JATILUHUR—Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen mendorong swasembada air sebagai langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat melalui pembangunan infrastruktur yang terintegrasi.
Sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN), proyek ini dirancang untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap air bersih, sejalan dengan visi besar Presiden Prabowo untuk mewujudkan kemandirian sumber daya air dan memperkuat kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan air yang berkelanjutan.
Mengawal implementasi visi tersebut, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau langsung SPAM Regional Jatiluhur I pada Jumat (20/12/2024). Adapun salah satu aspek utama yang menjadi perhatian Wapres adalah keterkaitan antara ketersediaan air bersih dan upaya pemerintah dalam menekan angka stunting.
Wapres menjelaskan bahwa air bersih memiliki peran vital dalam memastikan kesehatan ibu hamil dan anak, yang menjadi bagian dari strategi komprehensif pencegahan stunting.
“Pak Presiden itu mempunyai concern (perhatian) yang sangat besar terkait stunting. Kalau yang namanya stunting itu tentu banyak hal yang harus kita atasi. Masalah dari ibu hamilnya, bayinya, kebutuhan makanannya, rumahnya, sanitasinya, drainasenya, dan yang terpenting adalah kebersihan airnya,” tutur Wapres.
Untuk itu pada kesempatan ini, Wapres menyoroti pentingnya pengelolaan air yang berkelanjutan agar manfaat proyek dapat dirasakan oleh masyarakat dalam jangka panjang. Arahan juga diberikan untuk memastikan distribusi air bersih berjalan lancar dan kualitas air tetap sesuai dengan standar nasional.“Jadi kita hari ini di Jatiluhur untuk mengecek kesiapan air yang ada di sini,” imbuh Wapres.
SPAM Regional Jatiluhur I difokuskan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah Jakarta, Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Karawang. Proyek ini memulai konstruksi pada 19 Januari 2022 dan resmi beroperasi secara komersial pada 18 Desember 2024.
Dengan kapasitas total 4.750 liter per detik, SPAM Regional Jatiluhur I Regional Jatiluhur I akan melayani 380.000 sambungan rumah (SR) secara bertahap dalam 5 tahun ke depan. Kapasitas tersebut setara dengan penyediaan air bersih berkualitas bagi 1,9 juta masyarakat di empat wilayah sekitar. (BPMI Sekwapres)