Kab.Siak, LINTAS PENA
Wakil Bupati Siak Drs.H.Alfedri,M.Si mengikuti kegiatan peluncuran Pengembangan Inovasi Kualitas Pembelajaran (PINTAR) yang ditaja oleh Tanoto Foundation dan Kemendikbud, Jum’at (28/9) pagi. Kegiatan yang diikuti oleh sejumlah kepala daerah, rektor, kepala kantor Kementerian Agama tersebut mengambil tempat di Plaza Intan Berprestasi Gedung Ki Hajar Dewantara Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Anggota Pembina Tanoto Foundation, Belinda Tanoto mengatakan Program tersebut merupakan kepanjangan dari Program Inovasi Kualitas Pembelajaran. Program bertujuan untuk memberikan peningkatan kualitas pendidikan dasar di Indonesia. “Dengan pendidikan yang baik akan memunculkan kesetaraan. Kita semua menyadari bahwa masalah pendidikan sangat kompleks di Indonesia maka dari itu bukan hanya tanggung jawab dari pemerintah saja, tapi semua pihak harus bekerja sama,” jelas Belinda Tanoto.
Ia menambahkan, pihaknya akan mengedepankan pengembangan dalam praktik pembelajaran, manajemen dan keterampilan memimpin. Tak hanya pendidikan yang akan diperhatikan, tetapi kualitas dari para pengajar juga bakal ditingkatkan. Hal itu agar para murid dapat bersaing di masa depan.
Sementara, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad menyambut baik program Pintar yang di buat oleh Tanoto Foundation tersebut. “Program ini fokus pada masalah utama untuk meningkatkan dunia pendidikan Indonesia” ucapnya.
Hamid bilang, banyaknya tantangan yang dihadapi pendidikan di Indonesia dari berbagai sektor, diantaranya akses pendidikan dan masalah kualitas pendidikan.“Menjawab persoalan tersebut Hamid mengajak untuk melakukan perubahan dasar. Di mulai dari sekolah dasar, serta memperbaiki sistemnya dimulai dari guru yang berkualitas, kepala sekolah dan fasilitas belajar,” katanya.
Selanjutnya ia mengucapkan terimakasih kepada Tanoto Foundation karena telah ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Wakil Bupati Siak Alfedri ditemui usai acara mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan, menjadi perhatian bersama, yang menjadi prioritasnya adalah pada proses belajarnya (learning). Sementara kondisi saat ini yang terjadi adalah “memaksakan” anak-anak usia sekolah harus sekolah. Disatu sisi kalau berbicara masalah kualitas tentulah kepada proses pembelajarannya menjadi hal yang utama didalam kelas itu sendiri. (REDI MULYADI)***