Subang, LINTAS PENA —-Tragedi memilukan terjadi saat sebuah bus warna hitam strip hijau dari PO. Putera Fajar (tercatat di Dishub Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah) dengan Nomor Polisi AD 7524 OG yang membawa para pelajar SMK Lingga Kencana, Depok, Jawa Barat, terlibat kecelakaan maut di Ciater Subang, tepatnya dekat lembah Hotel Palasari, Sabtu malam (11/5-2024). Korban meninggal diperkirakan 10 orang siswa
Kecelakaan maut tersebut, jelas tidak pernah terbayangkan akan meninggalkan rasa duka yang mendalam bagi keluarga para korban di Kota Depok.
Dikabarkan, dalam peristiwa yang mengerikan dan amat memilukan tersebut, 10 nyawa melayang dan 16 korban lainnya mengalami luka-luka serius.
Kejadian ini tentunya menjadi momentum penting, untuk kembali mengingatkan para pihak terkait agar mengevaluasi praktik perjalanan sekolah. Sekolah tidak boleh sembarangan dalam memilih jasa travel, atau perusahaan otobus yang akan mereka gunakan. Ketelitian dan kecermatan sangat diperlukan, saat memilih kendaraan yang akan membawa rombongan siswa dan itu menjadi hal yang tidak bisa diabaikan.
Meskipun takdir dan kecelakaan tidak dapat diprediksi, namun persiapan yang matang tentu sangat diperlukan untuk mengurangi risiko bahaya yang mungkin terjadi.
Kecelakaan maut ini telah mengguncang warga Kota Depok, dan menjadi berita yang amat mengiris hati. Respons cepat dari Pemerintah Kota Depok yang dilakukan Wakil Walikota Depok, serta Kapolres Metro Depok, dan juga Masyarakat setempat yang respek menyatakan turut berduka, mendoakan untuk kesembuhan buat para korban, kiranya patut diapresiasi.
Begitu pun, tindakan tanggap cepat dari Dinas Kesehatan Kota Depok yang langsung mengirimkan 10 ambulans dan tim medisnya, patut pula untuk diacungi jempol sebagai bukti kinerja juga kepedulian dari pihak Pemerintah Kota Depok terhadap warganya.
Polisi harus menyelidiki kejadian ini secara menyeluruh, terutama terhadap perusahaan otobus dan pihak sekolah yang harus bertanggung jawab atas tragedi kecelakaan maut tersebut.
Peristiwa kecelakaan maut itu, layak dijadikan pembelajaran bagi semua sekolah untuk meningkatkan kewaspadaan. Karena, nyawa manusia tentu tidak boleh diabaikan dalam segala situasi.
Hal ini tentunya harus menjadi perhatian serius, terutama bagi Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Depok. Untuk mengeluarkan regulasi yang lebih ketat, dan melakukan evaluasi terkait program-program perjalanan sekolah-sekolah.
Semoga kedepannya tragedi kecelakaan maut yang merenggut nyawa pelajar, tidak lagi terus terulang dan menjadi mimpi buruk bagi keluarga para korban. (Tim/Red)
Komentar