By : Yuda Wibiksana
وَتِلْكَ الْاَ يَّا مُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّا سِ…
“….Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)….”
(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 140)
Di beberapa daerah dimana populasi yg lebih besar cenderung terkonsentrasi tetap seperti bagian barat Eropa & utara Afrika maka kemiskinan,wabah,penyakit & peperangan sering merajalela,sehingga kemampuan untuk membaca,menulis atau menggandakan kekayaan intelektual & warisan budaya dari peradaban sebelumnya musnah begitu saja. Apalagi ketika populasi dunia semakin meledak,proyek depopulasi sering menjadi isu konspirasi karena fakta sejarah mencatat bahwa pandemi atau wabah yg memusnahkan banyak manusia itu benar² berulang. Wabah² besar yg tercatat hampir terulang setiap 1 abad sekali di mulai dengan wabah Athena yg menjalar dari Athena hingga imperium Romawi pada th.430 sM hingga wabah Sheroe pada th.630 yg hampir Memusnahkan seluruh penduduk Eropa & Asia Barat.
Kasus Black Death yg terjadi th.1350 telah membunuh 60% populasi di Eropa & terulang kembali pada th.1550 sebagai wabah Sudor Anglicus dengan korban lebih dari 10 ribu jiwa. Sejak saat itu angka tahun yg berakhiran angka 20 menjadi langganan wabah di mulai th.1520 terjadinya wabah Smallpox(cacar) di Meksiko & wabah menari di Perancis,bahkan wabah menari ini masih menjadi misteri hingga sekarang,tepatnya terjadi pada th.1518 – 1536 yg memakan korban puluhan ribu orang mati karena kelelahan menari di jalan² tanpa henti. Pada th.1620 terjadi wabah Wampanoag di New England AS yg membinasakan 90% populasinya pada kala itu,di susul wabah besar Marseille yg dibawa oleh bakteri Yersinia Pestis pada th.1720 yg menewaskan lebih dari 100 ribu orang di Prancis,kemudian pada th.1820 terjadi wabah kolera yg sebarkan bakteri Vibrio Cholerae menyerang Asia & Eropa hampir sama seperti seabad sebelumnya yg memakan korban lebih 100 ribu orang.
Pada th.1920,terjadi lebih banyak lagi pandemi dari wabah kolera ke-6 di kawasan Asia,Afrika & Eropa. Wahah pes yg menyerang Asia Selatan & Asia Timur. Wabah tidur yg di bawa lalat tsetse diseluruh dunia & yg paling mengerikan wabah influenza H₁N₁ yg memakan korban lebih 100 juta jiwa. Hingga sekarang th.2020 yg sedang ramai terjadi lagi wabah Covid-19 yg pertama kali teridentifikasi di Wuhan China yg sementara telah memakan korban 11.500 jiwa & hingga detik ini seluruh dunia menyatakan perang dengan virus SARS-CoV2 sejak WHO mengumumkannya sebagai pandemi pada 11 Maret kemarin. Sekarang,hampir aktivitas perkantoran & sekolahan telah diliburkan selama 14 hari guna memutus penyebaran virus corona yg dapat menular lewat pernafasan pada jarak batuk ≤ 2 meter serta kontak langsung dengan benda² yg terkontaminasi penderita pneumonia akut.Beberapa kota besar di dunia,telah melakukan lockdown dengan penutupan sementara waktu guna mencegah bertambahnya jumlah korban yg terpapar virus penggerogot paru² ini.
Sejarah wabah besar sejak th.1520 – 1620 – 1720 – 1820 – 1920 – 2020 mungkin tampak suatu kebetulan membentuk semacam pola aritmetik namun pada kenyataannya sejarah itu selalu terulang yg meruntuhkan sendi² peradaban & anehnya manusia jarang sekali belajar dari sejarah kebodohan yg menyebabkan kebinasaannya sendiri sehingga mereka terus berlaku se-mena² terhadap lingkungan dengan ekploitasi alam melampaui batas,melakukan perlombaan ilmiah dengan menantang maut mengembangkan spesies baru virus berbahaya sebagai senjata biologis untuk menggantikan persenjataan nuklir & yg lebih mengerikan di zaman modern bahwa wabah maut itu memang sengaja di ciptakan untuk agenda depopulasi,ini perlu sy tulis tersendiri dalam kolom konspirasi.
Gagasan depopulasi yg paling populer berasal dari karya Thomas Malthus dalam buku “An Essay on the Priciple of Population” yg ditulis th.1798 bahwa pertumbuhan populasi manusia tampak akan lebih cepat ketimbang sumber daya alam & pangan untuk mengimbangi kebutuhan umat manusia sehingga akan terjadi perang untuk saling memperebutkan sumber daya alam,sekiranya mereka mampu bertahan dalam damai maka kemungkinan lain yg terjadi adalah munculnya wabah & sekiranya itu belum cukup menghantam populasi manusia maka kemungkinan terakhir adalah bencana kelaparan yg tak terhindarkan karena produksi pangan tak mampu mengimbangi asupan pokok total populasi dunia.Ini di kenal dengan bencana Malthus. Inspirator depopulasi lainnya adalah Machiavelli yg pernah berkata bahwa saat semua tempat di muka bumi ini sudah penuh sesak dengan populasi manusia sehingga mereka tak bisa lagi bertahan hidup di tempat mereka berada & tidak juga dapat berpindah ke tempat lain maka alam ini akan membersihkan dirinya sendiri dengan wabah & kematian. Hampir semua wabah & bencana yg berujung pada kematian merupakan akibat dari ulah manusia sendiri & alam hanya menyeimbangkan dirinya sendiri dengan cara yg sering tak terduga….
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِى الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (pada keseimbangan alam).”(QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)
911 saat ada laporan masuk warga butuh perlindungan gak tanya bukti ini itu, Langsung tanya alamat, keadaan sambil petugas meluncur
Urusan palsu tidaknya laporan itu belakangan urusannya, Jika palsu atau ngeprank tinggal ada tuntutannya sendiri…..
Berita lain:
China tengah menghadapi wabah virus baru, virus HMPV menyebar dengan cepat dan menyebabkan gejala yang mirip dengan influenza dan Covid-19..
Gejala: Batuk, pilek, dan demam.. Terkadang menyebabkan masalah ringan, dan memengaruhi anak kecil, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah..
Info lain beberapa kota lockdown….!!
Semoga tidak terjadi lagi yaahh !! Karena ini emang sengaja di desain untuk penghancuran ras manusia..
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَا دُ فِى الْبَرِّ وَا لْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ اَيْدِى النَّا سِ لِيُذِيْقَهُمْ بَعْضَ الَّذِيْ عَمِلُوْا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (pada keseimbangan alam).”(QS. Ar-Rum 30: Ayat 41)
Kehancuran sendi sendi kehidupan pasca corona virus – dampaknya masih terasa hingga sekarang, walau covid sudah berlalu 6 tahun yang lalu…
Kemungkinan bisa saja terjadi…
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَتِلْكَ الْاَ يَّا مُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّا سِ
“… Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran)… “(QS. Ali ‘Imran 3: Ayat 140)
Komentar