oleh

Tasyakuran LMDH Gunung Sangkur Kota Banjar

Kota Banjar, LINTAS PENA

Rabu, 17 Juni 2020 Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) di kawasan Gunung Sangkur Kota Banjar, mengadakan tasyakuran pengolahan tanah garapan dan penanaman berbagai tanaman tumpangsari di kawasan Gunung Sangkur, Desa Kujangsari.
Tasyakuran tanah garapan tersebut untuk memberikan motivasi kepada warga masyarakat dalam upaya melestarikan dan menjaga hutan kasawan Gunung Sangkur.
Kades Kujangsari, Ahmad Mujahid, mengatakan, ada sekitar 100 orang yang saat ini mengelola lahan milik Perhutani di Desa Kujangsari. Seratus orang tersebut terbagi dalam dua lembaga masyarakat desa hutan yakni LMDH Desa Kujangsari dan LMDH Desa Karyamuti. “Kebanyakan masyarakat memanfaatkan lahan dengan tanaman tumpangsari berupa palawija seperti jagung dan kacang tanah,” katanya.
Meski pengelolaan lahan sudah berjalan akan tetapi untuk mendorong hasil tanaman lebih maksimal perlu adanya bantuan pemerintah baik dari segi fasilitas bibit, pemasaran maupun pembinaan. Selain itu, dia juga meminta kepada pemerintah Kota Banjar untuk ikut membantu mengembangkan air minum kemasan merk ‘Kujang’ produk Bumdes Kujangsari agar lebih berkembang. “Selama ini mereka berjalan mandiri untuk itu sebisa mungkin Pemkot ikut membantu sebagai upaya bersama melestarikan dan menjaga hutan.
Administratur Perhutani KPH Ciamis lr. Jerry Purwo Nugroho melalui Asper KBKPH Banjar Selatan, Amar Sukmana, mengatakan, usaha bersama untuk menjaga dan melestarikan hutan harus terus dilakukan salah satunya dengan cara pengelolaan lahan melalui tanaman tumpangsari. Selama ini, pihak Perhutani selalu membuka akses kepada masyarakat untuk ikut memanfaatkan lahan hutan menjadi lebih produktif sehingga berdampak positif pada kesejahteraan ekonomi masyarakat. “Ada sekitar 25,25 hektare lahan di lokasi ini yang bisa digarap. Silahkan dikelola agar hutan tetap lestari dan bisa bermanfaat untuk masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Banjar, H. Nana Suryana, mengatakan bahwa Pemerintah Kota Banjar akan ikut membantu fasilitas yang saat ini menjadi kendala masyarakat desa hutan. Baik dari segi pendampingan, fasilitas bibit tanaman, pupuk, maupun pemasaran produk. Akan tetapi sebelum itu dilakukan perlu diadakan koordinasi dengan pihak atau dinas terkait. “Tentu Pemerintah Kota akan membantu apalagi ini termasuk petani yang produktif. Nanti akan kami koordinasikan lebih lanjut,” ungkap beliau.
Adapun terkait pengembangan produk minuman kemasan merk ‘Kujang’ hasil produksi Bumdes, juga akan dibantu untuk perijinan dan pemasarannya. Namun, sebelum memasuki segmen pemasaran yang lebih luas, akan dikaji terlebih dahulu tentang kesiapan kapasitas produksi yang dihasilkan dan kualitas air yang digunakan termasuk kesiapan yang lain. “Ini kan produksi lokal tentu dari pemerintah ikut bangga dan akan mendukung terutama untuk pemasarannya tapi itu nanti ketika semuanya sudah siap,” katanya.(AJAT SUDRAJAT/ KOMINFO)***