Oleh: Yanti Warlina, S.Pd. (SDN Babakankadu Kota Tasikmalaya)
MEMBACA adalah jendela dunia, dengan membaca manusia dapat mengetahui tentang hal-hal yang belum diketahui sebelumnya. Semakin sering membaca maka ia akan semakin mengetahui banyak hal. Akan tetapi, ternyata Indonesia termasuk negara yang minat bacanya sangat rendah dibandingkan dengan negara lain. Sebagaimana hasil dari survei data UNESCO tahun 2019 bahwa Indonesia menduduki peringkat 60 dari 61 negara di dunia pada level literasi membaca.
Berdasarkan indek aktivitas literasi membaca Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bahwa penyebab rendahnya minat membaca disebabkan kurangnya akses, terutama untuk masyarakat Indonesia yang berada di daerah terpecil. Dengan demikian, Sekolah mempunyai peranan penting untuk menjadi wadah dalam meningkatkan minat baca peserta didik. Oleh karena itu, penting sekali menanamkan minat baca peserta didik di sekolah dasar, jika dimulai sejak dini sudah dibiasakan untuk senang membaca, maka nanti ia akan terbiasa.
Dalam peraturan undang-undang Republik Indonesia nomor 43 tahun 2007 tentang perpustakaan bahwa budaya kegemaran membaca dapat dilakukan melalui keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat. Dengan demikian, orang tua dan sekolah sangat berperan penting dalam uapaya meningkatkan dan menanamkan minat baca peserta didik.
Minat baca merupakan keinginan seseorang dengan disertai usaha dan rasa senang dalam membaca. Saat ini kementerian pendidikan dan kebudayaan sudah merancang Gerakan Literasi Sekolah (GLS) untuk menumbuhkan budaya membaca dan menulis siswa. GLS di sekolah dasar dalam tahap pembiasaan membaca 15 menit buku non-pelajaran sebelum belajar. Dengan demikian, guru seharusnya dapat menerapkan pembiasaan GLS kepada peserta didik setiap hari sebelum pembelajaran dimulai.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan rendahnya minat baca peserta didik yaitu tidak ditanamkan kebiasaan membaca sejak dini, peran orang tua menjadi hal yang penting dalam mengajarkan kebiasaan membaca dan yang kedua yaitu akses fasilitas pendidikan yang belum merata dan masih kurangnya sarana pendidikan yang menunjang untuk meningkatkan minat baca peserta didik.
Orang tua dan guru mempunyai peranan penting dalam menumbuhkan minat baca terhadap peserta didik. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua:
- Memberikan dorongan kepada peserta didik untuk bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibaca
- Mengajak peserta didik ke perpustakaan atau ke toko buku
Di perpustakaan banyak beranekaragam buku bacaan sehingga akan menumbuhkan rasa keingintahuan peserta didik untuk membaca, memungkinkan peserta didik itu memilih bacaan yang sesuai dengan minat.
- Beli buku yang menarik
Buku yang menarik akan memberikan respon kepada pembaca untuk membuka atau membaca buku tersebut.
- Ciptakan perpustakaan keluarga
Membuat perpustakaan dirumah dan menyediakan bahan bacaan sesuai kebutuhan.
- Jadikan buku sebagai hadiah
Seseorang akan beranggapan bahwa hadiah merupakan pemberian yang sangat berharga.
- Kegiatan membaca menjadi kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari.
Jika seseorang terbiasa membaca, maka memabaca akan menjadi suatu kebutuhanya dalam sehari-hari.
- Menyediakan waktu untuk membaca dan menyelingi dengan kegiatan lain seperti bercerita, menggambar dan mewaranai.
Dengan demikian, dari beberapa cara diatas untuk menumbuhkan minat baca peserta didik, orang tua mempunyai peranan yang sangat penting. Minat baca peserta didik bergantung kepada kreativitas orang tua dalam menumbuhkan minat baca kepada anaknya. Karena orang tua memiliki waktu yang lebih banyak dengan anaknya, sehingga orang tua dapat memperhatikan dan membimbing anaknya untuk melakukan aktivitas yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan minat baca.
Guru dan sekolah juga mempunyai peranan penting dalam menumbuhkan minat baca peserta didik. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru, yaitu:
- Perlu adanya perbaikan metode belajar mengajar dengan lebih menggunakan bahan bacaan yang bervariasi.
- Memberikan motivasi untuk lebih giat membaca kepada peserta didik
- Guru bekerjasama dengan pustakawan sekolah untuk mempromosikan perpustakaan, seperti bahan-bahan apa saja yang ada di perpustakaan, dan koleksi apa saja yang menarik dan baru
- Melengkapi koleksi buku di perpustakaan dengan bahan bacaan yang menarik dan bermanfaat
- Guru dapat menanamkan kebiasaan membaca kepada peserta didik dengan memberikan tugas-tugas, seperti membuat ringkasan materi, atau menugaskan peserta didik untuk membuat madding kelas atau sekolah secara rutin.
- Guru senantiasa mengingatkan dan menerapkan kebiasaan gerakan 15 membaca kepada peserta didik sebelum pembelajaran dimulai.
- Mengadakan lomba yang dapat mendorong peserta didik untuk giat membaca, seperti lomba bercerita.
Dalam meningkatkan dan menumbuhkan minat baca terhadap peserta didik bukan hanya tugas guru saja, akan tetapi orang tua juga mempunyai peranan penting. Baik orang tua maupun guru dalam melakukan upaya menumbuhkan minat baca peserta didik dapat dilakukan dengan menggunakan cara yang bervariasi dan melakukan pembiasaan yang dilakukan secara rutin. Membaca merupakan kegiatan yang banyak manfaatnya, dengan membaca maka peserta didik akan mendapatkan ilmu dan pengetahuan. Semakin banyak bacaan yang dibaca, maka akan semakin luas pengetahuan yang diperoleh peserta didik. Dan jika peserta didik rendah terhadap minat baca, maka akan mempengaruhi hasil belajanya.