oleh

Terjadi Penganiayaan di Hotel Aston ” Benarkah  Terkait  Tanjung Cemara?”

Pangandaran LINTAS PENA – Telah terjadi penganiayaan di Hotel Aston Pangandaran usai ada aksi demo di Tanjung Cemara, benarkah ini buntut dari konflik tersebut. Sabtu ( 02/08/2024).

Salah satu keluarga korban penganiayaan di Aston Pangandaran menduga kejadian yang menimpa salah satu anggota keluarganya ada hubungan dengan konflik tanjung Cemara, hal ini di katakan Adi anak korban ia menceritakan bahwa kejadian tersebut terjadi di hari yang sama dan korban sendiri adalah merupakan salah satu orang yang bekerja pada pemilik SHM tanah tersebut.

” Hari Minggu di mana Tanjung Cemara di demo oleh masa yang katanya masyarakat Desa Sukaresik malam harinya sekitar pukul 18:00 WIB, itu bapa saya di aniaya oleh beberapa orang, bapa dan di duga pelaku  saling mengenal, sedari siang saat aksi demo di Tanjung Cemara berlangsung bapa berada di Aston , menurut bapa, yang baru bisa menceritakan sedikit karena saat ini masih dalam penanganan dokter di RS ( Rumah Sakit) .

Minggu siang (28/ 07/2024) bapa kedatangan 2 orang ( laki – laki dan perempuan) di duga pelaku yang sebelumnya berkomunikasi dengan Tm squrity Aston yang sedang tidak berjaga , bapa dan kedua orang tersebut saling kenal ,tak lama mereka datang ke Aston, di tempat itu mereka terjadi perselisihan Awalnya bapa tidak mengindahkan karena itu bukan urusan saya., kata bapa, namun di rasa mengganggu  bapa pun berusaha melerai kemudian datang seseorang yang mengendarai sepeda motor sky wave. Dan orang tersebut meninggal kan lokasi untuk mencari bantuan ke joglo .

Masih menurut adi., Saksi lain dalam kejadian ini adalah said squrity joglo , Karena pihak keluarga di hubungi saat  korban sudah berada di RSUD pandega Pangandaran, selanjutnya menurut squrity menjelaskan kepada saya ( kata Adi) saat ia sampai ke lokasi bapa sudah  berada di mobil terduga pelaku dan tubuh nya di tunggangi oleh salah satu pelaku dengan kondisi penuh luka dan bersimbah darah” jelas nya,

Kembali menurut adi ., ” Kalau cuma perselisihan antara mereka terduga pelaku nu ngadon pasae ( numpang ribut)   di tempat bapa kerja gak mungkin bapa saya mengalami luka separah itu , hasil pemeriksaan dokter bapa saya mengalami patah tulang rusuk 4 , tulang pipi dan batang hidung.,, saya berharap  pelaku di hukum seberat – beratnya . pungkas Adi.

Kejadian tersebut sudah di laporkan ke pihak kepolisian dan saat ini kasus penganiayaan yang di duga telah di rencanakan., sedang dalam penyelidikan Polres Pangandaran , Pihaknya sambil menunggu keterangan dari korban yang masih dalam Penanganan Dokter. (EL)

Komentar