oleh

VIRAL: Fenomena Pengobatan ala Ida Dayak Jadi Primadona

VIRAL fenomena pengobatan alternatif ala Ida Dayak yang disebut mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit mulai dari stroke hingga patah tulang. Di media sosial. beredar video yang memperlihatkan Ida Dayak berhasil meluruskan tangan yang bengkok dalam hitungan menit. Karena itu tak mengherankan, jika proses pengobatan tradisional ala Ida Dayak yang diklaim manjur menyembuhkan segala penyakit dibanjiri peminat. Meski akhirnya batal dilakukan, banyak warga yang tetap berdatangan dan menunggu berjam-jam untuk mendapatkan pengobatan Ida Dayak.Pengobatan tradisional ini ramai di media sosial setelah sebuah video menunjukkannya berhasil meluruskan tangan yang bengkok. Fenomena pengobatan ala Ida Dayak ini menarik perhatian sejumlah pakar kesehatan, bahkan menjadi perdebatan, seperti yang dilansir TVOne yang membahas “Fenomena Ida Dayak, Mengapa Publik Percaya?” pada acara Catatan Demokrasi. Fenomena Ida Dayak membuat mata terbelalak. Mendobrak pakem dan menabrak logika. Dari kaum akademik hingga wong cilik. Ada yang terusik urusan klenik, ada yang menganggap Ida Dayak heroik.

Selama ini, pengobatan alternatif kerap dijadikan pilihan oleh masyarakat untuk penanganan cedera tulang yang dialaminya. Tak cuma Ida Dayak, pengobatan patah tulang di Cimande juga kerap jadi langganan bagi warga untuk menangani cedera.

            Dengan tingginya minat pada pengobatan tradisional bukan hal baru terjadi di Indonesia. Bahkan, pengobatan seperti ini tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara berkembang.Adapun alasan seseorang memilih pengobatan tradisional, salah satunya karena buruknya fasilitas kesehatan. Jadi banyak orang di negara berkembang nggak punya akses kepada fasilitas kesehatan yang modern karena keterbatasan infrastruktur, jalan jauh, dan alatnya juga terbatas.Hal itu disampaikan  Pengamat masalah kesehatan Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia saat dihubungi detikcom, Selasa (4/4).

“Tenaga medis yang terbatas juga disebutnya menjadi ‘biang kerok’ banyak pasien terpaksa berobat ke terapi alternatif tradisional atau spiritual. Walhasil, masyarakat ramai-ramai mendatangi alternatif dengan harapan mendapat penanganan yang cepat dan bisa segera sembuh.Persoalan kedua adalah kepercayaan masyarakat pada pengobatan tradisional bak sudah mengakar kuat sedari dulu. Beberapa orang mungkin lahir di keluarga yang mempercayai khasiat pengobatan tradisional jauh lebih baik ketimbang penanganan medis di faskes.”paparnya

Dicky Budiman juga menyoroti masalah biaya pelayanan kesehatan mahal yang hanya bisa diakses beberapa kalangan. Di tengah rendahnya upah minimum pekerja dan tingginya tingkat pengangguran, Dicky menyebut banyak keluarga yang tentu memilih pengobatan dengan harga yang lebih murah.”Yang sangat mendasar keterbatasan literasi kesehatan ini yang membuat banyak orang di negara berkembang, akhirnya karena keterbatasan literasi kesehatan itu membuat mereka tidak memiliki penahanan atau informasi untuk bisa mengambil keputusan tentang kesehatan mereka, nah ini yg akhirnya membuat mereka menjadi sulit atau kesulitan mengakses negara informasi merujuk dirinya atau mendatangi faskes karena nggak paham di mana dan apa manfaatnya,” pungkasnya.

            Sementara itu, Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) Prof Dr dr Ferdiansyah, SpOT(K) menjelaskan terkait fenomena tersebut. Warga masih banyak berobat ke alternatif salah satu alasannya adalah karena jumlah dokter ortopedi yang masih terbatas di Indonesia.”Sekarang jumlah ortopedi itu ada 1.400-an, 1.500an lah. Belum banyak sih memang kalau kita bandingkan dengan jumlah penduduk. Salah satu penyebab adalah kurangnya rasio antara jumlah dokter dan pasien,” kata dr Ferdiansyah dalam konferensi pers, Rabu (5/4/2023).

Selain itu masalah distribusi. Kebanyakan dokter ortopedi berpraktek di kota-kota besar, termasuk Jakarta. Jumlah dokter spesialis yang berpraktek di daerah jauh lebih sedikit membuat banyak warga memilih alternatif.Terkait biaya, dr Ferdiansyah menyebut masyarakat bisa menggunakan BPJS Kesehatan untuk mendapatkan layanan gratis.”Saya merasakan dulu dan sekarang, jumlah pasien itu meningkat. Masalah cost atau biaya teratasi karena tidak perlu bayar, hanya mungkin tugas kita menambah jumlah ortopedi dan pemerintah harus bisa mendistribusikan dengan baik,” pungkasnya.

