oleh

The Gaul Method untuk Pembelajaran Siswa SD Milenial

Oleh : Kendra Rodiyansah, S.Pd

PEMBELAJARAN menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 adalah “proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Dari pernyataan tersebut ada hal unik yang menggelitik pemikiran saya yakni, proses interaksi peserta didik. Sudah menjadi suatu kewajiban pendidik menciptakan proses interaksi tersebut secara maksimal, sehingga mampu menciptakan iklim belajar yang kondusif dan menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Salah satu unsur kecil dari interaksi tersebut adanya metode yang digunakan oleh pendidik dalam mengelola pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakan proses interaksi pendidik dengan peserta didik dalam menyampaikan materi secara sistematis dan teratur. Dalam hal ini, metode menjadi sangat penting karena bisa dikatakan menjiwai seluruh proses pembelajaran. Metode pembelajaran yang tepat, akan memberikan dampak positif terhadap keberhasilan peserta didik dalam pembelajaran.

Metode dalam pembelajaran banyak sekali jenisnya, ada metode ceramah, diskusi, Tanya jawab, eksperimen, dll. Seluruh metode tersebut baik jika dikemas secara menarik oleh pendidik. Dalam hal keberhasilan pembelajaran,  pendidik sendiri yang harus ahli dalam hal memilih metode yang cocok agar pembelajaran tersebut menyenangkan dalam prosesnya dan mampu mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Seiring dengan kemajuan zaman, penggunaan metode pembelajaran perlu disesuaikan dengan karakteristik peserta didik SD saat ini (generasi milenial). Generasi milenial itu sendiri merupakan generasi yang terlahir pada zaman komputerisasi/ digitalisasi dan mereka menerima serta senantiasa menggunakan produk-produk yang berhubungan dengan komputer dan peralatan digital. Pola pikir dan karakter generasi milenial bisa dikatakan sering out of the box, penuh kreativitas, inovatif dan tidak pernah gaptek karena mampu beradaftasi dengan teknologi baru.  Dalam menghadapi peserta didik milenial, metode pembelajaran menjadi suatu hal yang sangat penting peranannya, karena peserta didik sekarang justru lebih kritis dalam mengikuti pembelajaran, mereka akan menerima pembelajaran yang sesuai dengan passion-nya Karakter peserta didik milenial ini, lebih berani dan kreatif berbeda dengan karakter peserta didik di era sebelumnya yang cenderung pasrah dan menerima dalam pembelajaran (manut).

Metode pembelajaran erat kaitannya dengan pedidik, setiap pendidik memeiliki karakteristik masing-masing dalam hal menggunakan metode pembelajaran, dalam artian meskipun metodenya sama pelajarannya sama akan tetapi dibawakan oleh pendidik yang berbeda, maka iklim pembelajaran yang tercipta pun akan berbeda. menyikapi peserta didik milenial yang sangat kritis dalam pembelajaran dan lebih berani dalam mengungkapkan ide gagasannya, pendidik perlu memperhatikan metode pembelajaran yang disukai bahkan diinginkan oleh jiwa milenial tersebut. Pendidik harus lebih terbuka, berperan menjadi fasilitator dan yang tidak kalah penting, pendidik harus menguasai metode pembelajaran “Gaul”, yang dalam hal ini, metode yang mampu membuat peserta didik nyaman serta metode yang senantiasa update dan trendy dengan era milenial.

The Gaul Method atau Metode Gaul dalam pembelajaran merupakan penciptaan iklim pembelajaran yang di dalamnya terdapat metode yang sesuai dengan jenis materi yang disampaikan, kondisi peserta didik saat itu dan keadaan lingkungan belajar, gaya pendidik yang trendy sesuai trend saat itu, serta memanfaatkan hasil teknologi (computer maupun peralatan digital) lainnya. The Gaul Method bukan metode baru dalam pembelajaran, hanya saja pendidik lebih diberikan keleluasaan dalam meracik metode yang cocok untuk setiap pembelajaran yang akan dilaksanakan, dan di matchingkan dengan gaya pendidik dalam menjalankan metode tersebut sehingga benar-benar kekinian atau Gaul pada saat itu. Hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik adalah senantiasa mengupdate pengetahuan dan pergaulan terkini yang menjadi trending topic di kalangan peserta didik. Dengan demikian, pendidik tahu apa yang diinginkan oleh peserta didik terkait iklim pembelajarann agar menyenangkan bahkan diinginkan oleh peserta didik, mereka belajar karena kesenangannya bukan karena keterpaksaan.

The Gaul Method, harus dikemas secara utuh oleh pendidik sehingga benar-benar menjadi sebuah karakter pendidik. Sebagai contoh, seorang pendidik perlu menyesuaikan diri mulai dari gaya berpakaian, berpenampilan bahkan model rambut yang terkini, pantas dan sesuai sehingga disukai oleh peserta didik. Penyesuaian tersebut, akan dipandang menyenangkan oleh peserta didik, mereka tidak akan menganggap lagi sosok pendidik itu menjemukan, terkungkung adat istiadat, dan berpikiran tertutup (merasa diri paling bisa tidak menerima saran atau kritik) sebaliknya jika pendidik mau menyesuaikan diri dengan keinginan peserta didik milenial, pembelajaran akan berlangsung menyenangkan dan multi arah serta pendidik akan berperan sebagai fasilitator.

The Gaul Method, intinya lebih memberikan kebebasan kepada pendidik dalam mengkpresiakan diri secara kekinian dalam menjalankan metode pembelajaran, sehingga tidak terbatasi oleh kebiasaan sebelumnya. The Gaul Method, dijalankan secara bebas terbatas dan bertanggung jawab dalam artian masih di dalam koridor norma yang berlaku di masyarakat setempat hanya saja memberikan pencitraan bahwa pendidik tersebut Gaul baik secara penampilan fisik, gaya mengajar, kemahiran memanfaatkan hasil teknologi informatika, kualitas pemikiran pun dipenuhi dengan pengetahuan-pengetahuan yang terupdate.

Pendidik yang berhasil, adalah pendidik yang memahami karakter peserta didiknya, oleh karena itu, sikap pendidik yang terbuka, demokratis, gaul, berpenampilan menarik, bahkan menempatkan diri sebagai Brother-nya peserta didik, akan lebih diterima oleh peserta didik milenial dibandingkan dengan pendidik yang tertutup, otoriter, berpenampilan monoton, merasa serba bisa serta menganggap peserta didik itu kecil karena dirinya orang tua yang kaya akan pengalaman, tidak akan diterima oleh peserta didik milenial bahkan mereka akan berontak jika pola pembelajaran masih seperti itu. (***)

Komentar