oleh

Trik Melaksanakan Penilaian Autentik Selama PJJ di SDN 3 Cibunigeulis

Oleh : Euis Jamilah, S.Pd. (Guru SDN 3 Cibunigeulis Kota Tasikmalaya)

WABAH Covid 19 yang sedang melanda dunia termasuk Indonesia berdampak besar terhadap berbagai sektor kehidupan, begitu juga di dunia Pendidikan adanya wabah tersebut telah melahirkan kebijakan pembelajaran jarak jauh. Kebijakan tersebut lahir melalui Surat Edaran Mendikbud RI tentang penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh pada wilayah atau zona yang banyak terjadi kasus positif covid 19. Di Tasikmalaya, tempat penulis bertugas sebagai guru kebijakan tersebut ditindak lanjuti melalui Surat Keputusan Walikota Tasikmalaya Nomor : 443/Kep.102-Baghuk/2021 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Kota Tasikmalaya dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019.

Pembelajaran jarak jauh diakui atau tidak memerlukan pengelolaan yang ekstra dibanding pembelajaran tatap muka, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan tindak lanjut yang memang betul-betul membutuhkan skill tinggi guru dalam melaksanakannya. Salah satu hal yang menarik penulis dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh adalah ketika melaksanakan penilaian terhadap peserta didik. Dalam Kurikulum 2013, pembelajaran dirancang secara sistematis, saintifik dan penilaiannya pun harus autentik, sementara dalam pembelajaran jarak jauh untuk menilai peserta didik secara autentik, guru sering kesulitan karena selama melakukan penilaian, guru tidak tahu yang menjawab tes itu benar-benar siswa atau malah orang tuanya.

Penilaian autentik itu sendiri merupakan pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan sehingga secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna sesuai dengan pendapat (Bundu,2017) menyatakan bahwa : “Penilaian autentik adalah bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya”. Beberapa trik yang penulis lakukan ketika melakukan penilaian terhadap peserta didik kelas IV SDN 3 Cibunigeulis agar autentik selama pembelajaran jarak jauh adalah sebagai berikut :

  1. Merancang rencana pelaksanaan pembelajaran jarak jauh secara sistematis berbasis model pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, dalam hal ini langkah-langkah pembelajaran harus sesuai dengan sintak baku yang ada dalam model pembelajaran yang dipilih sehingga pembelajan menjadi
  2. Mengelola pembelajaran jarak jauh berdasarkan rencana pelaksanaan pembelajaran yang sudah tersusun, secara bleanded learning, bagi kelompok peserta didik yang memiliki fasilitas gadget, pembelajaran dilakukan melalui google meet secara terstruktur, kepada kelompok peserta didik yang tidak memiliki gadget pembelajaran dilakukan melalui hand out modul BDR yang langkah-langkahnya jelas dan didalamnya ada tugas terstruktur setiap hari diawasi oleh orang tua dan disetorkan kepada guru.
  3. Merancang tes yang sesuai dengan perkembangan peserta didik, artinya tes tersebut lebih ke aplikatif atau penjabaran dari pengetahuan yang diperoleh selama pembelajaran, bukan tes yang mengukur kognitif peserta didik saja, akan tetapi tes tersebut betul betul jawaban nyata dari apa yang dilakukan oleh peserta didik sesuai situasi yang diciptakan saat itu, soalnya berupa tes pemecahan masalah sehari-hari sehingga jawabannya pun beraneka ragam, dan kita bisa menilai secara autentik jawaban tersebut apakah benar hasil pekerjaan peserta didik atau orang lain akan terlihat dari ragam bahasanya. Pemberian tes bisa dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas google form, google dock, atau pun hard file bagi peserat didik yang tidak memiliki gadget
  4. Melakukan aktivitas penugasan yang realistis bisa dilakukan oleh peserta didik di sekitar lingkungan tempat tinggalnya artinya setiap penugasan tidak perlu berorientasi pada capaiaan kurikulum akan tetapi penugasan tersebut dimodifikasi agar bermakna dan benar-benar dilakukan oleh peserta didik sebagai pembuktian bahwa peserta didik menguasai konsep teori yang sudah dipelajari.
  5. Penugasan terstruktur melalui buku kendali peserta didik setiap hari, di dalamnya berisi sikap dan perilaku peserta yang harus dilakukan oleh peserta didik sebagai bentuk penanaman karakter, buku ini dalam setiap aktivitasnya ditanda tangani oleh orang tua dan disetorkan kepada guru.

Penilaian autentik tidak terlepas dari kerjasama guru dan orang tua, oleh karena itu penting bagi guru menjalin komunikasi yang baik kepada orang tua peserta didik dan memberikan pengertian bahawa penilaian sekarang bukan semata-mata berorientasi pada nilai berupa angka akan tetapi lebih ke perubahan perilaku peserta didik ke arah yang lebih baik.

 

Komentar