pandangan orang berbeda ya,” pungkas Wapres.
Hadir mendampingi wapres pada keterangan pers kali ini, Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika dan Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi. (KP/AS -BPMI Setwapres)
Komentar