oleh

Tokoh Jabar Abah Anton : “Sudah Saatnya Pemerintah Menetapkan HARI BUDAYA NASIONAL atau HARI PENCAK SILAT NASIONAL”

Kota Tasik, LINTAS PENA

Pada penghujung akhir tahun 2019 ini, Indonesia mendapat “kado istimewa” dari UNESCO, dimana salah satu badan PBB bidang pendidikan dan kebudayaan tersebut menetapkan pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda.Dalam keterangan Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Dirjen Kebudayaan Kemdikbud, penetapan pencak silat dilakukan dalam sidang bersama Komite Warisan Budaya Tak Benda UNESCO yang berlangsung 9-14 Desember 2019.Sidang yang diikuti sebanyak 24 negara Anggota Komite membahas 6 nominasi In Need of Urgent Safeguarding, 42 nominasi Representative List, dan 3 proposal Register of Good Safeguarding Practices.

Dengan adanya penghargaan dari UNESCO untuk seni beladiri Pencak Silat yang merupakan warisan leluhur Indonesia, maka tokoh seni budaya masyarakat Jawa Barat Irjen Pol (Purn) Dr.H.Anton Charliyan,MPKN pun mengaku bersyukur, dan berkomentar bahwa seni budaya kita memang adiluhung hingga diakui dunia internasional.

“Dengan telah diresmikanya Pencak Silat sebaga ICH (Intangible Culture Heritage ) UNESCO pada  12 Desember 2019 itu, bagaimana kalau tanggal tersebut kita usulkan kepada pemerintah  untuk dijadikan sebagai HARI BUDAYA NASIONAL sekaligus sebagai  HARI PENCAK SILAT , mohon saran dan pendapatnya dari para tokoh seni budaya di Nusantara tercinta ini,”ungkap Abah Anton , panggilan akrab mantan Kapolda Jabar ini.

Hal tersebut menurut Anton Charliyan,  dimaksudkan unutk lebih meningkatkan kecintaan terhadap  Budaya Nasional kita sendiri melalui penggalian budaya luhur daerahnya masing masing. Karena mau tidak mau, saat ini infiltrasi budaya asing sedemikan masifnya , hamper hamper tak terbendung, sehingga lama lama bisa saja kita MENJADI TUAN ASING DI RUMAH SENDIRI. Maka dengan adanya hari Budaya Nasional, sedikit banyak akan jadi peredam ,akan jadi benteng yang kokoh terhadap infiltrasi  budaya budaya  asing yang begitu deras masuk kepada generasi muda kita.

“Dampak positif lain ywng bisa kita raih secara langsung atau tidak langsung dengan adanya Hari Budaya Nasional akan berdampak pada Sektor  Pariwisata yang otomatis akan berdampak pula pada peningkatan nilai nilai  Ekonomi Kerakyatan..Karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa sektor pariwisatalah yang paling instan memberi dampak langsung pada peningkatan ekonomi masyakat dan lingkungan sekitarnya, Apalagi bila dalam hari atau bulan tersbut diadakan PARADE PESTA atau FESTIVAL BUDAYA yang dilombakan dan diagendakan secara Nasional atau Internasional pasti akan menyedot wisatawan baik lokal maupun International. Dan yang jelas budaya daerah  sebagai  Local Genius budaya Nasional akan terus bangkit dan bergairah. Dengan adanya momen Hari Budaya  Nasional MOMENT HARI BUDAYA NASIONAL yang pada akhirnya Budaya Nasional akan semakin mengakar dan membumi ditanah kelahiranya sendiri sebagai Aset Spirit yang maha Agung yang secara otomatis pula akan mekahirkan KETAHANAN BUDAYA yang kokoh dan tangguh.. sehingga kita bisa dengan bangga berdiri sebagai sebuah Bangsa yang BERBUDAYA & BERKEPRIBADIAN dari nilai nilai luhur budaya kita sendiri..Dengan demikian akan semakin tangguhlah bangsa kita.. Ingat BILA INGIN MENGHANCURKAN SUATU BANGSA MAKA HANCURKANLAH BUDAYANYA..”paparnya. (REDI MULYADI)***