oleh

Upacara Hari Jadi Ciamis Ke-377 Tingkat Kec.Lumbung

Ciamis, LINTAS PENA

Upacara Hari Jadi Kabupaten Ciamis Yang Ke 377 Tingkat Kecamatan Lumbung yang dilaksanakan pada hari selasa Bulan Juni 2019. Dengan peserta upacara unsur Muspika Kepala Desa dan Perangkat Desa, Para Kepala UPTD, Para Guru, Karyawan Puskesmas, Kecamatan, KUA, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, serta undangan yang lainnya.

Ojo Sobana S.Sos Sekmat Lumbung sebagai inspektur Upacara dalam sambutannya menyampaikan Proses lahirnya Hari Jadi Kabupaten Ciamis, diawali dengan keluarnya surat keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ciamis, Tanggal 6 Oktober 1970 Nomor 36/X/KPTS/DPRD/1970 dan Nomor 5/II/KPTS/DPRD/1971 tentang pembentukan panitia Penyusunan sejarah Galuh yang dalam pelaksanaannya panitia tersebut di dampingi oleh tim ahli sejarah IKIP Bandung yang di pimpin Oleh Drs Rd H Sa’id Raksanegara.

Kata Galuh berasal dari Bahasa sansakerta yang berarti Batu Permata Kerajaan Galuh yang Indah gemerlapan subur makmur gemah ripah lohjinawi aman tentram kertarahaja.

Tujuan Wretikkandayun membangun pusat pemerintahan di daerah karangkamulyaan adalah untuk membebaskan diri dari tarumanagara yang selama itu menjadi negara adikuasa oleh karena itu demi mewujudkan obsesinya ia menjalin hubungan baik dengan kerajaan kalingga di jawa tengah bahkan putra bungsunya mandi minyak dijodohkan dengan parwati putri sulung maharanissima.

Masa kerajaan galuh berakhir kira – kira tahun 1333 Masehi ketika raja Ajiguna Lingga Wisesa atau Sang Dumahing Kending mulai bertahta di Kawali sedangkan kakak nya prabu Citra Dada atau sang Dumahing Tanjung bertahta di pakuan padjajaran.

Ketika perang bubat berlangsung wastu kencana baru berusia 9 Tahun di bawah bimbingan pamannya mangkubumi suradipati atau batara galuh dijampang wastu kencana berkembang menjadi seorang calon raja yang seimbang keluhuran budinya lahir batin. Seperti tersebut pada wasiatnya yang tertulis pada prasasti Kawali diantaranya. Nagara akan jaya dan unggul perang bila rakyat berada dalam kesejahteraan. Raja harus selalu berbuat kebajikan  (Pakena Gawe Rahayu) .Syarat yang menurut wasiatnya : Pikeun heubeul jaya dina buana pakeuna nanjeur Najuritan untuk menuju Mahayunan ayuna kadatuan. “paparnya . (HUSEN)***