Kemenkes Bicara soal Viral Pengobatan Ida Dayak yang Bikin Warga Rela Antre

Kementerian Kesehatan RI sendiri memberikan tanggapannya terkait pengobatan viral ini. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI menyebut sudah mengatur tenaga pengobatan tradisional melalui beberapa aturan.”Kita tentunya akan melakukan pembinaan terhadap pengobatan tradisional ataupun tenaga penyehat tradisional (hatra) termasuk bahwa hatra memiliki STPT (surat terdaftar penyehat tradisional),” terang dr Nadia saat dihubungi detikcom Selasa (4/4/2023).

Adapun rujukan regulasi terkait pengobatan tradisional adalah PP Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, PERMENKES Nomor 15 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, dan PERMENKES Nomor 61 Tahun 2016 Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris.

Menurut dr Nadia, sah-sah saja masyarakat mendatangi pengobatan tradisional alternatif. Namun, perlu diingat untuk tidak sembarangan membawa sederet kasus ke pengobatan semacam ini. Misalnya, jenis penyakit yang rentan berisiko fatal seperti kanker.Untuk jenis penyakit seperti ini, sudah ada metode yang secara medis bisa sembuh 100 persen jika dilakukan pada stadium dini.”Kita lakukan pembinaan supaya masyarakat tidak dirugikan, misalnya seseorang yang penyakit kanker jangan sampai terlambat karena berobat tradisional,” tuturnya.

            Terkait cedera tulang, Prof Dr dr Ferdiansyah, SpOT(K) mengatakan ada kondisi yang mengharuskan pasien berobat ke rumah sakit.”Patah tulang ada dua kelompok, pertama terbuka artinya ada lukanya yang risiko infeksinya besar dan sulit sembuh. Kalau yang ini jangan dibawa ke non medis,” katanya dalam konferensi pers, Rabu (5/4).

Kedua yakni patah tulang tertutup. Artinya, tidak ada luka luar yang terjadi. Kejadian seperti ini biasanya banyak yang akhirnya membawa ke pengobatan alternatif.Selain itu, dr Ferdiansyah menjelaskan bahwa ketika patah tulang atau cedera lalu mempengaruhi saraf atau pembuluh darah maka kondisi pasien termasuk berat dan gawat darurat. Jika tidak ditangani dengan baik, pasien bisa berujung amputasi.

Prof Dr dr Ferdiansyah, SpOT(K) menyebut bahwa fenomena pengobatan semacam ini disebabkan oleh beberapa persoalan. Pertama, rasio dokter ortopedi per populasi di Indonesia masih rendah. Total hanya ada sekitar 1.500-an dokter di Indonesia.Selain itu, beberapa kondisi kronis yang belum bisa disembuhkan secara medis membuat pasien putus asa dan beralih ke pengobatan alternatif. Dalam beberapa kasus, mereka yang mengalami kecacatan sejak lahir juga kemungkinan besar melakukan hal yang sama.Tidak peduli dengan berbagai pengobatan, termasuk alternatif sekalipun, harapan pasien hanyalah mencari kesembuhan dengan berbagai cara

Ida Dayak Ungkap Asal Usul Kemampuan Mengobati Penyakit: dari Leluhur Kemampuan Ida Dayak mengobati sejumlah penyakit dalam sekejap membuatnya dijuluki sebagai wanita sakti. Ida pun menjelaskan terkait kemampuan yang dimilikinya tersebut. Ida mengaku, kemampuannya untuk menyembuhkan penyakit tidak datang begitu saja. Melainkan dia meneruskan dari para leluhurnya yang bisa mengobati penyakit. “Ibu melanjutkan pengobatan ini dari kita punya leluhur nenek moyang,” kata Ida dikutip dari kanal YouTube Petualangan Ibu Dayak, Rabu (5/4/2023). “Meneruskan kita punya leluhur nenek moyang,” sambungnya.

Ida Dayak Disebut Bisa Sembuhkan Benjolan di Payudara, Langsung Hilang Meski sejumlah pasien kondisinya membaik setelah diobati olehnya, namun Ida mengingatkan masyarakat untuk tidak berharap kesembuhan darinya. Sebab sebagai manusia biasa, kesembuhan karena kehendak Allah. “Jangan berharap kesembuhannya sama ibu. Bisa juga kesembuhan itu berusaha, bisa juga disembuhkan sama orang lain,” jelas Ida. “Jadi apalagi ibu hanyalah manusia biasa. Jangan terlalu berharap sama ibu,” lanjutnya. Di sisi lain, seiring viralnya Ida Dayak, perempuan asal Kalimantan Timur tersebut meminta masyarakat untuk sementara waktu tidak menemuinya. Terlebih masyarakat dari luar daerah.

