Jakarta, LINTAS PENA
Senin 4 Agustus 2020,Laporan Keberlanjutan terbaru berjudul “Staying the Course” milik Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di bawah Golden Agri-Resources (GAR) membahas tentang komitmen perusahaan dalam menerapkan Kebijakan Sosial dan Lingkungan GAR (KSLG). Dipublikasikan dalam masa pandemi COVID-19, laporan ini juga menghadirkan cuplikan upaya perusahaan untuk mendukung kinerja karyawan dan masyarakat dalam masa pandemi.
“Tetap pada Tujuan” (Staying the Course) adalah deskripisi yang tepat karena saat ini kami tetap melakukan berbagai upaya praktik berkelanjutan dalam bisnis kami dan menjangkau rantai pasok yang lebih luas. Telah lima tahun sejak kami meluncurkan KSLG, upaya besar perusahaan seperti kemamputelusuran hingga ke kebun atau Traceability to the Plantation (TTP) dan transformasi rantai pasok, serta upaya lanjutan kami untuk memutus deforestasi dalam produksi telah menunjukkan hasil dan manfaat yang signifikan,” ungkap Agus Purnomo, Managing Director, Sustainability, Sinar Mas Agribusiness and Food.
“Transformasi dalam skala industri, seperti sektor sawit yang menghadapi banyak tantangan, hanya dapat dicapai dengan upaya harian di lapangan. Ini membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari semua pemangku kepentingan – karyawan kita, pemasok kita, pemodal kita, pelanggan kita, dan para konsumen. Kami memiliki tanggung jawab bersama untuk tetap pada tujuan kita,” lanjutnya.
Sorotan laporan ini termasuk:
Pencapaian hampir 80 persen TTP untuk seluruh rantai pasok milik Perusahaan. Upaya ini tetap berjalan sesuai tujuan awal yakni mencapai target TTP sepenuhnya hingga akhir 2020 (meski terjadi penundaan tak terduga karena pandemi COVID-19). Transformasi rantai pasok yang didukung oleh kemamputelusuran terus berlanjut melalui berbagai program pelibatan dan pengembangan kapasitas Perusahaan yang lebih mendalam. Lokakarya tentang kemamputelusuran, praktik ketenagakerjaan yang bertanggung jawab, dan penerapan Persetujuan Atas Dasar Informasi di Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA) termasuk yang dilaksanakan untuk para pemasok pada 2019.
Penyelesaian keluhan rantai pasok secara efektif berdasarkan pendekatan keterlibatan yang terstruktur. Perusahaan dinobatkan oleh LSM Mighty Earth sebagai perusahaan sawit terdepan dalam menangani keluhan yang melibatkan pemasok pihak ke tiga.
Perusahaan mendukung, secara langsung dan tidak langsung, konservasi 144.000 hektar area hutan. 72.000 hektar di antaranya berada dalam konsesi Perusahaan sendiri dan sisanya di dalam konsesi pemasok pihak ketiga dan area masyarakat. Tahun lalu, perusahaan bergabung dalam inisiatif industri untuk mendanai dan mendukung pengembangan untuk meningkatkan pengawasan deforestasi di Indonesia melalui pemantauan radar.
Dukungan lanjutan untuk 40 proyek Program Mata Pencaharian Alternatif yang bekerja sama dengan masyarakat setempat di seluruh Indonesia. Proyek ini termasuk membudidayakan sayuran organik dan tanaman lain seperti kopi serta membantu meningkatkan kehidupan para petani dan mata pencaharian masyarakat pedesaan, terutama pada saat krisis pandemi COVID-19.
Prestasi lain termasuk reformulasi hampir semua produk konsumen seperti margarin dan shortening agar bebas dari asam lemak trans. Untuk mendukung program peningkatan hasil panen, perusahaan telah menghasilkan sekitar 2,5 juta klon bibit sawit unggul Eka 1 dan Eka 2 untuk peremajaan sawit pada akhir 2019. Klon baru ini mampu menghasilkan lebih dari 10 ton / hektar / tahun CPO, sekitar tiga kali lipat rata-rata hasil nasional saat ini di Indonesia.
Ke depan, Chairman and CEO Sinar Mas Agribusiness and Food yakin bahwa perusahaan berada dalam posisi yang baik untuk tetap pada tujuannya: “Model bisnis Sinar Mas Agribusiness and Food yang terintegrasi secara vertikal dan operasi berkelanjutan memperkuat daya tahan perusahaan meski dalam perubahan yang cepat dan adanya gangguan industri, termasuk saat pandemi COVID-19 saat ini. Dengan berbagai hal yang kami peroleh selama bertahun-tahun, kami berharap akan tetap berada di jalur yang benar dan terus menghadirkan produk minyak sawit yang diproduksi secara berkelanjutan dan berkualitas tinggi, serta terus memberikan nilai bagi semua pemangku kepentingan kami.” (REDI MULYADI/ADV/PRNewswire)***