oleh

Tiga Buah Bloking Kanal UNDP di Desa Buruk Bakul Diduga Dirusak oleh Alat Berat Milik PT Surya Dumai

Bengkalis, LINTAS PENA

Ketua Masyarakat Pemadam Api (MPA) Desa Buruk Bakul Maskury (57) menyampaikan kepada LINTAS PENA, bahwa kanal UNDP yang di bangun oleh pemerintah bekerja sama dengan luar negeri dengan MPA Desa Buruk Bakul bersama-sama membangun bloking kanal di jalan multiiyers   untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan, kini kondisinya rusak parah dan jebol. Konon kabarnya, bloking kanal tersebut rusak parah diduga sengaja dihancurkan oleh alat berat (Beko Excavator) milik perusahaan PT. Surya Dumai, yang lokasinya berada di kawasan tersebut.

“Bloking kanal itu jebol atau rusak parah. Kalau hanya menggunakan cangkul atau linggis, tidak mungkin bisa jebol,”ujarnya.

Keberadaan bloking kanal tersebut, menurut Maskury, sangat penting bagi warga Desa Buruk Bakul  Kec.Bukit Batu untuk mengantisipasi bila terjadi kebakaran hutan dan lahan. “Karena selama ini, kawasan Desa Buruk Bakul sering terjadi kebakaran. Apalagi pada musim kemarau lahan-lahan perkebunan dan lahan selalu terjadi kebakaran seperti tahun 2015-2016 banyak lahan-lahan perkebunan dan hutan terbakar   sampai ratusan hektar.

Kejadian pengrusakan bloking kanal tersebut, menurut sejumlah warga desa, diperkirakan pada Hari Jum’at subuh (4/5/2018), dimana 3 TKP bloking kanal di jalan multyiyers   sengaja dirusak dengan cara menjebol menggunakan alat berat  oleh pihak  yang tak bertanggung jawab.  “Kami bukan menuding pihak perusahaan PT.Surya Dumai, tetapi yang punya alat berat dan bisa menjebol bloking kanal, siapa lagi?  Apalagi alat berat milik PT Surya Dumai selalu lewat jalan ini,” ungkap warga.

Maskury menjelaskan, bahwa pihak MPA sudah melaporkan kejadian ini kepada Kepala Desa Buruk Bakul Sunaryo,SPd dan melanjutkan laporan ke Polsek Sungai Pakning Kec.Bukit Batu untuk ditindaklanjutinya.

LINTAS PENA sempat melihat kondisi bloking kanal yang jebol tersebut, kemudian hendak konfirmasi kepada Humas PT Surya Dumai melalui ponselnya, tidak diangkat angkat juga. Begitu pun saat ke kantor perusahaan tersebut, pihak humas dan petinggi perusahaan tidak bisa ditemui, hingga berita ini  diturunkan.(M.RITONGA)***

 

Komentar