Sebab, meningkatnya jumlah pasien yang datang membuat Ida Dayak merasa kewalahan untuk mengobati. Dia pun tidak ingin masyarakat yang datang untuk berobat kepadanya merasa kecewa. “Jangan mencari dan mendatangi ibu sekira jaraknya jauh. Takut tidak bertemu sama ibu dan apa yang diharapkan tidak terwujud dan akhirnya kecewa,” tandasnya.

Kandungan Minyak Bintang Ibu Ida Dayak, dari Rempah hingga Kaki Burung Patah

Minyak Bintang Ibu Ida Dayak yang kerap kali digunakan saat mengobati pasien ini sukses buat masyarakat penasaran akan kandungannya. Bahkan minyak inilah yang harus dibeli oleh pasien ketika berobat pada Ibu Ida Dayak. Viralnya Ida Dayak yang mampu menyembuhkan banyak orang yang mengalami patah tulang ini mengangkat kembali kearifan lokal Indonesia yang begitu beragam. Tidak hanya dari cara memijat yang punya ciri khas, Ibu Ida Dayak juga menggunakan minyak urut khusus yang selalu menemaninya ketika mengobati pasien. Hal ini membuat kepopuleran minyak urut tersebut meroket hingga mulai banyak yang mencari dan membelinya. Baca Juga  

Kandungan Minyak Bintang Ibu Ida Dayak Minyak Ibu Ida Dayak bernama Minyak Bintang telah lama dikenal sebagai ramuan pijat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, mulai dari masuk angin hingga nyeri otot. Terdapat banyak mitos yang bermunculan terkait minyak merah ini, di antaranya adalah dapat menyembuhkan orang yang sudah sekarat hingga menghidupkan orang mati. Karena mitos itu dan kemampuan minyak ibu Ida Dayak yang dapat menyembuhkan pasien dalam sekejap, membuat banyak orang penasaran akan kandungan minyak oles tersebut.

Ida Dayak Ungkap Asal Usul Kemampuan Mengobati Penyakit: dari Leluhur

Kandungan atau komposisi dari Minyak Bintang Dayak ini rupanya cukup beragam. Mulai dari akar supa serey, palawija, batang sirih, dan seluang belong. Selain bahan-bahan yang telah disebutkan itu, ada juga kandungan minyak yang menggunakan ginseng hutan, akar supa, akar paku atei, hingga sere.

Ada pula minyak bintang yang terbuat dari bawang yang tumbuh di hutan Kalimantan. Minyak ini banyak digunakan oleh suku Dayak pedalaman untuk pengobatan sehari-hari. Intinya kandungan minyak Ibu Ida Dayak ini terdiri dari berbagai macam rempah dan akar-akaran yang tumbuh di Pulau Kalimantan. Jika berdasar pada mitos dan legenda, maka bahan pembuatan minyak ini tidak jauh dari bahan-bahan mengerikan. Seperti dari otak musuh yang telah dikalahkan, atau dari kaki burung yang patah.

Profil Ibu Ida Dayak, Praktisi Pengobatan Alternatif yang Pasiennya Membludak

Ibu Ida Dayak merupakan praktisi pengobatan alternatif yang kini menjadi pusat perhatian banyak orang. Dia terkenal mampu menyembuhkan para pasien patah tulang. Viralnya Ibu Ida Dayak bahkan banyak buat orang penasaran akan sosok dan cara penyembuhannya. Hal ini terbukti saat wanita paruh baya tersebut menggelar pengobatan alternatif di GOR Kostrad, Cilodong, Depok, Senin (3/4/2023). Acara pengobatan alternatif yang dilaksanakan pada Senin kemarin itu terpaksa dibatalkan lantaran Ibu Ida dayak tak sanggup menangani pasien yang membludak

Ida Dayak memiliki nama asli Ida Andriyani dan berasal dari Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Masih belum diketahui secara pasti kapan tepatnya Ibu Ida mulai menekuni profesi praktisi pengobatan alternatif ini. Wanita yang lahir pada 3 Juli 1972 ini kerap mengenakan pakaian adat dayak lengkap ketika melakukan pengobatan. Bila dilihat dari beberapa video yang diunggah dalam akun youtube @petualanganibudayak, Ibu Ida Dayak diketahui memeluk Agama Islam. Karena sebelum mengobati pasien dia kerap membacakan kalimat tauhid dan basmalah. Kemampuan Ibu Ida Dayak dalam menyembuhkan pasien patah tulang telah banyak diperlihatkan dalam video. Membuatnya dianggap sebagai orang sakti dan tak jarang disangkut pautkan dengan hal-hal ghaib oleh para netizen.

