
Oleh: Abah Yusuf Bachtiar (Sesepuh Kabuyutan Gegerkalong Bandung dan Tokoh Budaya Sunda)
MANUSIA adalah makhluk yg diciptakan oleh Tuhan sangat unik. Berabad-abad para ahli psikologi -Psikologi Pendidikan-, baik psikologi perkembsngan, psikologi kognitif, psikobiologis, psikoklinis, psikoanalitik, dan psikoneurologi. Muncul dan berragam istilah psikologi , difokoskan untuk menganalisa perilaku manusia – Human Behavior-. Tuhan menciptakan manusia yang unik, sudah tentu ada maksud dan tujuan. Dalam hal ini, manusia tidak punya kewenangan dengan urusan Tuhan.
Manusia sempurna, sampurna ning ingsun, bagenda Muhammad SAW dan manusia suci pilihan Tuhan dan kekasih Tuhan, dan mereka mencintai Tuhan. Tuhan yang mahakasih, mengasihi manusia yang mencintai manusia yang dicintai Tuhan. Panutan alam, model manusia yang patut diteladani dan jadipanutan.
Penciptaan 7 langit, beserta planet dan isinya, dan satu planet bumi serta semua mahluk yg mendiami bumi, semua berada pada kendali Tuhan. Umum menyebut alam makrokosmos, sementara manusia unik disebut mikrokosmos. Jumlah planet yang miliaran sama dan sebangun- congruen- dengan srl otak pada manusia.
Otak manusia adalah salah satu organ yang paling kompleks dan misterius di tubuh kita. Berikut beberapa fakta menarik tentang otak:
- Kompleksitas: Otak manusia terdiri dari sekitar 86 miliar neuron yang saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain.
- Fungsi: Otak mengontrol semua fungsi tubuh, termasuk gerakan, sensasi, persepsi, dan kognisi.
- Kemampuan: Otak manusia memiliki kemampuan luar biasa untuk belajar, mengingat, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
- Kerusakan: Kerusakan pada otak dapat menyebabkan berbagai gangguan, seperti stroke, Alzheimer, dan Parkinson.
Melihat fakta diatas, manusia lahir ke muka bumi , tuada lain untuk taat pada sang pencipta. Para psikolog dan ‘ulama ruhani, hampir sama pendekatannya. Psikolog melihat dimensi jiwa manusia dan dikonstruksi oleh perilaku. Sementara ‘Ulama ruhani, membimbing dan mengarahkan sisi ruhani manusia, hingga berada pada Kafilah ruhani. Maka munculah kelompok-kelompok tarekat. Mazhab tarekat macam-macam , Qadiriyah, Naksabadiyah, Sadziliyah, Sanusiya, Satariyah, dsb. Mazhab psikologi pun muncul , Freudian , Rusellian, Potterian, Focullian, Golmenian, Copeyian dsb. Kesemua mazhab tersebut membahas unik nya manusia.
Teori-teori kecerdasan manusia diurai dan diberi label oleh para perumusnya, guna memudahkan analisis bila terjadi penyimpangan perilaku.
Lahirlah manusia-manusia genius. Dengan ukuran Inteligences Quotions (IQ). Kemudian muncul ukuran berikutnya Emotional Inteligences (EI,EQ). Diikuti berikutnya dengan Spiritual Inteligences (SQ). Ary Ginsnjar merangkum pada kuluahnya, dengan Progran ESQ, dan menjadi model pada pekatihan peningkatan sumberdaya manusia (SDM).
Setiap permasalahan yang diakibatkan oleh perilaku manusia, dimungkinkan muncul teori baru.
Seorang Idiolog berbeda dengan seorang ilmuwan. Walaupun keduanya adalah orang-orang genius. Pemimpin Negara, mereka terlahir dari seorang Idiolog dan sudah tentu genius Soekarno, orang unggul dizamannya, Imam Khomaini ‘Ulama Idiolog, Che Guevara diidolakan oleh bangsanya, Mandela menjadi idola bagi kaum anti rasis, Timur Leng manusia unggul didaratan Tiongkok (China), berlanjut pada para pemimpin Negara yang populer kiwari. Putin, Ping, Prabowo, Kim Jong Un, mereka semua manusia unggul yang dilahirkan diera revolusi digital.
Sebagian rakyat ada yang setuju dan ada yang tidak dengan kebijakannya. Saat ini, diperlukan pemimpin yang berani untuk bela Rakyatnya dan menjaga marwah sebagai sebuah bangsa ,serta menjaga kedaulatan Negara. Mereja semua belum mengoptimalkan kemampuan otaknya, bila mencapai 10% saja dari miliyaran sel otak pemberian Tuhan, maka Negara, bangsa, dan rakyatnya akan makmur.
Cag!@Abah Yusuf Kabuyutan/Doct.
18 Silihmulud 1447 H
09 Oktobet 2025M


Komentar