oleh

Ustadz H.Hary Petir: Bambu Pethuk Dampit dari Goa Cibeusi Bakal Menjadi Koleksi Museum Bambu “BUMI AWI MAHARANI” di Taman Wisata Batu Mahpar Galunggung

SEUSAI memberikan siraman rohani kepada jemaah majelis taklim  dan adanya waktu luang, maka Ustadz H. Hary Petir menyalurkan hobi uniknya, yaitu nge-bolang bambu unik dan antik serta langka, termasuk jenis Bambu Pethuk. Setidaknya, dia lakukan pada hari Sabtu (14/3/2020) nge-bolang Bambu Pethuk ke sebuah tempat angker di Cibeusi – Tasikmalaya . Dia ngebolang bersama Mas Sukarno dan Mang Ekoy

“Alhamdulillah,   nge-bolang kami bertiga selama dua hari ini membuahkan hasil, menemukan Bambu Pethuk Dampit dan Bambu Pethuk Trongtong (mirip Bambu Pethuk Rajut Sukmo) yang banyak dicari orang,”ujarnya

Dia menjelaskan, Bambu Pethuk Dampit berukuran besar ini ditemukan langsung oleh Ustadz H.Hary Petir serta Bambu Pethuk Trongtong oleh Mas Sukarno dan Mang Engkoy. Untuk mendapatkan kedua jenis Bambu Pethuk yang jadi incaran para kolektor itu, ternyata tidaklah mudah., terutama Bambu Pethuk Dampit.

Khusus untuk mendapatkan Bambu Pethuk Dampit itu, lanjut ustadz H.Hary Petir, dirinya harus mengeluarkan kemampuannya karena saking sulitnya. Dia harus memanjatkan do’a kepada Allah SWT, kemudian memanjat pohon bambu yang tinggi dan setelah berada dipuncaknya, Ustadz H Hary Petir pun menggunakan mata bathin untuk mengetahui letak bambu tersebut. Dengan izin-Nya, bambu unik-antik dan langka itu akhirnya ditemukan juga.

Lantas, Bambu Pethuk Dampit yang sulit didapatkannya itu untuk memenuhi pesanan kolektor dari selebritis atau luar negeri?

“Oh, bukan pesanan dari kolektor luar negeri. Bambu Pethuk Dampit ini saya cari untuk saya kasihkan ke Abah Anton Charliyan (mantan Kapolda Jabar), karena beliau sangat peduli terhadap seni bambu unik dan antic, juga terhadap komunitas penggemar bambu unik sehingga mendirikan Museum Bambu “BUMI AWI MAHARANI” di Taman Wisata Batu Mahpar Galunggung. Kalau sudah saya serahkan, itu mah tergantung Abah Anton Charliyan saja, mau dipajang sebagai hiasan di rumahnya boleh maupun disimpan menjadi koleksi museum bambu, terserah saja.”ungkapnya.

Kalau melihat langsung Bambu Pethuk Dampit yang diperolehnya itu, kata Ustadz H Hary Petir, para penggemar atau koleksi bambu unik baik kalangan selebtritis/pejabat dari dalam negeri maupun luar negeri, mereka akan mengetahui “kebenaran” keasliannya dan akan sangat tertarik. “Ada seorang kolektor bambu dari Jepang yang minta Bambu Pethuk Dampit ini, tidak saya berikan. Karena ini sudah milik Abah Anton atau untuk koleksi museum bambu.”tuturnya.

Kalau saja Bambu Pethuk Dampit ini disimpan di Museum Bambu “BUMI AWI MAHARANI”, Ustadz H Hary Petir optimis, para penggemar atau kolektor bambu unik dari kalangan tertentu akan berdatangan untuk melihatnya lebih dekat. “Saya berterima kasih ke Abah Anton yang telah membangun Museum Bambu BUMI AWI MAHARANI sebagai tempat sharing bagi para penggemar atau kolektor bambu unik khususnya dari Indonesia,”pungkasnya. (REDI MULYADI/ LUKMAN NUGRAHA, SP)***

Komentar