Dalam melakukan pengobatannya, Ibu Ida biasa melakukan tarian khas sembari melafalkan kalimat tauhid atau bercanda dengan pasien. Ibu Ida nantinya akan mulai mengoleskan minyak merah yang jadi ikon khasnya ke bagian yang patah tulang, dan mulai memijit atau mengurutnya. Banyak pasien yang mengaku langsung sembuh usai mendapat pengobatan dari Ibu Ida.

Meski begitu, ada juga pasien yang memerlukan pengobatan berkala dan tidak dapat langsung disembuhkan. Untuk biaya pengobatannya sendiri, Ibu Ida tidak pernah menarik uang dari para pasien, wanita tersebut hanya meminta pasien membeli minyak merah yang biasa digunakan. Minyak merah ini rupanya telah lama dikenal akan kemanjurannya oleh masyarakat Dayak. Minyak ini umumnya dinamai Minyak Urut Dayak atau Minyak Bintang Dayak. Kepopuleran minyak tersebut melejit seiring viralnya Ibu Ida dalam pengobatannya. Harga yang terkait minyak tersebut juga cukup terjangkau.

HOAX:  Ida Dayak Jadi Trending di Arab Saudi usai Sembuhkan Pangeran Al Waleed, Cek Faktanya

Beredar video yang menyebut jika Ida Dayak menjadi topik pembicaraan di televisi Arab Saudi setelah menyembuhkan pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Khaled bin Talal mengalami koma selama lebih dari 17 tahun lamanya.”Ibu Ida dayak trending 1 di TV Arab Saudi atas kembalinya pangeran Al Walid ke istana Arab Saudi.”Narator dalam video menyebutkan jika Ida Dayak berhasil menyembuhkan dan membuat sadar Pengeran Arab dari komanya usai melakukan terapi sebanyak 7 kali.

Disebutkan berkat pengobatan Ida Dayak Pangeran Al Waleed sudah bisa berdiri dan berbicara. Bahkan Kerajaan Arab Saudi menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Ida Dayak.

Setelah dilakukan penelusuran, video yang beredar tersebut tidak menunjukkan bukti bahwa Ida Dayak menjadi topik pembicaraan di televisi Arab Saudi.Keseluruhan isi video menampilkan potongan foto dan video Ida Dayak serta pangeran Arab Al-Waleed serta Raja Salman yang tidak saling berkaitan.

Sementara dalam video yang diunggah YouTube petualang ibu dayak, Ida Dayak memberikan klarifikasi terkait kabar dirinya telah menyembuhkan pangeran Arab Saudi yang koma selama 17 tahun.

Ida menyebut bahwa kabar tersebut adalah hoaks. Ia tidak pernah bertemu dan menyembuhkan pangeran Arab Saudi yang koma selama 17 tahun.”Berita-berita hoaks yang tidak benar itu, yang dibikin-bikin itu, biarlah nggak apa-apa. Biarlah dia bikin apa terserah aja,” ucap Ida Dayak.

Dilansir dari cnbcindonesia.com, Pangeran Arab Saudi Al-Waleed bin Khaled bin Talal mengalami koma selama lebih dari 17 tahun sejak mengalami kecelakaan mobil tahun 2005 silam.Al-Waleed merupakan keponakan dari Al-waleed bin Talal, yang merupakan salah satu konglomerat Arab. Dengan kondisinya saat ini, ia mendapatkan julukan ‘Pangeran Tidur’.

Selama ini, pihak keluarga pun acap kali membagikan momen Al-Waleed. Selama mengalami koma, ia pernah dua kali menggerakkan bagian tubuhnya, yakni selama periode 2019 dan 2020.Pada 2019, Putri Nora binti Talal, saudara perempuan Ayahnya sempat membagikan sebuah video menampilkan Al-Waleed menggerakkan kepalanya ke sisi kiri dan sisi kanan.Kemudian pada Oktober 2020 lalu, ia juga memberikan sebuah video sang pangeran menggerakkan jemarinya. Namun sampai saat ini, Al-Waleed belum sepenuhnya sadarkan diri.

Selama ini, Al-Waleed hidup dengan bantuan alat medis. Sang Ayah bahkan menolak untuk mencabut ventilator yang selama ini menjadi penyangga hidup Al-Waleed. Pihak keluarga sendiri masih berharap atas kesembuhan sang pangeran.

Video Ida Dayak diklaim menjadi trending satu di TV Arab Saudi karena berhasil menyembuhkan pangeran Arab Saudi, Al-Waleed bin Khaled bin Talal adalah tidak benar alias hoaks. Ida Dayak sudah memberikan klarifikasinya bahwa dia tidak pernah bertemu dan menyembuhkan pangeran Arab Saudi.Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan. Pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.(BERBAGAI SUMBER)****